5 Jenis Teh Herbal yang Berbahaya bagi Ibu Hamil
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konselor Laktasi
Diterbitkan 7 Sep 2022
5638
Apakah Bunda suka minum teh? Hampir semua orang menyukai minum teh. Selain rasanya yang enak, jenis minuman yang cocok dikonsumsi setiap saat ini juga nikmat disajikan dengan berbagai cara, baik panas, hangat, ataupun dingin. Secara turun temurun, teh juga kerap kali digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit.
Jenis teh untuk pengobatan yang sering disebut dengan istilah teh herbal ini umumnya terdiri dari berbagai campuran ramuan bunga, daun, biji, atau buah kering yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Selain dapat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit, teh herbal juga sering dikonsumsi untuk memelihara kesehatan serta daya tahan tubuh. Namun, apakah teh herbal aman dikonsumsi ibu hamil?
BACA: Minum Teh Manis Saat Hamil, Boleh Tidak ya?
Sebenarnya, ibu hamil diperbolehkan untuk mengonsumsi teh selama dalam batas yang aman. Hal ini dikarenakan daun teh mengandung kafein yang dapat membahayakan kehamilan jika dikonsumsi secara berlebihan. Kafein dapat mengalir melalui plasenta dan sampai pada janin. Mengonsumsi kafein yang berlebihan saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kehamilan seperti keguguran dan berat badan lahir rendah.
Selain itu, mengonsumsi teh saat hamil juga dapat meningkatkan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan perut kembung serta penyakit maag. Konsumsi teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi, terutama jika dikonsumsi bersamaan dengan bahan makanan sumber kaya zat besi seperti daging. Tak hanya itu saja, Bun. Teh yang mengandung kafein bila dikonsumsi berlebihan juga dapat berisiko memicu dehidrasi serta menyebabkan insomnia, lho.
Untuk itu, ibu hamil dianjurkan untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari 200 mg atau sekitar 2 cangkir teh per hari. Agar lebih aman, Bunda juga dapat mengonsumsi teh herbal yang tidak terbuat dari daun teh yang mengandung kafein seperti teh peppermint, teh raspberry, atau teh jahe. Namun, sebaiknya Bunda memastikan jenis teh herbal yang Bunda konsumsi aman bagi kehamilan karena ada beberapa teh herbal yang justru dapat membahayakan janin.
Secara turun temurun, teh herbal dipercaya memiliki berbagai macam khasiat yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, teh herbal juga sering digunakan untuk meringankan keluhan kehamilan seperti mual, muntah, atau pusing. Namun, Bunda sebaiknya tidak mengonsumsi teh herbal secara sembarangan. Hal ini dikarenakan ada beberapa jenis teh herbal yang tidak direkomendasikan bagi ibu hamil. Di antaranya adalah:
1. Teh chamomile
Teh chamomile merupakan teh yang terbuat dari kepala bunga chamomile yang dikeringkan dan diseduh dengan air. Teh herbal ini mengandung senyawa antioksidan dan anti inflamasi alami yang dapat bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan dan menghambat perkembangan kuman penyebab penyakit. Selain itu, teh herbal ini tidak mengandung kafein dan mengandung berbagai nutrisi seperti kalsium, magnesium, zat besi, kalium, seng, natrium, vitamin, dan folat.
Walaupun demikian, teh chamomile tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena memiliki sifat anti-inflamasi (anti peradangan) yang sangat kuat. Mengonsumsi teh chamomile secara berlebihan saat hamil berisiko menimbulkan masalah jantung yang serius pada janin. Para ahli pun menyarankan untuk menghindari mengonsumsi chamomile saat hamil karena dapat memicu kontraksi rahim, menyebabkan keguguran, serta persalinan teratur.
