main-logo
header-image-17089
author-avatar-17089

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 4 Mei 2023

share-icon

7681


Banyak orang tua memiliki harapan akan jenis kelamin anak yang dinantikan. Ada yang memilih memiliki anak laki-laki, ada juga yang menyukai bayi perempuan. 





Di Indonesia, mitos mengenai ciri hamil anak perempuan ataupun laki-laki banyak sekali. Namun, karena hanya berupa mitos, belum tentu semua prediksinya benar. 





Bagi Bunda yang sangat mengharapkan bayi perempuan tentu ingin mengetahui, bagaimana ciri hamil anak perempuan yang akurat? Begini caranya, Bun!









Waktu Mengetahui Jenis Kelamin Bayi





Ciri hamil anak perempuan




Jenis kelamin bayi terbentuk setelah sperma bertemu sel telur atau pembuahan. Pada pembuahan ini, bayi mendapatkan 23 kromosom dari masing-masing orang tua mereka. 





Seiring dengan pembentukan jenis kelamin, warna mata, rambut, dan bahkan kecerdasan juga sudah ditentukan.





Jadi, jenis kelamin bayi sudah ditentukan dari awal sekali bahkan saat Bunda belum tau bahwa Bunda hamil. Dan jenis kelamin ini tidak akan bisa berubah ataupun diubah. Walaupun demikian, bentuk fisik kelamin bayi ini baru akan bisa terlihat dari USG pada usia kehamilan 16 minggu.





Meski penis atau vulva bayi mulai terbentuk pada awal minggu keenam kehamilan, sulit untuk benar-benar menentukan jenis kelamin bayi hingga Bunda memasuki trimester kedua kehamilan.





Lantas, kapan jenis kelamin bayi bisa diketahui? Banyak wanita hamil baru mengetahui jenis kelamin bayinya di antara minggu ke-16 sampai 20 melalui pemeriksaan USG.





Namun, Bunda jangan beranggapan bahwa pemeriksaan ini 100 persen akurat. Karena pemeriksaan jenis kelamin yang dilakukan melalui USG, bisa saja mengalami kendala.





Seperti terhalangnya jenis kelamin saat pemeriksaan, prediksi gambar alat kelamin yang salah akibat posisi yang berdampingan dengan tali pusat, dan juga bisa jadi karena usia kehamilan yang terlalu muda untuk dapat melihat jenis kelamin.





Jadi, bila Bunda pada akhirnya melahirkan bayi dengan jenis kelamin yang berbeda dari pemeriksaan yang dilakukan, bukan serta merta karena jenis kelamin bayi bisa berubah. Namun terlebih karena faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. 





Apalagi, pada dasarnya tes yang dilakukan sebenarnya lebih fokus pada hasil mengenai kondisi kesehatan bayi, seperti memeriksa apakah ada penyakit bawaan, bukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi.









Cara Paling Akurat Mengetahui Jenis Kelamin Bayi





usg fetomaternal




Bila Bunda sangat mengharapkan anak perempuan atau laki-laki, Bunda dapat mengetahui jenis kelamin yang akurat dengan melakukan beberapa tes berikut. Pemeriksaan ini  dipastikan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan mitos-mitos kehamilan.





Pemeriksaan USG





Pemeriksaan USG merupakan cara yang paling sering dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang dikandung.





Sebenarnya, pemeriksaan USG bukan hanya ditujukan untuk mengetahui jenis kelamin pada janin. Melainkan untuk memeriksa kondisi kehamilan, seperti kondisi cairan ketuban, posisi janin, plasenta, detak jantung bayi dan sebagainya.





Untuk mengetahui jenis kelamin janin, dokter biasanya menyarankan untuk mengikuti tes ini paling cepat di minggu ke-16 kehamilan. Pasalnya, sebelum usia tersebut, jenis kelamin Si Kecil belum terlihat berbeda antara laki-laki dan perempuan.





Perlu Bunda pahami bahwa pemeriksaa USG tidak 100 persen akurat dalam mendeteksi jenis kelamin bayi dan butuh konfirmasi ketika bayi lahir dengan cara dilihat langsung.





Tes NIPT





Tes NIPT atau Non-Invasive Prenatal Test merupakan tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah ibu untuk diperiksa kromosomnya.





