ASI Bertahan Berapa Lama Ya, Di Kulkas?
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 30 Agt 2021
1684
Pejuang ASI tentu tahu rasanya bila ASI yang sudah susah-susah dipompa dan disimpan, tapi lalu terpaksa harus dibuang karena basi. Berikut ini adalah panduan Bunda untuk mengetahui ASI bertahan berapa lama dan cara menyimpan ASI yang baik.
Bunda, bersyukurlah bila dikaruniai jumlah ASI yang melimpah, karena itu berarti Bunda tidak perlu khawatir si Kecil akan kekurangan asupan selama masa menyusui.
Ada baiknya Bunda menyimpan ASI sebagai stok yang bisa digunakan kapan saja, maupun dalam kondisi-kondisi darurat, misalnya saat Bunda harus pergi beberapa waktu, Bunda sakit, dan sebagainya.
Cara penyimpanan ASI perah haruslah dijaga dengan baik sehingga tetap segar dan nutrisi dan kualitasnya tetap terjaga.
Perlu Bunda ketahui bahwa ASI bisa disimpan di dalam lemari pendingin, lemari pembeku, deep freezer (lemari pembeku bersuhu sangat rendah), maupun di suhu ruangan.
Suhu ruang penyimpanan akan memengaruhi ketahanan ASI tersebut. Semakin rendah suhunya, maka waktu penyimpanannya akan semakin lama.
Saat ini tersedia banyak wadah atau kantong penyimpanan ASI yang bisa Bunda gunakan.
Sebaiknya Bunda menyimpan ASI dalam jumlah yang tidak terlalu besar dalam satu wadah atau kantong, atau disimpan sejumlah kebutuhan untuk sekali minum setiap wadah atau kantongnya, sehingga meminimalkan kemungkinan tersisa atau terbuang.
Adapun bahan wadah penyimpanan ASI yang bisa Bunda pilih adalah sebagai berikut:
Bunda, jangan kaget bila ASI perah yang dibekukan punya warna yang agak berbeda dengan ASI perah segar. ASI perah beku biasanya akan tampak memiliki dua lapisan, yaitu lapisan lemak dan lapisan susu.
Warnanya bisa agak kekuningan, agak oranye, merah muda, atau agak kehijauan. Ini normal dan bukan menandakan bahwa ASI perah Bunda kedaluwarsa atau rusak, selama wadah atau kantongnya tetap tertutup rapat.
Selain itu, warna dari ASI sangat bergantung dari asupan yang Bunda konsumsi, karena itulah warnanya bisa berbeda-beda.
Untuk memastikan bahwa ASI perah beku tidak rusak, lakukan ini saat mencairkannya dan menghangatkannya:
Tentu saja. ASI bisa rusak atau kadaluwarsa bila tidak disimpan dengan baik. Tanda-tanda ASI perah yang basi antara lain ASI menggumpal, aromanya berubah, berbusa dan sebagainya.
Bila Bunda tidak yakin atas penyimpanan ASI perah, misalnya lemari pendingin sempat mengalami mati listrik dalam waktu lama, wadah atau kantongnya bocor, dan sebagainya, segera buang ASI perah tersebut.
Pastikan ASI perah Bunda tersimpan dengan baik ya, Bun, karena sangat bermanfaat di saat-saat darurat dan memastikan si Kecil memiliki cukup pasokan.
Sumber:
Mom Loves Best. 2021. How to Tell if Your Breast Milk’s Gone Bad.
Cleveland Clinic. 2021. Breast Milk: Storing.
What to Expect. 2020. How to Store Breast Milk: Breast Milk Storage Guidelines.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010