Apakah Setelah Keguguran Harus Kuret?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 24 Agt 2021
2254
Karena satu dan lain hal, kehamilan Bunda harus berhenti karena mengalami keguguran. Oleh dokter kandungan atau bidan, Bunda mungkin akan disarankan untuk melakukan kuret.
Kuret adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk membersihkan jaringan yang terdapat di rahim, terutama setelah keguguran.
Membersihkan sisa-sisa jaringan di rahim setelah ibu hamil mengalami keguguran, terutama keguguran yang tidak bersih, merupakan tindakan yang penting untuk dilakukan.
Keguguran tidak bersih biasanya terjadi saat keguguran berlangsung pada usia kehamilan di atas 10 minggu.
Selain untuk membersihkan rahim setelah keguguran, prosedur ini juga dilakukan untuk mengambil sampel jaringan di rahim. Tujuannya adalah untuk mendiagnosa jaringan rahim atau mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan rahim.
Bunda kemungkinan diminta untuk melakukan kuret jika dokter mendiagnosa:
Sedangkan jika dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan, tujuan dilakukan kuret adalah:
Tidak semua ibu hamil yang mengalami keguguran melakukan prosedur kuret, hanya sebagian saja.
Jika keguguran berlangsung sebelum usia kandungan 10 minggu, maka rahim akan bersih secara alami dan tidak menyebabkan masalah. Ini terjadi pada 50 persen ibu hamil yang keguguran.
Sedangkan 50 persen ibu hamil lainnya dianjurkan untuk menjalani kuret karena kegugurannya tidak bersih. Ini terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 10 minggu.
Alasan anjuran kuret adalah untuk mencegah terjadinya infeksi dan pendarahan hebat jika sisa-sisa jaringan di rahim tidak dibersihkan.
Sebenarnya ibu hamil yang keguguran di atas usia kehamilan 10 minggu memiliki opsi untuk membiarkan rahim bersih secara alami. Namun dikhawatirkan prosesnya berlangsung lama sehingga dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya.
Dengan semakin cepat rahim bersih, maka ibu hamil bisa segera memulai proses penyembuhan diri setelah keguguran.
Prosedur lain yang dilakukan sebelum kuret adalah dilatasi, yaitu prosedur memperlebar leher serviks. Sebelum kedua prosedur ini dilakukan, Bunda lebih dahulu akan diberikan sedatif, dan kemungkinan juga anestesi lewat infus.
Selain itu, Bunda juga akan diberikan antibiotik, bisa lewat infus atau diminum, untuk pencegahan infeksi. Berikut produser yang akan dilakukan oleh dokter:
Prosedur dilatasi dan kuret ini biasanya aman, tapi tetap memiliki risiko. Beberapa risiko dilatasi dan kuret adalah:
Segeralah memeriksakan diri ke dokter jika setelah kuret, Bunda mengalami:
Sebelum melakukan prosedur kuret setelah keguguran, persiapkan tubuh dan mental Bunda agar prosedurnya berjalan lancar. Agar lebih siap, tak ada salahnya Bunda mencari informasi sebanyak-banyaknya, baik dari dokter kandungan maupun bacaan yang valid.
Sumber:
American Pregnancy Association. 2021. D&C Procedure After a Miscarriage.
ACOG. 2020. Dilation and Curettage.
Mayo Clinic. 2019. Dilation and Curettage (D&C).
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010