Apakah Demam saat Hamil Berbahaya?
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 26 Des 2022
1486
Bunda mungkin pernah mendengar dari orang tua jika jangan sampai terkena demam saat hamil karena bisa mempengaruhi janin atau bayi yang belum lahir. Namun, apakah hal ini hanya mitos belaka atau benar fakta?
Siapapun bisa mengalami demam, bahkan ibu hamil sekalipun. Suhu lebih dari 37.5-38 derajat Celcius sudah dianggap demam. Demam adalah respon normal tubu terhadap adanya suatu proses infeksi atau radang.
Infeksi yang sering terjadi bisa dikarenakan infeksi bakteri, virus atau parasit. Fokus/ tempat terjadinya infeksi juga bisa bermacam-macam, mulai dari saluran nafas atas (mulut, hidung, tenggorokan laring faring), saluran nafas bawah (trakea, bronkus dan paru-paru), saluran pencernaan (misalnya terjadi karena keracunan makanan), saluran kemih (ISK), dan saluran reproduksi (misalnya keputihan). Faktanya, ibu hamil jauh lebih rentan terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.
BACA: Sering Pusing Saat Hamil? Begini Cara Mengatasinya
Demam saat hamil adalah hal biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan demam saat hamil muda memiliki risiko lebih tinggi.
Demam saat hamil muda bisa lebih berbahaya dibandingkan saat hamil tua karena struktur janin masih terbentuk. Demam saat hamil muda meningkatkan risiko bayi mengalami cacat tabung saraf (NTD atau neural tube defect ) seperti spina bifida, anencephaly, dan encephalocele. Hal ini dikarenakan tabung saraf yang membentuk otak hingga serabut saraf tulang belakang bayi berkembang dalam enam minggu pertama kehamilan.
Ibu hamil yang mengonsumsi asam folat (400 mcg) sebelum dan selama hamil bisa mengurangi risiko NTD akibat demam saat hamil. Namun, wanita yang tidak mengonsumsi asam folat selama hamil memiliki risiko tertinggi melahirkan bayi dengan NTD.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa demam saat hamil dapat meningkatkan kemungkinan kelainan bawaan dan autisme. Namun, penelitian sejauh ini tidak meyakinkan.
Keguguran, terjadi pada sekitar 20% kehamilan. Demam tidak selalu menyebabkan keguguran, tetapi bisa menjadi tanda adanya infeksi. Infeksi-lah yang mungkin menyebabkan keguguran.
Sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa infeksi dapat menyebabkan 15% hingga 66% dari keguguran.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa jika seorang ibu hamil mengalami demam, sangat kecil kemungkinannya akan terjadi keguguran.
Bunda mungkin berpikir jika demam bisa hilang dengan sendirinya. Namun, untuk memastikan janin lebih aman, seringan apapun demam yang Bunda rasakan, tetap temui Dokter Kandungan.
Demam selama kehamilan tidak pernah normal, jadi pemeriksaan selalu dianjurkan. Untungnya, jika demam disebabkan oleh penyakit virus, hidrasi dan Tylenol atau paracetamol biasanya cukup untuk pemulihan.
Namun jika penyebabnya adalah bakteri, seringkali diperlukan antibiotik. Selain itu, untuk wanita hamil tidak boleh mengonsumsi aspirin atau ibuprofen (tanpa anjuran dan instruksi dari Dokter Kandungan). Maka dari itu, minta saran pada dokter akan obat terbaik yang harus dikonsumsi.
Selain minum obat, berikut beberapa hal yang bisa membantu menurunkan demam saat hamil:
BACA: 10 Obat Flu Alami untuk Ibu Hamil
Sumber
Medical News Today. 2019. What to know about fever during pregnancy
Healthline. 2018. Can a Fever During Pregnancy Harm My Baby?
Babycenter. 2021. Fever during pregnancy
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010