Mengenal Polihidramnion dan Bahayanya bagi Bayi
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
2664
Cairan ketuban adalah cairan amnion yang melindungi janin di dalam rahim ibu dari berbagai kondisi di luar rahim. Bila cairan ini terbentuk terlalu banyak, maka kondisi ini disebut sebagai kondisi polihidramnion ( polyhydramnios ).
Berdasarkan penelitian, dikatakan bahwa kondisi polihidramnion ini hanya terjadi 1-2% kehamilan. Kondisi ini bisa terdeteksi saat Bunda melakukan pemeriksaan rutin, dan biasanya terjadi di tahap akhir kehamilan.
Bunda tidak perlu terlalu khawatir, karena biasanya kondisi ini bukan merupakan pertanda gangguan yang serius, namun memerlukan pengawasan. Seringkali Bunda akan disarankan untuk dirawat di rumah sakit untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Polihidramnion biasanya mulai terjadi pada awal trimester ketiga, dan awalnya tidak menunjukkan gejala tertentu. Yang menjadi gejala awal pada kondisi ini biasanya adalah adanya rasa yang menekan pada bagian perut.
Kemudian diikuti dengan rasa sesak atau sulit bernapas, konstipasi, heartburn atau rasa panas di dada, kenaikan berat badan drastis, juga adanya pembengkakan pada bagian abdomen dan kaki.
Selain itu gejala yang mungkin muncul adalah penurunan jumlah urine, rasa lelah berlebihan, juga makrosomia atau perut yang membesar.
Meskipun penyebab utama dari kondisi ini belum dapat dinyatakan dengan pasti, namun polihidramnion diduga dapat dipicu oleh beberapa kondisi, di antaranya:
Bila ada lebih dari satu janin di dalam kandungan, kemungkinan terjadinya polihidramnion menjadi meningkat, terutama bila Bunda mengandung kembar identik.
Kembar identik dapat menyebabkan terjadinya sindrom twin-to-twin transfusion (TTTS), di mana salah satu janin menerima cairan ketuban yang lebih banyak daripada yang lain, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan aliran cairan ketuban di dalam kantung ketuban.
Kondisi ini artinya adalah terjadi pertumbuhan yang abnormal di dalam plasenta.
Risiko polihidramnion banyak dihubungkan dengan kondisi genetik seperti Down’s Syndrome . Janin yang mengalami kecacatan ini memiliki kecenderungan juga memiliki cairan ketuban yang berlebihan.
Kondisi ini terjadi saat urine bayi meningkat, sehingga meningkatkan pula jumlah dari cairan ketuban.
Terkadang, penyumbatan pada saluran makanan bayi atau pada bagian ususnya bisa menyebabkan terjadinya polihidramnion.
Bila terjadi kecacatan pada tabung saraf, terjadi sumbing pada bagian bibir dan mulut, juga hydrocephalus , terjadi pula polihidramnion.
Bila Bunda mengidap diabetes atau mengalami diabetes gestasional, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan bayi memproduksi lebih banyak urine. Karenanya, cairan ketuban menjadi lebih banyak.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya:
Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa hal kepada Bunda untuk memonitor kondisi polihidramnion ini, di antaranya:
Dalam kondisi ekstrem, ada kemungkinan dokter akan melakukan tindakan untuk mengurangi timbunan cairan ketuban yang berlebihan di dalam uterus ( amnio-reduction ).
Prosedur ini dilakukan dengan mengurangi cairan ketuban secara manual dengan menggunakan alat suntik dan pompa khusus, untuk mengalirkan cairan yang berlebih. Tindakan ini biasanya hanya direkomendasikan bila persalinan akan terjadi secara prematur.
Sumber :
First Cry Parenting. 2017. Polyhydramnios.
NHS. 2020. Polyhydramnios (Too Much Amniotic Fluid).
Mayo Clinic. 2020. Polyhydramnios.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010