5 Dampak Sering Menangis Saat Hamil
Ditinjau oleh
Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog, Psikolog Klinis
Diterbitkan 18 Apr 2022
1157
Perubahan suasana hati yang terjadi saat kehamilan kerap kali membuat ibu hamil lebih sering menangis. Hal ini merupakan hal yang wajar kok, Bun. Kondisi ini disebabkan karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dapat mempengaruhi suasana hati ibu hamil sehingga menjadi lebih sensitif.
BACA: Selalu Merasa Cemas & Emosi Tidak Stabil? Kenali Apa itu Inner Child
Kondisi ibu hamil yang menjadi lebih mudah menangis memang merupakan hal yang normal. Akan tetapi, bila ibu hamil terus menerus larut dalam kesedihan dan sering menangis, hal ini berpotensi membahayakan kondisi kehamilan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa efeknya jika ibu hamil terlalu sering menangis?
Menurut penelitian dari Association for Psychological Science menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan dapat merasakan emosi yang dirasakan ibunya. Ibu hamil yang sering menangis dapat menyebabkan janin dalam kandungan merasa stres. Selain tu, efek ibu hamil menangis juga memiliki dampak negatif pada janin lainnya, seperti:
1. Gangguan perkembangan pada janin
Jika ibu hamil menangis, rasa stres dan cemas dapat meningkatkan hormon epinefrin dan norepinephrine dalam tubuh. Peningkatan hormon ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga oksigen dan nutrisi tidak tersalurkan dengan baik ke janin. Hal ini pun dapat berpotensi menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Selain itu, sering menangis dapat membuat ibu hamil menjadi tidak nafsu makan dan bisa menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi.
2. Bayi lahir prematur
Terlalu larut dalam kesedihan dan sering menangis dapat berpotensi membuat ibu hamil menjadi stres. Saat stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol atau yang sering disebut dengan hormon stres. Peningkatan hormon kortisol dalam tubuh ibu hamil dapat memicu terbentuknya hormon corticotropin - releasing (CRH) yang berfungsi dalam mengatur durasi kehamilan serta pematangan janin. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi kelahiran prematur pada ibu hamil.
3. Bayi lahir berat badan rendah
Dampak lainnya dari ibu hamil yang sering menangis adalah bayi lahir dengan berat badan rendah. Jika Ibu hamil sering menangis, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur, gangguan makan, serta tidak bersemangat beraktivitas. Pola hidup yang buruk ini pun dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu dan janin akibat kekurangan nutrisi.
Kondisi stres yang ditimbulkan karena seringnya ibu hamil menangis juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke janin. Hal ini pun dapat meningkatkan potensi lahir dengan berat badan rendah.
4. Meningkatkan risiko gangguan tidur pada bayi
Dampak ibu hamil menangis selanjutnya adalah meningkatkan risiko gangguan tidur pada bayi. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Early Human Development menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami stres berpotensi membawa dampak buruk pada pola tidur bayi nantinya.
5. Mempengaruhi kondisi psikis bayi
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa kondisi psikologis ibu hamil dapat mempengaruhi psikologis bayi karena adanya ikatan emosi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Bristol Inggris, anak yang lahir dari ibu yang mengalami depresi selama kehamilan rata-rata berpotensi 1,5 kali lebih rentan untuk mengalami depresi saat mereka berusia 18 tahun.
BACA: 6 Gangguan Kesehatan Mental Selama Kehamilan
Hormon kehamilan dapat membuat ibu hamil lebih sensitif sehingga mudah menangis. Ibu hamil yang sering menangis dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan kehamilan, terutama bila disertai dengan suasana hati yang senantiasa buruk, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup ibu maupun janin. Untuk menghindari munculnya gangguan suasana hati pada ibu hamil, berikut ini beberapa tips yang dapat dicoba :
Menangis saat hamil merupakan hal yang umum terjadi akibat pengaruh hormon dan perubahan fisik. Walaupun begitu, waspadai bila frekuensi menangis menjadi terlalu sering. Atasi rasa sedih Bunda dengan beberapa tips di atas agar Bunda dapat lebih gembira dalam menjalani kehamilan.
Jika diperlukan, Bunda juga dapat menemui psikolog untuk membantu Bunda menghadapi rasa stres yang mungkin terjadi saat hamil, untuk menghindari munculnya gangguan suasana hati yang lebih berat dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun si Buah Hati.
BACA: Belajar Regulasi Emosi, Yuk Bunda!
Sumber:
Healthline. 2019. Does Pregnancy Have You Crying Like a Baby? Here’s Why and What You Can Do
Science daily. 2011. Can Fetus sense Mother's Psychological State? Study Suggests Yes
Parenting First Cry. 2019. Crying During Pregnancy: How It Affects Your Baby
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010