6 Gangguan Kesehatan Mental Selama Kehamilan
Ditinjau oleh
Mardiana Hayati Solehah, M. Psi, Psikolog, Psikolog Klinis
Diterbitkan 28 Feb 2023
1193
Saat hamil, Bunda mungkin menjadi wanita yang paling bahagia, tapi tidak semua merasakan ini. Ada pula ibu hamil yang merasakan perasaan cemas, khawatir, dan stres. Penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 5 wanita memiliki masalah kesehatan saat hamil atau setelah melahirkan. Oleh karena itu, masalah mental adalah hal yang umum terjadi selama periode hamil dan melahirkan.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi perasaan Bunda selama kehamilan. Hal ini bisa diakibatkan karena perubahan fisik ataupun perubahan hormon. Selain itu, banyak juga faktor lain yang menjadi penyebab gangguan psikologis ibu hamil, seperti :
Setelah melahirkan wanita memiliki perubahan peran, yaitu menjadi seorang ibu. Tuntutan dari diri sendiri maupun lingkungan merupakan sumber tekanan yang menyebabkan stres. Tak hanya itu saja, beberapa wanita juga mungkin harus berhenti bekerja saat hamil atau setelah melahirkan, yang bisa menimbulkan masalah finansial maupun merasa kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri. Perubahan-perubahan tersebut bisa mempengaruhi kesehatan mental ibu hamil.
Faktor-faktor yang dijelaskan di atas, dapat menyebabkan keluhan fisik maupun psikologis, yang bila dibiarkan, dapat menyebabkan berbagai gangguan mental. Berikut ini adalah beberapa gangguan mental yang dapat dialami selama kehamilan:
Gangguan mental yang menyebabkan suasana hati menjadi suram sepanjang waktu dan kehilangan gairah akan berbagai hal, lebih rentan dialami oleh wanita, terutama saat hamil. Saat hamil, perubahan fisik, pengaruh hormon, dan banyaknya tekanan bisa memicu masalah-masalah emosi, yang rentan mengakibatkan depresi .
Menjadi ibu adalah peran baru yang sangat menantang. Wajar bila akhirnya timbul banyak kekhawatiran apakah Bunda mampu menjalankannya dengan baik. Bunda mungkin merasakan ketakutan tidak akan menjadi ibu yang baik atau takut tidak mampu membesarkan anak. Hampir semua calon ibu mengalami hal tersebut, namun apabila rasa takut sangat intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari, kemungkinan besar kondisi tersebut sudah mengarah pada gangguan cemas.
Tidak semua ibu menjalani proses kehamilan maupun persalinan yang mudah. Beberapa ibu diuji dengan kehamilan yang sulit maupun proses persalinan yang lama atau menyakitkan. Pengalaman-pengalaman buruk sebelumnya, seperti riwayat keguguran maupun adanya penyakit-penyakit fisik saat hamil, dapat menimbulkan rasa trauma akan kehamilan. Pengalaman-pengalaman tersebut akan memunculkan emosi-emosi negatif yang membuat Bunda sulit merawat diri maupun menjalin relasi yang hangat dengan bayi.
Selama hamil, terjadi peningkatakan hormon kortisol, yang berperan untuk mengatur tingkat stres. Tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh bisa memicu organ-organ pencernaan dan pernafasan, yang seringkali mirip dengan tanda-tanda panik, seperti nafas pendek, jantung berdebar-debar, perut mulas, nyeri ulu hati, dll. Oleh karena itu, ibu hamil rentan mengalami serangan panik, bahkan pada situasi yang tidak mengancam. Bila ditambah dengan kecemasan yang intens, maka serangan panik tersebut dapat muncul lebih sering dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari/
Tokophobia adalah ketakutan untuk melahirkan . Gangguan ini juga kerap terjadi pada ibu hamil, terutama pada kehamilan pertama. Rasa takut akan persalinan akan makin parah bila ibu hamil terus terpapar dengan informasi-informasi negatif mengenai persalinan, seperti memaksakan diri melihat video-video persalinan, mendengar cerita persalinan yang sulit, mencari-cari info tentang masalah saat persalinan atau persalinan yang gagal, dll.
Takut, sedih, bingung, dan khawatir merupakan hal yang wajar dialami selama hamil, tetapi jangan biarkan hal ini berlarut-larut ya, karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental. Saat merasakan emosi-emosi negatif, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:
Dukungan pasangan selama kehamilan sangat penting untuk mencegah gangguan kesehatan mental. Dengan berbagi, Bunda bisa meningkatkan inisiatif pasangan untuk lebih peka dengan kondisi selama kehamilan dan pasangan pun mengetahui apa yang dapat ia lakukan untuk membuat Bunda merasa lebih nyaman. Sampaikan juga secara jelas bila Bunda membutuhkan bantuan.
BACA: Takut saat Melahirkan? Atasi dengan Cara Ini yuk, Bunda
Sumber:
NHS. 2020. Panic Disorder
NHS. 2021. Mental health in pregnancy
RCPSYCH. 2018. Mental health in pregnancy
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010