Anak Sesak Napas, Haruskah Segera ke Dokter?
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 9 Des 2021
1000
Alih-alih memberikan pertolongan pertama, reaksi pertama yang dilakukan orangtua saat anak sesak napas adalah panik. Sesak napas pada anak memang dapat terjadi sewaktu-waktu dan karena berbagai penyebab. Lalu, kondisi seperti apa yang mengharuskan anak dibawa ke dokter saat ia mengalami sesak napas?
Sesak napas bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Penyebab sesak napas juga beragam. Beberapa sesak napas termasuk kategori ringan, dan Bunda dapat melakukan pertolongan pertama untuk membuat SI Kecil merasa nyaman. Beberapa penyebab lainnya, merupakan hal yang serius, sehingga Bunda memerlukan perawatan dari dokter untuk mengatasinya.
Beberapa penyebab kesulitan bernapas yang dialami anak meliputi:
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berat. Gejala dari anafilaksis ini berupa kesulitan bernapas dan gatal-gatal yang meluas. Sengatan lebah atau alergi makanan seperti kacang dapat menjadi penyebab alergi pada anak.
Anak bisa kesulitan bernapas karena mengalami asma. Gejala serangan asma adalah mengi, batuk, dan kesulitan bernapas.
Infeksi virus pada saluran udara terkecil di paru-paru. Mengi selama 2 tahun pertama kehidupan sering disebabkan oleh bronkiolitis. Gejala utamanya adalah napas cepat dan mengi.
Stridor adalah suara kasar atau serak bernada tinggi atau rendah, yang muncul setiap tarikan atau hembusan napas. Suara ini terjadi akibat penyempitan sebagian saluran pernapasan bagian atas.
Tersedak ditandai dengan adanya batuk secara tiba-tiba dengan riwayat tersedak makanan atau suatu benda asing. Bunda harus mengetahui bentuk pertolongan pertama untuk kondisi ini, karena tersedak dapat berakibat fatal.
Gejala utamanya adalah demam dengan pilek, sakit tenggorokan, dan batuk. Hidung tersumbat pada anak dapat menyebabkan sesak napas.
Radang paru-paru adalah infeksi pada bagian paru-paru yang memasok oksigen ke darah. Mengalami pneumonia dapat menurunkan kadar oksigen darah dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Kondisi sesak napas masih tidak berbahaya saat anak masih bisa berbicara, dan memberitahu Bunda bahwa Si Kecil mengalami kondisi tersebut. Namun ada kalanya sesak dapat membuat Si Kecil tidak dapat lagi meminta pertolongan.
Oleh karena itu, Bunda harus bisa mengenali tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Si Kecil mengalami kesulitan bernapas dengan memperhatikan gejala berikut ini:
Lubang hidung melebar saat bernapas menunjukkan diperlukan usaha untuk bernapas.
Kulit tampak pucat atau berwarna kebiruan juga bibir dan lidah. Perubahan fisik ini berarti Si Kecil tidak mendapatkan cukup oksigen dari pernapasan.
Saat anak sesak napas, satu hal yang perlu Bunda lakukan adalah mencoba untuk tidak panik agar anak tetap nyaman. Lakukan beberapa hal berikut:
Berada di tempat yang sepi dan nyaman membantunya menenangkan diri sehingga ia dapat beristirahat dengan nyaman. Jangan lupa untuk melonggarkan kancing pakaian anak atau berikan anak baju yang tidak ketat.
Dudukkan Si Kecil di bangku yang memiliki sandaran. Supaya lebih nyaman, Bunda bisa menyisipkan bantal yang tidak terlalu empuk di punggungnya. Longgarkan baju Si Kecil, agar ia tidak merasa gerah dan semakin sesak.
Bila duduk bersandar tidak cukup, rebahkan Si Kecil di kasur. Sangga kepalanya dengan bantal yang agak tinggi supaya posisi kepala lebih tinggi dari jantung. Kemudian, sisipkan bantal atau guling tebal di bawah lututnya.
Dehidrasi bisa semakin memperburuk kondisi anak. Maka dari itu, setelah sesak napasnya agak mereda, beri anak segelas air putih atau teh manis hangat.
Sesak napas si kecil bisa disebabkan oleh hidungnya yang tersumbat ingus. Untuk meredakan kondisi tersebut, Bunda bisa memintanya untuk menghirup uap hangat.
Penanganan di atas dapat dilakukan sebagai bentuk penanganan pertama saat anak sesak napas. Namun, beberapa kejadian memerlukan pemeriksaan dokter agar dapat diberikan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.
Segera bawa anak ke dokter bila mengalami kondisi berikut:
Namun Bunda tidak perlu khawatir. Selama Bunda menjaga kesehatan anak dengan baik, sesak napas akan dapat dihindari. Bunda juga dapat menghindari kambuhnya sesak napas anak dengan melakukan hal berikut:
Pastikan Bunda selalu dalam keadaan tenang saat menghadapi anak sesak napas agar dapat mencari solusi dengan tepat.
Sumber:
Patient. Children with Breathing Difficulties
Seattlechildrens. Trouble Breathing
Alodokter. 2020. Sesak Napas pada Anak Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010