main-logo
header-image-3086
author-avatar-3086

Ditinjau oleh

dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 21 Jun 2024

share-icon

321


Mungkin Anda ingin tingkat kecerdasan si bayi kesayangan di atas rata-rata, tapi dalam hal ini sepertinya Anda akan berharap dia berada di angka rata-rata. Yep, dalam hal berat badan bayi. Bagaimana mengetahui bayi Anda memiliki berat badan yang normal? Berikut penjelasan lengkapnya. 





Berapa Berat Badan Bayi Baru Lahir?





Bayi yang sehat memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, meski memang perkembangannya cenderung dapat diprediksi. Menurut WHO, berat badan bayi pada saat lahir rata-rata berkisar 3,2 kg-3,4 kg. Mayoritas bayi yang baru lahir mempunyai berat badan berkisar antara 2,6 kg-3,8 kg.





Berikut penjelasan lengkap berat badan bayi sejak lahir hingga 12 bulan. 





Berat Badan Bayi: Sejak Lahir Hingga Hingga 6 Bulan





Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan bayi normal yang lahir cukup bulan (37-40 minggu) adalah 2500-4000 gram. Sampai hari ke-4, bayi akan kehilangan sekitar 5-7% dari berat badannya ketika lahir. Apa penyebab penurunan ini? Bayi sedang mengalami pengurangan cairan, yang merupakan sesuatu normal setelah dilahirkan ke dunia.





Penurunan berat badan hingga 5% dianggap normal untuk bayi yang diberi susu formula. Sementara kehilangan 7-10% dianggap normal untuk bayi yang menyusui ASI. Bobot yang hilang ini biasanya akan kembali pada hari ke-10 hingga hari ke-14 umur bayi. 





Sejak lahir sampai 6 bulan, si Kecil bisa tumbuh 1,5-1,5 cm dalam sebulan dan bertambah 140-200 gram dalam seminggu. Umumnya, pada usia 4 bulan, bayi Anda akan memiliki berat badan dua kali lebih besar dari saat lahir. 





Setelah 4 bulan, bayi yang mengonsumsi susu formula akan mengalami peningkatan berat badan yang lebih cepat karena formula memiliki kalori lebih banyak dibandingkan ASI. Selain itu, orang tua cenderung mendorong anak untuk menghabiskan susu di dalam botol. 





Berat Badan Bayi: Usia 6-12 Bulan





Dari umur 6-12 bulan, panjang bayi bisa bertambah hingga 1 cm setiap bulan. Sementara berat badannya bisa bertambah sekitar 85-140 gram dalam seminggu. Dan saat menginjak usia 1 tahun, berat badan bayi biasanya akan bertambah hingga tiga kali lipat dari berat badan lahir.





Oh ya, cobalah untuk tidak terlalu fokus pada berat badan sebagai satu-satunya indikator perkembangan fisik. Dua hal lain yang juga harus diperhatikan adalah panjang bayi dan lingkar kepala. Mengombinasikan tiga hal ini akan memberikan dokter gambar tentang perkembangan bayi dibandingkan dengan bayi lainnya yang memiliki usia dan jenis kelamin yang sama. 





Lantas bagaimana cara mengetahui bahwa berat badan bayi Anda sehat? Kartu Menuju Sehat (KMS) yang bisa didapatkan di posyandu atau rumah sakit, bisa Anda gunakan sebagai referensi dan memantau pertumbuhan berat badan bayi.









Apa Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Si Kecil? 





Ada beberapa faktor yang memengaruhi berat badan bayi baru lahir, di antaranya:





  • Pola makan dan berat badan ibu, baik sebelum dan selama kehamilan . Jika ibu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup saat hamil, bayi bisa jadi lebih kecil. 
  • Kesehatan ibu sebelum melahirkan . Termasuk kebiasaan merokok, minum alkohol atau memiliki diabetes. 
  • Berat badan ibu saat lahir . Dalam hal ini adalah faktor genetik yakni berat badan ibu saat dilahirkan.
  • Usia ibu . Ibu muda atau remaja cenderung memiliki bayi lebih kecil.
  • Ras bayi . Bayi kulit putih terkadang lebih besar dibandingkan Kulit Hitam atau Asia.




