Bagaimana Mengajarkan Anak agar Cerdas Digital
Diterbitkan 6 Jul 2021
51
Hidup di era digital, manusia dan teknologi adalah dua hal yang sudah tidak terpisahkan. Tak terbayang mungkin sekarang menjalani keseharian tanpa update status, melihat berita, bertukar kabar, atau unggah foto di media sosial.
Mau berpergian atau mencari makanan, buka aplikasi ojek online . Berbagai jenis pekerjaan baru juga muncul karena perkembangan dunia digital, seperti vlogger atau jasa penambah follower .
Memisahkan diri anak dari dunia digital dapat menjadi hal yang kontraproduktif. Sebagai orang tua, yang perlu dilakukan adalah membekali anak agar siap hidup di era digital.
Jika dahulu kesuksesan anak diprediksi dari level kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosionalnya (EQ), anak jaman now perlu yang namanya kecerdasan digital ( Digital Quotient – DQ).
Cerdas digital bukan terbatas pada keterampilan mengoperasikan perangkat teknologi, tetapi bagaimana menyiapkan diri untuk menjadi bagian dari masyarakat digital yang bertanggung jawab dan menghadapi tantangan era digital dengan percaya diri.
Tingkat DQ berhubungan positif dengan perilaku penggunaan perangkat digital yang aman, pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi, serta kesadaran global dan empati yang lebih baik.
Apa saja yang harus disiapkan agar anak siap hidup di era digital dan bagaimana orang tua dapat membantu anak agar cerdas digital? Di bawah ini penjelasannya.
Online world berjalan 24/7. Oleh karena itu, penting untuk punya kontrol diri agar menyeimbangkan kehidupan offline-online.
Terlalu banyak screen time dapat menyebabkan masalah seperti keterlambatan tumbuh kembang, sulit konsentrasi, gangguan tidur, dan minim kontak langsung dengan orang lain.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
“Ga tau benar atau ga..tapi share aja…” Sekarang ini seringkali dapat forward message yang kebenarannya dipertanyakan.
Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memiliki kemampuan berpikir kriris, agar tidak langsung percaya semua info yang didapat dari internet dan berpikir lebih dulu sebelum meneruskan suatu berita.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
What we do online, stays online. Penting memahami ini agar tidak sembarang posting . Karena walaupun kita sudah menghapusnya, jika ada orang yang berniat untuk mencari tahu sebenarnya akan bisa dilakukan.
Orang bisa dapat info foto yang diunggah, komen/status yang ditulis, pesan teks yang dikirim, games /musik/aplikasi yang diunduh, web yang dikunjungi, dan lain-lain.
Sekarang ini, jejak digital juga bisa jadi faktor penentu lho, apakah seseorang akan diterima kerja atau diberi beasiswa.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
Dunia digital dapat membuat seseorang terjebak untuk mengejar likes dan shares , bahkan bila apa yang diunggah tidak sesuai dengan diri sebenarnya.
Bila kesenjangan profil/status di media sosial dan hidup sehari-hari terlalu besar, hal ini dapat menimbulkan isu psikologis.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
Apabila ada berita baru, seringkali yang lebih seru adalah melihat kolom komentar daripada beritanya. Wah, suka speechless sendiri lihat bagaimana orang-orang bisa menjadi sangat brutal sekali dalam berkata-kata.
Kesopanan dan empati di dunia digital memang bisa menjadi lebih sulit karena tidak ada interaksi langsung (tidak mendengar suara/melihat ekspresi orang lain) dan anonimitas. Tak heran kini cyber bullying juga semakin banyak terjadi.
Apa yang dapat orang tua lakukan?
Semoga kita bisa membantu anak-anak kita agar lebih siap hidup di era digital ini, ya. Dan mendidik mereka menjadi individu yang bisa memberikan dampak positif, bukan sebaliknya.
Ditulis oleh: Orissa Anggita Rinjani, M.Psi., Psikolog dari Rumah Dandelion
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010