Bagaimana Cara Membaca Kurva Pertumbuhan Anak
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
68641
Menjaga tumbuh kembang si Kecil tidak bisa dilakukan dengan kasat mata saja, misalnya hanya dengan melihat badannya lebih gemuk dari bulan lalu, panjang badannya terlihat lebih tinggi dibanding sebelumnya, ataupun membandingkan dengan anak lainnya. Ada yang namanya kurva pertumbuhan anak.
Memastikan tumbuh kembang anak, perlu catatan konsisten. Bunda dapat menggunakan buku KMS waktu pemeriksaan si kecil. Dengan catatan tersebut, kita dapat memastikan pertumbuhan si kecil yang sesuai dengan standar WHO. Namun, bagaimana membaca kurva pertumbuhan anak?
KMS singkatan dari Kartu Menuju Sehat. Kartu ini berisi grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Buku ini juga memberikan informasi kelengkapan imunisasi anak dan memantau pemberian ASI eksklusif selama nol sampai enam bulan.
Bunda dianjurkan untuk memperbarui data dalam KMS setiap bulannya saat berkunjung ke puskesmas atau dokter anak. Dokter akan memberikan tanda titik buku KMS setiap selesai memeriksa. Nah, tugas Bunda adalah memantau apakah titik tersebut berada di tempat yang seharusnya atau tidak.
Jika titik berada di bawah garis merah pada kurva pertumbuhan anak menandakan si Kecil kurang gizi. Konsultasikan segera pada dokter agar dapat dicari penyebab terjadinya kurang gizi.
Titik pada area kuning di buku KMS masih bukan hasil yang baik. Karena area ini masih mengindikasikan bahwa si Kecil kurang gizi ringan.
Namun pada kondisi ini Bunda jangan khawatir dahulu. Bunda akan disarankan untuk mengubah kebiasaan dan jadwal makan si Kecil untuk meningkatkan asupan kalorinya.
Bila saat diperiksa dokter pertumbuhan si Kecil dicatatkan di area hijau muda, artinya anak telah memiliki status gizi baik dan memiliki berat badan yang cukup. Tugas Bunda adalah terus menjaga tumbuh kembangnya agar terus optimal.
Area hijau tua menandakan anak tumbuh dengan berat badan lebih di atas normal. Sama seperti anak yang tumbuh dengan berat kurang, anak dengan berat badan lebih akan memberikan potensi penyakit. Anak dengan berat badan lebih atau obesitas mempunyai potensi penyakit kardiovaskular di kemudian hari
Pada buku KMS, naik turunnya grafik memiliki pertanda yang berbeda dari klasifikasi warna. Berikut penjelasannya:
Bunda disarankan untuk rajin membaca keterangan dokter selain memerhatikan titik dan warna untuk mengetahui alasan dari hasil pemeriksaan dokter. Hal ini dapat menurunkan risiko kekhawatiran yang berlebihan pada ibu.
Misalnya, adalah wajar saat berat badan si Kecil tidak naik dengan pesat saat memasuki usia 6 bulan. Sebab saat itu dia sedang tumbuh gigi yang menyebabkan ia kurang nafsu makan.
Selain memerhatikan buku KMS yang berisi catatan dokter anak, Bunda dapat juga membuat kurva pertumbuhan anak sendiri. Dan, Bunda dapat melakukannya hanya dengan mengunduh aplikasi WHO ANTHRO.
Sumber:
Nakita. 2018. Perkembangan Si Kecil Sempurna, Begini Cara Membaca Grafik KMS.
KMS-Online. Cara Membaca KMS Balita dan Cara Mengisinya.
The Asian Parent Indonesia. Fungsi dan Cara Membaca Kartu Menuju Sehat (KMS) yang Wajib Parents Ketahui.
Mommies Daily. 2013. Eyes on Growth Chart, Mommies!
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010