4 Komplikasi Kehamilan yang Paling Sering Terjadi
Diterbitkan 1 Des 2022
697
Meski mayoritas kehamilan berlangsung dengan lancar, terkadang komplikasi bisa terjadi. Berikut beberapa komplikasi kehamilan yang sering dialami perempuan hamil.
Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional atau Gestational diabetes mellitus (GDM) adalah sebuah tipe diabetes yang terjadi saat hamil. Perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup, atau insulin yang diproduksi tidak mampu membuat glukosa masuk ke sel diakibatkan sel sel mengalami resistensi in sulin. Glukosa yang tak dapat masuk ke sel bertumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan diabetes.
GDM terjadi pada perempuan yang tidak memiliki kondisi diabetes sebelum kehamilan.
Salah satu risiko dari GDM adalah bayi tumbuh lebih besar daripada ukuran normal, kondisi ini disebut makrosomia. Pada saat proses kelahiran, bahu bayi bisa menghalangi keluarnya bayi. Jika bayi terlalu besar untuk dilahirkan dengan cara vaginal, biasanya dokter akan merekomendasikan operasi caesar.
Selain itu, GDM juga meningkatkan risiko preeklampsia, risiko bayi lahir dengan gula darah rendah, masalah pernapasan, penyakit kuning, bahkan risiko diabetes tipe 2 saat bayi sudah
Preeklampsia
Preeklampsia atau disebut juga toxemia , adalah sebuah kondisi serius yang menyebabkan tekanan darah tinggi yang berbahaya. Kondisi ini terjadi setelah minggu ke-20 pertama kehamilan, dan biasanya dialami oleh perempuan yang tidak memiliki kondisi tekanan darah tinggi. Beberapa faktor yang bisa memicu preeklampsia di antaranya:
Plasenta Previa
Saat hamil, plasenta menyediakan oksigen dan nutrisi untuk bayi agar berkembang optimal. Plasenta biasanya menempel pada bagian atas rahim. Namun dalam kondisi plasenta previa, plasenta bisa seutuhnya atau sebagian menutupi serviks, yakni struktur yang menghubungkan mulut rahim dengan vagina.
Perempuan dengan luka pada bagian rahim dari kehamilan sebelumnya atau karena operasi rahim memiliki risiko lebih tinggi mengalami plasenta previa. Begitu pula jika Anda memiliki fibroid.
Keguguran
Keguguran adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegagalan kehamilan sebelum berumur 20 minggu. Hampir 15 persen kehamilan berakhir dengan keguguran, dan biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau kelainan kromosom.
Keguguran sering kali terjadi bahkan ketika seorang perempuan belum menyadari bahwa dirinya hamil. Kehilangan janin ( fetal loss ) di trimester kedua bisa terjadi jika serviks lemah atau membuka terlalu cepat. Kondisi ini disebut inkompetensi serviks. Dalam beberapa kasus, dokter bisa mencegah keguguran dengan menjahit rapat serviks sampai hari kelahiran tiba.
Sumber
Women's Health, 2019. Pregnancy complications
NICHD.nih.gov, 2017. What are some common complications of pregnancy?
Johns Hopkins Medicine. Complications of Pregnancy
Johns Hopkins Medicine. 4 Common Pregnancy Complications
Healthline, 2016. Complications During Pregnancy and Delivery
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010