5 Jenis Mineral Ini Penting untuk Dipenuhi Bumil!
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 23 Jan 2023
468
Saat hamil, Bunda tentu membutuhkan vitamin dan mineral untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Bila ibu hamil kekurangan vitamin dan mineral, dampaknya cukup berbahaya baik bagi tubuh ibu hamil maupun bayi. Anemia, hipertensi, gagal tumbuh kembang, bahkan kematian ibu atau janin adalah salah satu dampak kekurangan mineral.
Oleh karena itu, Bunda harus memastikan agar tubuh tidak kekurangan mineral selama masa kehamilan. Namun, Bunda tentu bingung apa saja jenis mineral yang perlu dikonsumsi selama hamil. Lalu, berapa banyak jumlah yang perlu dikonsumsi agar tidak kekurangan. Maka dari itu, kami akan membahas secara lengkap untuk Bunda di artikel ini.
Mineral memainkan peran yang berbeda dalam tubuh. Beberapa manfaatnya antara lain, pembangunan dan pengaturan konstruksi tulang, pengangkutan oksigen, pengaturan gula darah, sebagai kofaktor untuk aktivitas enzim, pengaturan reaksi kimia, perlindungan sel dari kerusakan dan pengaturan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Selama kehamilan, peningkatan perubahan fisiologis untuk mendukung metabolisme tubuh pada ibu dan pertumbuhan janin menyebabkan peningkatan kebutuhan mikronutrien.
Ada beberapa jenis mineral yang wajib dipenuhi oleh ibu hamil. Sebenarnya, jenis-jenis mineral ini memang sudah dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Namun, bagi ibu hamil dosis yang dibutuhkan mungkin lebih tinggi dan perlu diperhatikan lagi supaya kelima jenis ini tidak kekurangan. Apa saja, sih?
Asam folat adalah vitamin B yang dibutuhkan setiap sel dalam tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat.
Mengonsumsi asam folat sebelum dan selama awal kehamilan dapat membantu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang yang disebut cacat tabung saraf (atau biasa disebut NTD).
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi asam folat dapat membantu mencegah cacat jantung dan cacat lahir di wajah dan mulut (sumbing bibir dan langit-langit mulut).
Dosis asam folat yang dianjurkan sebelum hamil adalah 400 mcg asam folat setiap hari. Namun, jika Bunda tengah hamil, dosis perlu dinaikkan sampai 600 mcg asam folat setiap hari.
Jika Bunda berisiko tinggi melahirkan bayi dengan NTD, konsultasikan pada dokter berapa besar dosis yang perlu Bunda konsumsi setiap harinya. Bunda mungkin akan diminta untuk mengonsumsi 4.000 mcg asam folat setiap hari untuk membantu mencegah NTD. Dosis ini setidaknya dikonsumsi selama 3 bulan sebelum hamil dan selama 12 minggu pertama kehamilan.
Bunda juga bisa mendapatkan asam folat dari makanan. Buah jeruk, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan merupakan sumber asam folat yang sangat baik. Beberapa makanan juga diperkaya dengan asam folat, seperti sereal, roti, nasi, dan pasta.
Kalsium adalah mineral yang membantu perkembangan tulang, gigi, jantung, otot, dan saraf bayi. Selama hamil, Bunda membutuhkan 1.000 miligram kalsium setiap hari. Bunda bisa mendapatkan jumlah ini dengan mengonsumsi vitamin prenatal dan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium.
Beberapa makanan yang memiliki sumber kalsium yang baik, antara lain susu, keju, dan yogurt, brokoli, kangkung, dan kale.
Jika Bunda tidak mendapatkan cukup kalsium selama hamil, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan memberikannya kepada bayi.
Hal dapat menyebabkan osteoporosis atau pengeroposan tulang, di kemudian hari. Osteoporosis adalah kondisi dimana tulang menjadi tipis dan mudah patah.
Zat besi berguna untuk membuat hemoglobin, protein yang membantu membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tubuh ibu hamil membutuhkan zat besi dua kali lipat untuk membuat lebih banyak darah sehingga dapat membawa oksigen ke bayi dalam janin.
Selama hamil, Bunda membutuhkan 27 miligram zat besi setiap hari. Sebagian besar vitamin prenatal umumnya memiliki zat besi dengan jumlah ini. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia, baik pada ibu maupun pada janin.
Magnesium dibutuhkan tubuh untuk membantu pertumbuhan tulang dan saraf janin. Magnesium juga dapat membantu meningkatkan aliran darah yang cukup ke area otak janin.
Dosis magnesium yang dibutuhkan untuk ibu hamil adalah sebanyak 300 mg per hari. Ibu hamil yang mengonsumsi magnesium dalam jumlah cukup dapat menurunkan risiko hipertensi dan kelahiran prematur. Bunda dapat menerima magnesium dari berbagai sumber makanan, seperti bayam, pisang, alpukat, dan kacang-kacangan.
Yodium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon tiroid, yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan. Bunda membutuhkan yodium selama kehamilan untuk membantu sistem saraf bayi berkembang.
Selama masa kehamilan, Bunda membutuhkan 220 mikrogram yodiumsetiap hari. Tidak semua vitamin prenatal mengandung yodium, jadi pastikan Bunda mengonsumsi makanan yang mengandung yodium.
Setelah mengetahui jenis-jenis mineral yang perlu dicukupi selama hamil, ada beberapa tips juga yang perlu Bunda perhatikan:
Sumber
National Library of Medicine (NIH). 2017. Minerals in Pregnancy and Lactation: A Review Article
March of Dimes. 2020. Vitamins & Other Nutrients During Pregnancy
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010