Apa yang Harus Dilakukan Jika Kandungan Lemah?
Diterbitkan 14 Des 2021
2552
Walaupun hanya terjadi pada 1 dari 100 kehamilan, tapi kondisi kandungan lemah atau inkompentensi serviks harus diwaspadai karena berisiko membuat keguguran dan bayi lahir prematur. Namun dengan penanganan yang tepat, ibu hamil dengan faktor risiko inkompentensi serviks bisa tetap melanjutkan kehamilan.
Serviks adalah bagian dari rahim yang terletak paling bawah dan berhubungan langsung ke vagina, karena itu sering disebut dengan mulut rahim.
Saat hamil, serviks umumnya akan tetap kuat dan menutup sampai saatnya melahirkan tiba. Serviks akan menjadi lebih pendek, tipis, dan lembut serta membuka agar bayi dapat melewatinya saat proses kelahiran.
Saat kandungan lemah, serviks akan memendek dan terbuka lebih awal sebelum HPL, biasanya terjadi tanpa ada kontraksi dan rasa sakit. Akibatnya, bayi akan lahir prematur.
Gejala Bunda mengalami kondisi ini adalah:
Pemeriksaan inkompentensi serviks tidak rutin dilakukan kecuali Bunda memiliki riwayat kondisi kandungan seperti ini. Jika sudah terdeteksi memiliki faktor-faktor yang potensial untuk inkompentensi serviks saat USG pertama kali, maka dokter kandungan akan melakukan tindakan untuk mengatasinya sejak awal.
Ada beberapa penyebab dari inkompentensi serviks, di antaranya adalah:
Penanganan yang paling disarankan untuk dilakukan kepada ibu hamil dengan kandungan lemah atau inkompentensi serviks adalah sirklase serviks ( cervical cerclage ), yaitu menjahit serviks untuk menjaganya tetap tertutup.
Prosedur ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 14-16 minggu. Jahitan akan dibuka pada usia kehamilan 36-38 minggu untuk menghindari masalah sebelum melahirkan.
Walau prosedur sirklase serviks memiliki risiko, di antaranya ruptur uteri, pendarahan, ruptur serviks, dan air ketuban pecah dini, tapi risiko ini tergolong minimal.
Selain itu, sirklase serviks dinilai merupakan prosedur yang paling tepat untuk menyelamatkan janin, karena itu manfaatnya lebih tinggi dari risikonya.
Namun tidak semua ibu hamil dengan inkompentensi serviks dapat melakukan prosedur ini.
Ibu hamil dinilai tidak memenuhi syarat jika ada peningkatan iritasi di serviks, serviks telah melebar 4 cm, dan ketuban sudah pecah. Bunda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan jika ingin memahami lebih jauh mengenai sirklase serviks.
Kondisi inkompetensi serviks bisa tidak terdiagnosis bila Bunda tidak melakukan diskusi dengan dokter kandungan. Bunda yang memiliki riwayat tersebut di atas atau riwayat melahirkan prematur sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Agar dokter bisa menganalisis lebih lanjut apakah Bunda berisiko mengalami hal yang sama pada kehamilan saat ini melalui pemeriksaan yang diperlukan seperti USG transvaginal.
Kelahiran prematur akibat inkompetensi serviks bisa dicegah dengan bantuan sirklase serviks, dan makin dini kondisi ini terdeteksi maka peluang Bunda untuk melahirkan prematur pun bisa makin kecil. Bila saat pemeriksaan ditemukan serviks Bunda sudah terlalu pendek, maka sirklase tidak bisa dilakukan dan keguguran atau kelahiran prematur kemungkinan besar akan segera terjadi. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan.
Walaupun demikian, Bunda dianjurkan untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat untuk mengurangi potensinya. Caranya adalah dengan:
Jangan ragu untuk mendiskusikan hal terkait kehamilan sebelumnya dan saat ini dengan dokter kandungan Bunda. Tetap semangat menjalani kehamilannya, ya, Bunda!
Sumber :
Mayo Clinic. 2021. Incompetent Cervix
American Pregnancy Association. 2019. Incompetent Cervix: Weakened Cervix
March of Dimes. 2020. Cervical Insufficiency and Short Cervix
Web MD. 2021. What is Incompetent Cervix?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010