Bagaimana Cara Menyapih Anak dari ASI
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 4 Okt 2021
507
Pada saatnya, Bunda harus mulai menerapkan satu proses yang disebut menyapih pada Si Kecil. Proses ini dibutuhkan seiring pertumbuhan Si Kecil, dan juga sebagai cara untuk membantu saat Bunda tidak dapat memenuhi kebutuhan ASI Si Kecill.
Namun, proses menyapih ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Bagaimana cara menyapih anak dari ASI?
Menyapih adalah waktu ketika anak mulai belajar mengonsumsi makanan lain selain ASI. Menyapih menjadi proses yang penting, karena seiring bertambahnya usia, bayi memerlukan nutrisi lebih daripada ASI yang selama 6 bulan pertama kehidupannya dikonsumsinya.
Bunda yang berprofesi sebagai pekerja memimpikan proses menyapih ini berjalan lancar. Pasalnya, bisa meminta bantuan orang lain untuk memberikan ASI perah kepada si Kecil saat Bunda bekerja.
Menyapih juga menjadi solusi saat produksi ASI yang Bunda hasilkan sedikit, atau Bunda sedang menjalani masa pengobatan, dan menjalani operasi payudara.
Saat Si Kecil sudah mulai beradaptasi dengan makanan lainnya selain ASI, Bunda akan lebih tenang.
Namun, meninggalkan kebiasaan mengonsumsi ASI yang selama ini diterima, tentu tidak mudah bagi bayi. Menyapih ternyata juga menjadi momen yang tidak hanya berat bagi SI Kecil, namun bagi Bunda.
Pada saat Bunda harus lepasnya kebiasaan menyusui langsung dari payudara, Bunda akan merasa kedekatan dengan Si Kecil berkurang.
Namun, proses menyapih bagaimanapun juga tetap harus dilakukan. Proses menyapih yang baik adalah kesediaan untuk menunggu Si Kecil benar-benar siap untuk disapih.
Proses menyapih dapat Bunda mulai lakukan sejak usia 6 bulan, yaitu waktu yang bersamaan dengan Bunda mulai mengenalkan makanan padat pendamping ASI pada Si Kecil.
Beberapa Bunda mulai proses menyapih pada usia bayi 2 tahun. Keputusan ini tergantung dari pertimbangan Bunda masing-masing.
Pada proses menyapih, asupan nutrisi bayi dapat dipenuhi melalui pemberian MPASI dengan komposisi lengkap dan seimbang.
Bunda dapat melihat ciri kesiapan bayi untuk disapih pada beberapa hal seperti berikut:
Saat Si Kecil mulai menunjukkan ciri di atas, Bunda dapat memulai proses menyapih. Namun, tetap lakukan secara perlahan, dan jangan memaksa bila Si Kecil belum siap ya, Bun.
Proses menyapih dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu atau hitungan bulan, tergantung dari masing-masing bayi.
Praktik menyapih yang tidak dilakukan dengan baik mengakibatkan bayi malnutrisi, gangguan perkembangan kognitif dan sosial, bermasalah saat belajar di sekolah, bahkan penurunan produktivitas di kemudian hari.
Oleh karena itu, menyapih Si Kecil dari ASI juga perlu diiringi dengan asupan lain yang sama bergizinya, yakni makanan padat yang kaya nutrisi.
Lakukan cara menyapih anak dari ASI yang nyaman bagi SI Kecil dengan cara seperti berikut:
Cara menyapih anak dari ASI akan terasa lebih mudah jika dilakukan secara perlahan dan bertahap. Jadi, Bunda disarankan untuk tidak mengurangi frekuensi atau membuat anak berhenti menyusu ASI secara tiba-tiba. .
Bayi biasanya menyusu di pagi dan malam hari untuk kenyamanan. Cara menyapih anak bisa dimulai secara bertahap dengan berhenti menyusuinya di siang hari, menggantinya dengan makanan padat, tapi tetap memberikan ASI di malam hari.
Cara lain yang bisa Bunda lakukan dalam proses menyapih adalah membiasakan Si Kecil menyusu bersama orang lain. Orang lain ini harus dekat dengan bayi sehingga tidak membuat bayi menangis terus-menerus.
Panas tubuh Bunda biasanya membuat ASI yang dikeluarkan menjadi lebih hangat. Berikan ASI hasil pompa yang dibuat dengan suhu sama persis seperti ASI.
Bunda dapat memberikan ASI dari pendingin dan panaskan sehingga suhu dan rasa mirip dengan ASI segar.
Hindari menggendong bayi dengan posisi yang sama saat Bunda menyusui yang akan membuat bayi ingat akan kegiatan menyusu.
Posisi gendongan yang direkomendasikan adalah gendong punggung atau gendong depan, seperti posisi Bunda dan Si Kecil saling berpelukan.
Mengenakan pakaian yang sama dengan ketika menyusui hanya akan membuat Si Kecil langsung teringat jika ia harus menyusu.
Tidak hanya itu, jangan buka pakaian dan memperlihatkan payudara di depan bayi yang akan membuatnya ingin menyusu lagi.
Cara menyapih anak lain yang bisa Bunda lakukan adalah dengan memperpendek waktu Si Kecil menyusu. Jika biasanya anak menyusu selama sepuluh menit, maka kali ini coba perpendek menjadi hanya lima menit.
Perlu Bunda ketahui bahwa setelah bayi disapih, untuk makanan, yang paling dibutuhkan olehnya adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang sesuai kebutuhannya.
Jadi, pastikan menu variasi makanan si Kecil bervariasi dan berasal dari bahan makanan segar.
Bunda, menyapih Si Kecil akan menjadi proses yang cukup berat baik bagi Si Kecil maupun Bunda. Namun Bunda tidak perlu khawatir, Bunda tetap dapat menjalin ikatan dengan terus memberikan quality time, dengan memeluk, mengajak bicara, dan bermain dengannya setiap hari.
Sumber:
Verywell Family. 2019. Combining Breastfeeding and Formula Feeding.
Happy Family Organics. Breast To Bottle: How to Transition.
Sehatq. 2019. Cara Menyapih Anak jadi Lebih Mudah dengan 6 Tips Ini.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010