Baby Talk, Baik atau Buruk?
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 8 Sep 2021
988
Baby talk atau berbicara dengan “bahasa bayi” sering kita lakukan saat bermain dengan si Kecil. Apakah hal ini baik atau buruk? Bagaimana pendapat para ahli tentang kebiasaan ini? Baca paparan berikut ini ya, Bun.
Baby talk adalah cara berbicara kepada bayi yang dilakukan dengan beberapa tindakan, di antaranya:
Orang tua biasanya menggunakan baby talk saat bermain atau berbicara dengan si Kecil sebagai peniruan dari apa yang dilakukan olehnya. Adapun yang menjadi tujuan dari baby talk adalah:
Dalam baby talk , biasanya topik pembicaraannya tidak penting karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak terlalu serius, hanya main-main.
Baby talk sering dilakukan para orang tua misalnya pada saat menyuapi si Kecil, saat mandi, bermain, maupun menjelang tidur.
Baby talk tidak bisa dilepaskan dari salah satu tahap perkembangan si Kecil. Yakni, sebelum si Kecil dapat berbicara dengan kata-kata yang jelas dan benar, mereka memulainya dengan “ babbling ” alias mengoceh.
Masa penting dari perkembangan wicara si Kecil adalah pada 3 tahun pertama kehidupannya, di mana otaknya sedang mengalami perkembangan pesat.
Adalah tugas Ayah dan Bunda untuk memastikan bahwa keterampilan bicara si Kecil terus terasah.
Bila dilakukan sebagai upaya untuk menarik perhatian si Kecil atau cara untuk membantu si Kecil mengenal kata, Bunda boleh saja menggunakan baby talk .
Namun bila cara ini dilakukan dalam waktu lama dan terus menerus, akhirnya si Kecil tidak akan mengembangkan kemampuannya untuk mengenali kata-kata dan bahasa yang baik dan benar.
Anak sulit untuk mengembangkan kosakata, terhambat kemampuan pendengaran dan keterampilannya merangkai kalimat.
Katherine White, profesor perkembangan psikologi di Lab for Infant Development and Language di University of Waterloo merekomendasikan agar para orang tua sangat membatasi baby talk .
Sebaiknya Bunda selalu menggunakan kata-kata dengan benar dan jelas, meski dilakukan dengan intonasi yang lebih lambat dan penekanan pada beberapa bagiannya.
Hal ini juga senada dengan hasil penelitian yang dilakukan di Stanford University, bahwa berbicara dengan kalimat yang panjang dan variatif pada anak-anak sejak usia dini akan memotivasi kemampuan berbicara mereka.
Cara ini akan mengajarkan konsep dan konteks berbicara kepada si Kecil.
Tak dapat dipungkiri bahwa baby talk adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan, sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada si Kecil.
Meski begitu, untuk mendukung perkembangan dan keterampilannya berbahasa, coba lakukan ini, ya Bun:
Satu hal yang perlu Bunda ingat adalah masing-masing anak punya cara untuk belajar bahasa. Ada yang cepat dan ada yang lebih lambat.
Jangan terlalu khawatir bila si Kecil belum lancar berbicara seperti sebayanya. Lakukan pemantauan secara teratur, dan bila perlu, diskusikan dengan dokter saat melakukan pemeriksaan rutin, sehingga dokter mengetahui lebih detail perkembangan si Kecil.
Sumber:
Web MD. 2021. Baby Talk: Communicating With Your Baby.
Baby Sparks. 2019. Is it Okay to Use Baby Talk?
Today’s Parent. 2017. Baby Talk: Bad for Your Toddler's Language Development?
Psych Central. 2016. The Purpose of Baby Talk.
Daily Mail. 2015. Baby Talk Is BAD: Researchers Say Normal Speech Is Easier to Understand - and Parents Should Just Speak Clearly to Their Child.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010