Tujuan utama tes ini sebenarnya bukan untuk mendeteksi jenis kelamin bayi, melainkan untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin yang dikandung.





Ini merupakan tes non-invasif. Dikatakan non-invasif karena prosedurnya yang sederhana dan tidak memerlukan tindakan pembedahan atau pengambilan jaringan janin. 









Dibandingkan dengan tes USG, tes NIPT lebih akurat. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association , akurasi tes ini adalah sebesar 95,4% untuk bayi laki-laki dan 98,6% untuk bayi perempuan.





Kelebihan lainnya, tes NIPT sudah dapat dilakukan sejak usia kandungan 10 minggu untuk mengetahui jenis kelamin bayi.





Berbeda dengan pemeriksaan USG yang baru dapat mendeteksi jenis kelamin pada usia kehamilan 16 minggu. Namun biaya tes ini jauh lebih mahal dibandingkan pemeriksaan USG, kisaran 8-12 juta.





Amniosentesis





Amniosentesis merupakan cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan cara memeriksa cairan ketuban ibu hamil.





Pada pemeriksaan ini, dokter akan menusukkan jarum suntik ke perut ibu dan mengambil cairan ketuban sebagai sampel. Karenanya ini termasuk pemeriksaan invasif.





Amniosentesis biasanya dilakukan pada usia kandungan antara 15 hingga 20 minggu. Sebenarnya amniosentesis bukan dikhususkan untuk mengetahui jenis kelamin janin, melainkan untuk mengetahui kondisi genetis secara umum yaitu seperti kondisi berikut ini:





  • Hasil tes USG mencurigakan adanya kelainan.
  • Tes NIPT Anda menunjukkan positif janin mengalami kelainan genetis.
  • Anak sebelumnya mengalami kelainan genetik seperti down syndrome atau kelainan otak.
  • Bunda atau pasangan memiliki riwayat kelainan genetis dalam keluarga.
  • Bunda hamil pada usia 35 tahun atau lebih.
  • Chorionic villus sampling (CVS).




Cara mengetahui jenis kelamin bayi ini dilakukan dengan mengambil sampel vilus korionik, sejenis jaringan pada plasenta. Dengan cara ini, dokter dapat mengetahui kondisi kromosom janin. Tes ini juga tergolong tes invasif.





CVS dapat Anda lakukan jika ingin mengetahui kondisi genetis bayi di usia kandungan 10 minggu.









Perlukah Mengetahui Jenis Kelamin Sebelum Kelahiran?









Keingintahuan orang tua untuk mengetahui jenis kelamin adalah hal yang wajar. 





Namun, jangan sampai keingintahuan ini membuat Bunda berharap banyak pada mitos atau kepercayaan mengenai ciri hamil anak perempuan maupun laki-laki. 





Padahal, seperti yang kita tahu, di jaman modern ini informasi paling akurat untuk dapat mengetahui jenis kelamin bayi hanyalah dengan melakukan tes kehamilan.





Namun, perlukah mengetahui jenis kelamin bayi sebelum kelahiran terjadi? Hal ini dikembalikan kembali ke orang tua masing-masing.





Mengetahui jenis kelamin bayi di awal memang menjadikan persiapan kelahiran menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya, dalam mempersiapkan nama, warna baju, perlengkapan bayi. 





Dari segi medis, keuntungannya adalah Bunda dapat lebih dini memprediksi penyakit bawaan yang ada hubungannya dengan gender seperti hemofilia. 





Namun, menunggu mengetahui jenis kelamin bayi sampai proses kelahiran terjadi juga menjadi sensasi  tersendiri. Unsur kejutan membuat momen melahirkan akan terasa lebih spesial dan mendebarkan. 





Alasan lainnya, yaitu supaya Bunda terhindar dari perasaan kecewa jika ternyata jenis kelamin bayi tidak sesuai dengan harapan. Sehingga saat bayi lahir, tidak jadi masalah jenis kelaminnya, karena yang terpenting adalah bayi lahir dalam keadaan sehat dan selamat.









Sumber:





Hello Sehat. 2021. Jenis Kelamin Bayi Sudah Bisa Diketahui di Awal Kehamilan, Dengan Tes Darah.





Healthline. 2016. Myths vs. Facts: Signs You're Having a Baby Boy.





Mother and Beyond. Perlukah Mengetahui Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan?










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010