Bagaimana Jika Berat Badan Bayi Anda Tidak Normal?





Ini beberapa faktor yang menyebabkan penambahan berat badan bayi tidak sesuai: 





Bayi kurang diberi makan





Untuk mengoptimalkan penambahan berat badannya, cobalah untuk memberinya makan delapan hingga 10 kali dalam 24 jam. Atau setiap tiga jam di siang hari, atau empat jam di malam hari. 





Bayi tidak mengeringkan ASI dari setidaknya satu payudara setiap kali menyusui





Hindmilk , bagian ASI yang keluar di akhir sesi menyusui mengandung lebih banyak lemak dibandingkan foremilk (ASI di bagian awal). Jadi, pastikan bayi menyelesaikan satu payudara selama 10 - 15 menit, sebelum menawarkan yang kedua.





Makan bayi tidak efektif





Hal ini bisa disebabkan tounge tie atau belum belajar mengordinasikan otot rahang, atau capek dan frustrasi saat  ingin minum. Dalam hal ini, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memberikan ASI dengan botol, atau susu formula. Atau Anda akan direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan konsultan ASI untuk mencari solusi terhadap situasi ini. 





Bayi menggunakan dot atau minum air tambahan





Jika bayi antusias menyedot hal lain selain ASI, bisa jadi ini berarti dia kurang makan. Coba singkirkan dot atau air lain. Dan ingat, hindari memberikan air kepada bayi, kecuali dokter menyetujuinya.





Produksi ASI kurang





Ada banyak penyebabnya, mulai dari tidur telungkup (yang membuat payudara tertekan), ibu bekerja dan kehabisan tenaga, hingga bayi tidur sepanjang malam. Oleh karena ASI diproduksi berdasarkan prinsip “penawaran dan permintaan” dan membutuhkan banyak energi untuk menghasilkannya, tingkatkan kuantitas menyusui atau sesi memompa pada siang dan malam hari. Pastikan pula Anda mengonsumsi kalori yang cukup dan minum air yang banyak, dan jangan lupa beristirahat. 





Perlukah Panik Jika Berat Badan Kurang atau Berlebih?





Ada satu trik sederhana untuk mengetahui apakah bayimu makan cukup. Yakni, dia memproduksi delapan hingga 10 popok basah setiap hari, dan minimal lima popok berisi kotoran jika dia minum ASI (akan lebih sedikit jika minum susu formula).





Jika dia melakukan semua itu, plus terjaga ketika bangun dari tidur, dan antusias menikmati ASI atau susu formula, maka Anda tidak perlu terobsesi dengan timbangan. Pasalnya, setiap bayi bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dan bayi yang sepertinya bertumbuh lebih lama akan bisa menyusul bayi-bayi lainnya.





Begitu juga dengan bayi sepertinya bertumbuh dengan cepat, akan mencapai masa kestabilan pada waktunya. Meski begitu, jika bayi memperlihatkan tanda-tanda berikut ini, sepertinya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.





  • Berat badan bayi tidak bertambah setelah berusia 2 minggu
  • Terjadi penurunan berat badan dramatis setelah berat badannya kembali ke angka saat lahir
  • Bayi gelisah atau tidak responsif ketika baru bangun tidur
  • Tidak mau minum ASI atau susu formula sama sekali
  • Berat badannya bertambah terlalu banyak (tidak sesuai dengan panjangnya) atau memperlihatkan tanda-tanda makan berlebih




Masih khawatir tentang berat badan bayi Anda yang baru lahir? Jangan ragu untuk bertanya ke dokter.













Sumber: 





  • IDAI. Kurva Pertumbuhan WHO.
  • Medical News Today, 2019. What is the average baby weight by month?
  • What to Expect, 2020. Your Newborn’s Weight: Normal Gains and Losses and What the Average Baby Weighs.
  • The Asian Parent. Apakah Berat Badan Bayi Anda Sudah Ideal?
  • Johnsons Baby. Berapa Berat Badan Bayi Ideal Sesuai Pertumbuhannya?









Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010