Ada Radang di Area Bibir? Kenali Ciri Herpes Saat Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 23 Sep 2021
1199
Saat hamil, Bunda perlu lebih cermat lagi dalam menjaga kesehatan karena infeksi bakteri dan virus dapat menyerang. Kenali herpes saat hamil, bahaya, dampaknya pada kehamilan, dan cara mengatasinya.
Herpes adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex (HSV). Bila terjangkit penyakit herpes saat hamil, selain rasanya tidak nyaman, juga memiliki risiko menular kepada janin di dalam kandungan.
Ada dua jenis HSV, yaitu:
Virus ini secara umum ditularkan melalui mulut, dan biasanya menyebabkan peradangan pada area bibir dan mulut. Radang pada mulut ini muncul sebagai sariawan, jadi kadang tidak terlalu dipermasalahkan oleh penderitanya.
Namun demikian, HSV-1 ini juga dapat menyebabkan sariawan pada area kelamin bila penderitanya melakukan hubungan seks secara oral.
Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, sehingga menimbulkan sariawan atau luka pada area kelamin. HSV-2 juga dapat menyebabkan infeksi pada area bibir dan mulut jika penderitanya melakukan seks oral.
Pada Bunda yang sedang hamil, sariawan pada area kelamin ini yang dapat memberi risiko menular pada bayi saat dilahirkan.
Herpes tidak dapat disembuhkan karena virus herpes tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dari tubuh. Setelah gejala infeksi menghilang, virus herpes akan berkumpul pada jaringan saraf tulang belakang dalam keadaan nonaktif.
Serangan virus HSV bisa kembali terjadi kapan saja, terutama saat imunitas tubuh menurun, stres, maupun saat pengidapnya mengalami cedera.
Serangan virus herpes ada yang bergejala maupun tidak. Menurut lembaga dunia WHO, bahkan dua per tiga dari penduduk dunia kemungkinan mengalami infeksi herpes tetapi tidak mengetahuinya, karena tidak memberi gejala apa pun.
Saat herpes kelamin menyerang dengan memberikan gejala, biasanya hal-hal inilah yang Bunda alami:
Masa inkubasi dari penyakit ini adalah sekitar 2-10 hari setelah terjadinya paparan. Gejalanya dapat dirasakan oleh tubuh selama 2-3 minggu.
Uniknya, setelah serangan pertama dengan gejala yang terasa cukup berat, serangan herpes berikutnya yang mungkin terjadi beberapa kali dalam setahun hanya menunjukkan gejala ringan.
Bila Bunda sudah pernah terinfeksi herpes kelamin sebelum kehamilan, risikonya cukup rendah untuk menularkannya kepada janin. Hal ini disebabkan perlindungan dari sistem imun Bunda cukup kuat untuk melindungi janin.
Bila terjadi infeksi pada trimester pertama sampai dengan minggu ke-26, Bunda akan berisiko tinggi mengalami keguguran.
Namun bila tidak terjadi keguguran, Bunda tak perlu khawatir karena tumbuh kembang si Kecil tidak akan terganggu.
Biasanya dokter akan menyarankan agar Bunda terus menjaga imunitas tubuh sehingga tidak muncul serangan berikutnya.
Sebagai pencegahan, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus seperti acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir dan merekomendasikan untuk bersalin secara Caesar.
Bila serangan infeksi pertama kepada Bunda terjadi pada trimester ketiga, risiko yang ditimbulkannya kepada janin menjadi sangat tinggi.
Persalinan normal akan menyebabkan virus menginfeksi bayi karena terjadi kontak antara cairan vagina yang mengandung virus dengan tubuh si Kecil.
Obat antivirus dan persalinan Caesar sangat dianjurkan untuk membantu mencegah penularan kepada bayi.
Herpes yang menular pada si Kecil yang baru lahir disebut sebagai herpes neonatal. Infeksinya cukup variatif, ada yang mudah ditangani maupun yang tingkatnya lebih serius.
Bila terjadi infeksi berat, herpes dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat dan gangguan organ. Herpes pada bayi juga dapat menyebabkan kecacatan dan kematian (meski jarang terjadi).
Bagaimana mengetahui si Kecil tertular herpes? Berikut gejalanya:
Jika bayi memperlihatkan gejala-gejala tersebut segera datangi dokter. Bunda atau Ayah juga perlu memberitahu bahwa pernah terinfeksi penyakit tersebut.
Pencegahan terhadap virus herpes termasuk sulit karena sebagian besar dari kita bisa jadi sudah memiliki virus tersebut di dalam tubuh.
Yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya serangan baru, dengan cara:
Jaga diri dengan sebaik-baiknya ya Bun, sehingga terhindar dari serangan virus herpes, terutama herpes kelamin.
Sumber:
Verywell Health. 2021. What to Know About Herpes and Pregnancy.
Healthline. 2021. Herpes and Pregnancy: What You Need to Know.
Alodokter. Risiko Penyakit Herpes pada Wanita Hamil.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010