main-logo

Amankah Melakukan Diet Keto Saat Menyusui?

header-image-11503
author-avatar-11503

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Diterbitkan 10 Jun 2021

share-icon

940


Adalah dambaan para ibu untuk mendapatkan berat badannya kembali seperti sebelum hamil. Tidak heran jika sejumlah ibu berupaya sekali melakukan berbagai cara untuk mencapainya, termasuk melakukan diet saat menyusui. 





Diet keto sempat viral dan menjadi pilihan favorit untuk menurunkan berat badan. Namun, apakah ibu menyusui boleh melakukan diet keto? Yuk, cari tahu!





Apa Itu Diet Keto?





diet keto saat menyusui




Diet Ketogenik atau lebih dikenal dengan Keto, adalah teknik penurunan berat badan yang cukup ekstrem karena menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak walam waktu yang cukup singkat. 





Tujuan konsumsi rendah karbohidrat dan lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai kondisi Ketosis. Dalam kondisi tersebut, tubuh akan membakar lemak sebagai alternatif sumber energi utama karena tubuh kekurangan asupan karbohidrat. 





Sumber energi utama otak sebenarnya adalah karbohidrat. Pada kondisi tubuh kekurangan karbohidrat, lemak akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi sumber energi untuk otak. Perlu Bunda tahu bahwa diet keto sebenarnya dirancang untuk penderita epilepsi. 





Bila diet pada umumnya, melarang banyaknya asupan yang masuk ke tubuh, diet keto hanya menyarankan untuk mengonsumsi sedikit karbohidrat namun tinggi lemak. Yang pada prakteknya jika dilakukan secara tidak benar, akan memberikan risiko kesehatan lain.





Diet keto memang terbukti dapat menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu singkat. Tidak heran jika diet keto sempat menjadi populer beberapa waktu lalu.





Meskipun demikian, diet keto tidak lebih superior daripada diet seimbang dengan kalori rendah. Penelitian menunjukkan bahwa hasil penurunan berat badan yang dicapai dalam jangka panjang tidak berbeda bermakna antara diet keto dengan diet seimbang rendah kalori.





Diet Keto Saat Menyusui









Diet keto pada umumnya meningkatkan risiko kurangnya asupan serat yang diperlukan tubuh. Karena diet ini melarang konsumsi karbohidrat yang terdapat pada nasi, gandum, biji-bijian, dan buah-buahan.





Pemilihan jenis lemak yang salah pada diet keto dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari. 





Selain itu, diet keto juga mengakibatkan dehidrasi karena ada larangan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak cairan.





Kondisi ketosis yang dicapai pada diet keto, menyebabkan hati menghasilkan keton yang digunakan sebagai energi dan dibuang melalui urine. Hal ini juga menyebabkan pelaku diet keto rentan mengalami dehidrasi.





Diet keto pada saat menyusui juga memiliki akibat yang sama. Bahkan mungkin lebih besar.





Pasalnya, ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang cukup dan komposisi yang seimbang antara karbohidrat, lemak, dan protein, bukan. Hal ini bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dirinya sendiri namun juga untuk Si Kecil. 





Oleh karena itu, risikonya lebih besar dari orang biasa yang melakukan diet keto. Walau penelitian menunjukkan bahwa asupan zat gizi makro ibu menyusui tidak mempengaruhi komposisi ASI, namun risiko kekurangan zat gizi mikro pada diet keto tetap perlu diperhatikan.





Diet Aman Ibu Menyusui









Ibu menyusui sebenarnya tidak perlu bersusah payah menurunkan berat badan.





Menyusui secara eksklusif pada dasarnya dapat membakar kalori hingga 500 kkal per hari. Itulah sebabnya Ibu yang menyusui eksklusif dikatakan juga akan lebih mudah menurunkan berat badan. 





Biasanya setelah melahirkan, berat badan akan turun akan turun sebanyak 6 sampai 7 kg yang terdiri dari hilangnya berat bayi, plasenta, dan air ketuban. 





Jika ingin mengurangi berat badan saat menyusui, Bunda disarankan untuk melakukannya setelah bayi melewati masa ASI eksklusif atau setelah bayi berusia 6 bulan. Karena pada 6 bulan pertama, asupan gizi si Kecil 100% terpenuhi dari ASI.





Selama menyusui, Bunda membutuhkan sekitar 1800 kalori. Dan penurunan berat badan yang tidak mengganggu perkembangan Si Kecil adalah sebanyak 0,5-1 kg setiap minggunya. 





Bagaimana cara mengurangi berat badan yang aman setelah melahirkan? Bunda bisa melakukan beberapa trik berikut ini: 





Bijak dalam konsumsi karbohidrat





Ibu tidak perlu mengurangi asupan karbohidrat seekstrem diet keto, ibu tetap dapat mengkonsumsi karbohidrat dengan jumlah sesuai kebutuhan agar tidak mengganggu kebutuhan nutrisi dan serat selama menyusui.





Selain itu, lebih disarankan untuk memilih jenis karbohidrat kompleks yang dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Pastikan asupan protein, buah-buahan, dan sayuran tetap tercukupi.





Olahraga





Ibu dengan kelahiran normal tidak membutuhkan waktu lama untuk beraktivitas bahkan berolahraga. Bila ibu sudah cukup berolahraga, mulai dengan berjalan selama setengah jam, kemudian tingkatkan olahraga sebanyak 150 jam selama seminggu





Minum air putih





Selama menyusui, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi air putih sebanyak 10-12 gelas sehari. Kebutuhan cairan ibu menyusui sedikit lebih tinggi dibandingkan ibu yang tidak menyusui. 





Makan porsi kecil





Alih-alih makan 3 kali dengan porsi besar, ibu dapat menyiasati konsumsi makanan dengan camilan sehat saat jeda waktu makan. 





Dengan pola makan seperti ini, tubuh tidak akan merasa kelaparan karena selalu ada asupan makanan yang masuk ke tubuh. Hal ini pun akan menjaga energi agar tetap optimal.









Sumber:





Healthline. 2019. 6 Tips to Help You Lose Weight While Breastfeeding.





Halodoc. 2020. Amankah Diet Keto Diterapkan oleh Ibu Menyusui?





Parents. 2018. Is the Keto Diet Safe If You're Breastfeeding?





Sehatq. 2020. Diet Ibu Menyusui, Penuhi Dulu 12 Aturan Ini.





Sehatq. 2019. Makanan untuk Ibu Menyusui, Ketahui Rekomendasi dan Pantangannya.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010