Air Ketuban Sedikit: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
1563
Mengetahui informasi mengenai berbagai gangguan kehamilan sebelum terlanjur adalah bentuk tindakan preventif yang tepat dilakukan ibu hamil. Termasuk, mengenal oligohidramnios. Yuk, cari tahu penyebab dan gejalanya!
Oligohidramnios adalah salah satu masalah kehamilan yang ditandai dengan jumlah cairan ketuban yang terlalu sedikit. Sayangnya kondisi ini tidak memiliki gejala, sehingga Bunda harus melakukan pemeriksaan USG bila ingin mengetahuinya.
Bunda dikatakan mengalami oligohidramnios bila indeks cairan ketuban menunjukkan kadar cairan kurang dari 5 cm pada akhir trimester kedua. Bunda juga dikatakan mengalami gangguan ini bila jumlah cairan ketuban kurang dari 800-1000 ml ketika usia kehamilan telah mencapai minggu 32 hingga minggu 34.
Oligohidramnios disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Cairan ketuban adalah cairan yang terdapat di dalam rahim selama kehamilan berlangsung. Air ketuban berwarna bening kekuningan dan tidak berbau, yang berisi beragam nutrisi, hormon, dan sel ini berfungsi untuk mendukung perkembangan janin.
Selain berfungsi untuk mendukung tumbuh kembang janin, air ketuban juga bermanfaat untuk:
Cairan ketuban akan berkurang fungsinya bila jumlah cairan ketuban tidak berkurang
Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi dan mencegah komplikasi ini. Di antaranya:
Ibu dengan gangguan oligohidramnios, disarankan melakukan USG lebih sering dari ibu hamil lainnya.
Minum air putih menjadi solusi bagi ibu penderita oligohidramnios untuk menambah jumlah air ketuban. Pada penelitian di tahun 2002 pada 122 wanita hamil, mengatakan bahwa wanita yang minum 2 liter air pada selang waktu 2 jam, menambah cairan ketubannya.
Merangsang persalinan dengan induksi pada saat kehamilan pada usia kandungan 36 minggu biasanya disarankan oleh dokter saat mengalami oligohidramnios. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kematian bayi dalam kandungan dan keracunan air ketuban di dalam rahim.
Metode ini dilakukan dengan cara mengalirkan cairan ketuban melalui kateter atau selang khusus yang dimasukan ke dalam rahim.
Memutuskan untuk melahirkan secara cesar pada kondisi oligohidramnios adakah tindakan bijaksana untuk mengurangi risiko keselamatan si Kecil bila induksi tidak mungkin dilakukan.
Sumber:
Mayo Clinic. 2020. What Are the Treatment Options for Low Amniotic Fluid During Pregnancy?
Medical News Today. 2020. Tips on How to Increase Amniotic Fluid.
Healthline. 2019. How Can I Increase My Amniotic Fluid Levels?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010