Asma, Kehamilan, dan Obat Asma untuk Ibu Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 6 Sep 2021
1292
Menjalani kehamilan sementara Bunda memiliki penyakit asma memang tidak mudah. Butuh pengaturan yang detail tentang konsumsi obat asma untuk ibu hamil, serta koordinasi yang baik dengan dokter kandungan dan dokter-dokter spesialis asma selama kehamilan.
Dengan demikian, penyakit asma dapat terkontrol dan kehamilan pun dapat berjalan lancar.
Banyak perempuan penderita asma yang langsung khawatir saat dinyatakan positif hamil. Wajar saja karena penyakit asma dapat berpengaruh kepada kehamilan. Dan sebaliknya, kehamilan juga dapat berpengaruh kepada tingkat keparahan penyakit asma.
Berdasarkan hasil penelitian, perubahan tingkat keparahan penyakit asma akibat kehamilan adalah sebagai berikut:
Sebaliknya, penyakit asma juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah-masalah kesehatan selama kehamilan. Beberapa di antaranya adalah:
Walaupun sudah ada prediksi-prediksi ini, akan sulit untuk memastikan perubahan apa yang akan terjadi selama kehamilan. Karena itu, baik dokter kandungan dan dokter-dokter spesialis untuk asma akan memantau kondisi Bunda dengan lebih intensif.
Sebagian besar obat asma yang telah Bunda konsumsi atau gunakan sebelum kehamilan aman untuk dikonsumsi dan digunakan saat hamil. Tentu saja, semua harus di bawah pengawasan dokter kandungan dan dokter spesialis paru.
Secara umum, obat asma berupa inhaler akan lebih direkomendasikan karena efeknya kepada Bunda dan janin lebih sedikit.
Pemberian jenis dan dosis obat asma untuk ibu hamil tergantung dari berbagai faktor. Tak menutup kemungkinan ada perubahan jenis obat dan dosis karena menyesuaikan dengan perubahan tubuh Bunda akibat kehamilan.
Perubahan obat ini juga dapat terjadi jika ada perubahan tingkat keparahan asma, misalnya menjadi lebih ringan atau lebih parah.
Bunda dilarang berhenti minum obat atau mengurangi dosis obat asma yang Bunda konsumsi atau gunakan dengan alasan sedang hamil. Serangan asma saat kehamilan lebih berbahaya efeknya bagi Bunda dan janin dibandingkan mengonsumsi obat asma untuk ibu hamil.
Jika Bunda mengalami hipoksia, maka janin juga akan kekurangan oksigen yang dapat menyebabkan kematian.
Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan, Bunda? Karena itu, lakukan langkah-langkah ini untuk mencegah penyakit asma kumat dan menyebabkan komplikasi saat hamil:
Sangatlah penting untuk mengedukasi diri Bunda tentang penyakit asma dan kehamilan agar dapat menghindari serangan asma dan dengan cepat mengambil tindakan jika muncul gejala-gejala asma.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan para dokter spesialis yang menangani penyakit asma Bunda untuk mendapatkan informasi, termasuk tentang obat asma untuk ibu hamil.
Sumber:
Up to Date. 2021. Patient Education: Asthma and Pregnancy (Beyond the Basics).
Asthma and Allergy Foundation of America. 2021. Asthma during Pregnancy
Asthma UK. 2020. Asthma and Pregnancy.
Mayo Clinic. 2020. Pregnancy and Asthma: Managing Your Symptoms.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010