2. Teh peterseli
Peterseli merupakan tanaman jenis seledri yang sering digunakan sebagai bumbu dapur atau penghias makanan. Kandungan flavonoid, vitamin A, dan vitamin C membuat tanaman ini memiliki sifat antioksidan tinggi. Mengonsumsi peterseli juga dipercaya dapat membantu mengatasi serta mencegah berbagai penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, serta beberapa jenis kanker.
Namun, sayangnya teh peterseli ternyata tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Meskipun sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan teh peterseli berbahaya bagi ibu hamil, tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi teh peterseli dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Bahkan kandungan myristicin dan apiole yang terdapat peterseli juga dipercaya dapat menyebabkan kontraksi rahim dan berpotensi menyebabkan keguguran jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Selain itu, teh peterseli juga tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui karena dapat menghambat produksi ASI.
3. Teh hibiscus
Teh hibiscus atau bunga sepatu merupakan teh yang terbuat dari kelopak bunga sepatu yang telah dikeringkan. Teh herbal ini terbukti memiliki khasiat sebagai antikanker, antibakteri, serta dapat meningkatkan kesehatan jantung karena memiliki kandungan antosianin atau senyawa antioksidan.
Walaupun memiliki banyak khasiat, ternyata teh hibiscus tidak disarankan untuk ibu hamil. Menurut studi yang dipublikasikan dalam Nursing & Care open Access journal (2016), ekstrak hibiscus berpotensi menghambat pubertas pada anak yang sedang dikandung serta meningkatkan risiko obesitas. Tanaman herbal ini juga disinyalir dapat membuat ibu hamil malnutrisi, mengalami ketidakseimbangan hormon, bahkan keguguran.
4. Teh serai
Serai merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai bahan masakan di rumah karena memiliki aroma yang khas. Rebusan teh serai juga dipercaya memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan seperti melancarkan pencernaan, mengontrol tingkat kolesterol dalam tubuh, mendetoksifikasi tubuh, serta mampu mengurangi stres.
Namun, bagi Bunda yang sedang hamil sebaiknya hindari mengonsumsi teh serai, ya. Pasalnya, mengonsumsi air rebusan serai dalam dosis yang tinggi dapat memicu aliran menstruasi yang dapat menyebabkan keguguran. Hal ini dikarenakan senyawa aktif dalam serai dapat menyebabkan tiba-tiba pecah ke membran janin sehingga hal ini memicu keguguran.
Selain itu, Bunda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi teh serai selama menyusui karena dapat memicu reaksi alergi pada Si Kecil. Umumnya reaksi yang timbul dapat berupa ruam, gatal, nyeri dada, kesulitan bernapas, hingga pembengkakan tenggorokan.
5. Teh ginseng
Ginseng merupakan salah satu rempah yang telah digunakan sebagai pengobatan tradisional sejak jaman dahulu kala. Namun ternyata, kandungan senyawa yang terdapat dalam ginseng dapat memberikan dampak buruk jika dikonsumsi oleh ibu hamil. Paparan zat kimia yang terdapat dalam tanaman ginseng dipercaya dapat menghambat pertumbuhan janin, meningkatkan risiko pendarahan, hingga menyebabkan cacat lahir.
Sejak jaman dahulu, teh herbal telah terbukti memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Penelitian tentang dampak positif dan negatif dari teh herbal memang masih sangat terbatas. Meskipun demikian, beberapa jenis teh herbal tersebut tidak ada salahnya dibatasi konsumsinya atau dihindari oleh ibu hamil karena dipercaya dapat membahayakan janin. Untuk itu, pastikan teh herbal yang Bunda konsumsi aman bagi kehamilan dan hindari mengonsumsi teh herbal secara berlebihan agar tidak menyebabkan masalah kesehatan serta gangguan pada janin.
BACA: Berbagai Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil
Sumber:
Healthline. 2020. Is Tea Safe During Pregnancy?
Baby center. 2021. Pregnancy-Safe Tea
Parents. 2022. Your Guide to Drinking Tea During Pregnancy
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010