Bagaimana Mengatasi Sleep Apnea Saat Hamil
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 21 Jun 2024
779
Saat dokter mengatakan bahwa perkembangan si Kecil di dalam perut “baik”, Bunda pasti senang. Namun di sisi lain, pertumbuhan bayi yang semakin pesat ini menyebabkan ibu sulit tidur. Dan hal ini merupakan sesuatu yang normal yang dialami oleh banyak ibu. Akan tetapi lain ceritanya jika sulit tersebut merupakan gejala dari sleep apnea .
Apnea adalah sebuah kondisi yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara, terutama saat tidur. Mereka yang mengalami sleep apnea dapat berhenti bernapas selama sekitar 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur. Dampaknya, otak dan bagian tubuh lain bisa kekurangan oksigen.
Pada wanita, kondisi ini bisa menyebabkan dengkur selama hamil. Selain itu, ada beberapa gejala lain sleep apnea :
Jadi, jika Bunda mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Ada banyak faktor yang menyebabkan sleep apnea . Jika dilihat dari penyebabnya, ada tiga jenis sleep apnea .
Masalah dengan sumbatan jalan napas, biasanya karena jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan yang kolaps semasa tidur, menjadi penyebab sleep apnea ini. Penderita sleep apnea obstruktif mendengkur, megap-megap, atau bahkan berhenti bernapas sebentar saat tidur. Oleh karena tidak tidur dengan baik di malam, di siang hari mereka mengantuk.
Bukan pada sumbatan jalan napas, tapi karena otak tidak dapat mengirimkan sinyal kepada otot pernapasan untuk bernapas. Hal ini bisa menyebabkan seseorang tidak bisa bernapas selama beberapa waktu.
Dikenal sebagai treatment-emergent central sleep apnea yang merupakan gabungan dari sleep apnea obstruktif dan sentral.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan anak-anak dan ibu hamil. Berikut beberapa faktor risiko pemicu sleep apnea :
Pada perempuan hamil, faktor risiko mengalami sleep apnea adalah:
Meski begitu, sebenarnya semua perempuan hamil berisiko mengalami sleep apnea. Pasalnya, produksi estrogen yang lebih banyak selama kehamilan bisa menyebabkan selaput lendir di hidung membengkak, yang mengakibatkan hidung tersumbat. Usaha bernapas yang lebih keras bisa menyebabkan garis saluran udara meluap sehingga menghalangi aliran udara.
Apnea yang tidak diatasi bisa mengarah ke peningkatan berbagai komplikasi, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, obesitas, diabetes, depresi dan gagal jantung.
Pada kondisi hamil, wanita yang menderita apnea bisa meningkatkan risiko mengalami diabetes gestasional dan preeklampsia. Dua kondisi ini sangat berbahaya bagi janin.
Sebuah studi juga memperlihatkan bahwa ibu yang sedang mengandung dan mengalami apnea memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar menjalani operasi caesar, dan bayi dirawat di neonatal ICU. Itulah sebabnya sangat penting untuk mendiagnosa kondisi ini dan mengatasinya secepatnya.
Jika gejalanya masih bersifat ringan, dokter biasanya akan merekomendasikan Bunda untuk mengubah gaya hidup. Misalnya dengan menurunkan berat badan yang berlebih, berhenti merokok dan minum alkohol (ibu hamil memang sebaiknya melakukan ini dari awal), serta mengubah posisi tidur.
Jika gejalanya masih ringan, dokter juga mungkin akan menyarankan untuk memakai nasal strip anti ngorok untuk melebarkan lubang hidung.
Untuk apnea yang disebabkan oleh penyumbatan, dokter mungkin akan menyarankan untuk memakai obat semprot hidung ( nasal spray ), humidifier di rumah, atau obat dekongestan.
Setelahnya, jika apnea tetap dialami atau gejalanya parah, dokter akan menyarankan untuk menjalani terapi dengan alat-alat yang membantu mengatasi gejala dan membuat pasien lebih mudah bernapas.
Apabila setelah melakukan perubahan gaya hidup dan terapi dengan alat-alat tersebut masih tidak berhasil memperbaiki gejala sleep apnea selama tiga bulan, maka penderita akan disarankan untuk menjalankan operasi.
Sumber:
American College of Obstetricians and Gynecologists. Dictionary.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Dictionary. 2021. Sleep Health and Disorders.
Alodokter. 2019. Sleep Apnea.
Halodoc. 2019. Sleep Apnea.
Halodoc. 2018. Inilah 7 Ciri-Ciri Mengidap Sleep Apnea.
University of Michigan Health System. Science Daily (2013). Pregnant women who snore at higher risk for c-sections, delivering smaller babies.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010