Apakah Berat Badan Anak Sudah Ideal?
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 21 Jun 2024
337
Mungkin Anda ingin tingkat kecerdasan si bayi kesayangan di atas rata-rata, tapi dalam hal ini sepertinya Anda akan berharap dia berada di angka rata-rata. Yep, dalam hal berat badan bayi. Bagaimana mengetahui bayi Anda memiliki berat badan yang normal? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bayi yang sehat memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, meski memang perkembangannya cenderung dapat diprediksi. Menurut WHO, berat badan bayi pada saat lahir rata-rata berkisar 3,2 kg-3,4 kg. Mayoritas bayi yang baru lahir mempunyai berat badan berkisar antara 2,6 kg-3,8 kg.
Berikut penjelasan lengkap berat badan bayi sejak lahir hingga 12 bulan.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan bayi normal yang lahir cukup bulan (37-40 minggu) adalah 2500-4000 gram. Sampai hari ke-4, bayi akan kehilangan sekitar 5-7% dari berat badannya ketika lahir. Apa penyebab penurunan ini? Bayi sedang mengalami pengurangan cairan, yang merupakan sesuatu normal setelah dilahirkan ke dunia.
Penurunan berat badan hingga 5% dianggap normal untuk bayi yang diberi susu formula. Sementara kehilangan 7-10% dianggap normal untuk bayi yang menyusui ASI. Bobot yang hilang ini biasanya akan kembali pada hari ke-10 hingga hari ke-14 umur bayi.
Sejak lahir sampai 6 bulan, si Kecil bisa tumbuh 1,5-1,5 cm dalam sebulan dan bertambah 140-200 gram dalam seminggu. Umumnya, pada usia 4 bulan, bayi Anda akan memiliki berat badan dua kali lebih besar dari saat lahir.
Setelah 4 bulan, bayi yang mengonsumsi susu formula akan mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat karena formula memiliki kalori lebih banyak dibandingkan ASI. Selain itu, orang tua cenderung mendorong anak untuk menghabiskan susu di dalam botol.
Dari umur 6-12 bulan, panjang bayi bisa bertambah hingga 1 cm setiap bulan. Sementara berat badannya bisa bertambah sekitar 85-140 gram dalam seminggu. Dan saat menginjak usia 1 tahun, berat badan bayi biasanya akan bertambah hingga tiga kali lipat dari berat badan lahir.
Oh ya, cobalah untuk tidak terlalu fokus pada berat badan sebagai satu-satunya indikator perkembangan fisik. Dua hal lain yang juga harus diperhatikan adalah panjang bayi dan lingkar kepala. Mengombinasikan tiga hal ini akan memberikan dokter gambar tentang perkembangan bayi dibandingkan dengan bayi lainnya yang memiliki usia dan jenis kelamin yang sama.
Lantas bagaimana cara mengetahui bahwa berat badan bayi Anda sehat? Kartu Menuju Sehat (KMS) yang bisa didapatkan di posyandu atau rumah sakit, bisa Anda gunakan sebagai referensi dan memantau pertumbuhan berat badan bayi.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi berat badan bayi baru lahir, di antaranya:
Ini beberapa faktor yang menyebabkan penambahan berat badan bayi tidak sesuai:
Untuk mengoptimalkan penambahan berat badannya, cobalah untuk memberinya makan delapan hingga 10 kali dalam 24 jam. Atau setiap tiga jam di siang hari, atau empat jam di malam hari.
Hindmilk , bagian ASI yang keluar di akhir sesi menyusui mengandung lebih banyak lemak dibandingkan foremilk (ASI di bagian awal). Jadi, pastikan bayi menyelesaikan satu payudara selama 10 - 15 menit, sebelum menawarkan yang kedua.
Hal ini bisa disebabkan tounge tie atau belum belajar mengordinasikan otot rahang, atau capek dan frustrasi saat ingin minum. Dalam hal ini, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memberikan ASI dengan botol, atau susu formula. Atau Anda akan direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan konsultan ASI untuk mencari solusi terhadap situasi ini.
Jika bayi antusias menyedot hal lain selain ASI, bisa jadi ini berarti dia kurang makan. Coba singkirkan dot atau air lain. Dan ingat, hindari memberikan air kepada bayi, kecuali dokter menyetujuinya.
Ada banyak penyebabnya, mulai dari tidur telungkup (yang membuat payudara tertekan), ibu bekerja dan kehabisan tenaga, hingga bayi tidur sepanjang malam. Oleh karena ASI diproduksi berdasarkan prinsip “penawaran dan permintaan” dan membutuhkan banyak energi untuk menghasilkannya, tingkatkan kuantitas menyusui atau sesi memompa pada siang dan malam hari. Pastikan pula Anda mengonsumsi kalori yang cukup dan minum air yang banyak, dan jangan lupa beristirahat.
Ada satu trik sederhana untuk mengetahui apakah bayimu makan cukup. Yakni, dia memproduksi delapan hingga 10 popok basah setiap hari, dan minimal lima popok berisi kotoran jika dia minum ASI (akan lebih sedikit jika minum susu formula).
Jika dia melakukan semua itu, plus terjaga ketika bangun dari tidur, dan antusias menikmati ASI atau susu formula, maka Anda tidak perlu terobsesi dengan timbangan. Pasalnya, setiap bayi bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dan bayi yang sepertinya bertumbuh lebih lama akan bisa menyusul bayi-bayi lainnya.
Begitu juga dengan bayi sepertinya bertumbuh dengan cepat, akan mencapai masa kestabilan pada waktunya. Meski begitu, jika bayi memperlihatkan tanda-tanda berikut ini, sepertinya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Masih khawatir tentang berat badan bayi Anda yang baru lahir? Jangan ragu untuk bertanya ke dokter.
Sumber:
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010