main-logo

Bagaimana Cara Melahirkan Anak yang Cerdas?

header-image-19202
author-avatar-19202

Ditinjau oleh

dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 16 Agt 2022

share-icon

235


Setiap orangtua pasti ingin anaknya terlahir cerdas. Faktanya bayi yang cerdas tidak dididik saat ia telah lahir. Bayi cerdas? bisa dibentuk sebelum kelahiran sejak si Kecil masih dalam perut Bunda, lho.





Sebelum itu, ketahui dulu tahapan pembentukan kecerdasan anak yuk, Bun.





Kapan Kecerdasan Anak Terbentuk?





janin meninggal




Pada minggu awal kehamilan, Central Nervous System (CNS) atau sistem saraf pusat, yaitu bagian sistem saraf yang berlokasi dalam tengkorak dan tulang belakang janin terbentuk.





Setelah minggu keempat, otak bayi terbentuk, dan pada perkembangannya otak menjadi organ terbesar, karena pertumbuhannya yang cepat. 





Sekitar usia kehamilan 6-7 minggu, otak bayi akan terus tumbuh sampai membentuk otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), batang otak, kelenjar hipofisis, dan hipotalamus.





Oleh karena itu, di tahapan ini, Bunda disarankan untuk terus memberikan nutrisi yang dapat mendukung perkembangan otak.





Pada trimester kedua, batang otak ( brainstem ) yang berperan dalam mengatur pernafasan, detak jantung, dan tekanan darah, hampir terbentuk sempurna. Pada tahapan ini, bayi sudah dapat mulai mendengar, bergerak. 





Bayi bahkan sudah dapat menggerakan kepalanya mengikuti arah suara, atau mengedipkan mata saat merasa suara terlalu keras. Di tahap ini, bayi dikatakan telah tidur, bermimpi, dan bangun secara rutin.





Otak berada pada perkembangannya yang paling pesat berada pada trimester ketiga, terutama perkembangan neuron. Ukuran otak bayi juga membesar pada masa ini dan mempunyai berat tiga kali lipat selama 13 minggu terakhir usia kehamilan. 





Pada tahapan ini, otak telah dapat menerima tugas dari organ tubuh lain, misalnya mengatur suhu tubuh. Pada trimester ketiga, bayi juga telah mampu merespons kelima indra manusia. 





Kebiasaan Buruk yang Menghambat Kecerdasan





hamil setelah keguguran




Bunda perlu menghindari kebiasan buruk yang menghasilkan racun dan merusak otak bayi. Di antaranya: 





  • Hindari rokok dan alkohol saat sedang hamil
  • Hindari stres dan depresi
  • Bekerja berlebihan dan tidak memedulikan kesehatan
  • Kurang bergerak
  • Hindari infeksi bawaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak seperti infeksi toxoplasmosis, infeksi citomegalovirus, infeksi rubella, infeksi virus zika, infeksi varicella zooster virus, dll.




Pengecekan kesehatan kehamilan secara rutin juga menjadi syarat keselamatan dan kecerdasan bayi. Dengan pengecekan yang teratur, janin akan terus dimonitor dan dipastikan kondisi kesehatannya, termasuk diantaranya pemeriksaan darah dan pemeriksaan USG oleh dokter Kandungan. 





Optimalkan Kecerdasan Janin dengan Cara Ini





membangunkan bayi untuk menyusu




Dikutip dari Parents.com , apa yang Bunda lakukan dan konsumsi pada saat mengandung, sama pentingnya dengan apa yang ibu lakukan dan berikan pada si Kecil ketika ia sudah lahir. Bayi cerdas sejak dalam kandungan sangat tergantung pada kebiasaan baik ibu saat mengandung.





Nutrisi yang cukup menjadi syarat utama bayi cerdas sejak dalam kandungan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembentukan otak sudah terjadi dari awal masa kehamilan. 





Beberapa kebiasaan baik yang bisa Bunda lakukan sejak hamil untuk memiliki bayi cerdas di antaranya:





  • Olahraga ringan




Olahhraga selama kehamilan dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan pembelajaran spasial pada khususnya. Cobalah untuk rutin melakukannya ya, Bun.





  • Konsumsi ikan dan telur




Sebuah studi tahun 2016 yang dilansir dari The Bump menemukan bahwa anak-anak yang ibunya makan 3-4 porsi ikan per minggu memiliki skor IQ 2,8 persen lebih tinggi daripada anak-anak yang lahir dari ibu yang makan lebih sedikit ikan.





Selain itu, kandungan kolin dalam kuning telur juga dapat membantu meningkatkan memori bayi yang lebih baik.





  • Membacakan cerita dan mendengarkan musik




Pada minggu ke-25, sistem pendengaran janin sudah berfungsi sepenuhnya. Jadi, pada bulan ke-5 kehamilan, bayi dapat mendengar suara Bunda dan bahkan dapat merespons gerakan yang meningkat. 





Janin dapat membedakan suara dan dapat mengenali suara ibu dengan sangat jelas. Jadi berbicara, bernyanyi, membacakan cerita, atau mendengarkan musik untuk bayi dalam kandungan Bunda dapat membantu perkembangan otak bayi.





  • Penuhi nutrisi mikronutrien




Nutrisi ekstra sangat penting bagi Bunda saat kehamilan. Pastikan Bunda menambahkan vitamin prenatal dengan kandungan yang kaya akan asam folat, kalsium, zat besi, vitamin, zinc, yodium, dan asam omega-3 (EPA dan DHA) yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.





klik gambar




  • Hindari infeksi yang dapat menyebabkan kelainan pada sistem saraf pusat janin




Adanya paparan terhadap infeksi dapat menyebabkan timbulnya kelainan pada sistem saraf pusat janin. Infeksi yang dimaksudkan adalah infeksi toxoplasma, infeksi rubella, infeksi citomegalovirus, infeksi virus zika, infeksi varicella zooster virus.





Infeksi citomegalovirus (CMV) pada kehamilan dapat menyebabkan kelainan tuli sensorineural dan beberapa kelainan saraf/ neurologis lainnya. Kecurigaan infeksi CMV meningkat apabila dalam pemeriksaan USG ditemukan oleh dokter kandungan kelainan pada sususan saraf pusat (otak) sebagai berikut pelebaran ventrikel otak, mikrosefali (otak lebih kecil dari ukuran yang seharusnya), klasifikasi (pengapuran) di jaringan otak, perlengketan pada interventrikel, perdarahan dalam otak, hipoplasia serebelum (otak kecil), kelainan korteks (selaput) otak, pembengkakan organ hingga pertumbuhan janin terhambat.





Infeksi toxoplasma seringkali dikaitkan dengan kelainan susunan saraf pusat janin. Bila dokter menemukan infeksi pada susunan saraf pusat (otak), mata, dan pembesaran organ liver janin, maka infeksi toxoplasmosis patut dicurigai.





Infeksi rubella pada kehamilan dapat menyerang sistem susunan saraf pusat. Hal tersebut akan dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada mata, gangguan pendengaran, kelainan jantung, keterlambatan perkembangan neurologi (saraf). Risiko untuk terjadinya kelainan tersebut di atas menjadi semakin besar apabila terkena infeksi pada saat sebelum usia 16 minggu kehamilan.





Sumber:





Parents. 2013. How to Have a Smart Baby: Pregnancy Brain Power Boosters.





What to Expect. 2019. Fetal Development: Baby's Nervous System and Brain.





Raise Smart Kid. Fetal Brain Development: What To Avoid, What To Eat During Pregnancy. 





The Bump. 2019. 5 Ways to Make Baby Smarter Before Birth


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010