main-logo
header-image-18599
author-avatar-18599

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 18 Apr 2022

share-icon

1961


Saat hamil ada banyak larangan yang memang harus dihindari oleh Bunda, salah satunya adalah memakai high heels. Bunda mungkin ingin tampil cantik saat pesta. Beberapa pekerjaan juga mungkin mengharuskan Bunda untuk tampil anggun memakai high heels . Namun, Bunda juga harus tahu, ada beberapa dampak yang bisa terjadi jika Bunda tetap memaksakan memakai heels saat hamil.





1. Muncul varises





Jika ibu hamil pakai heels , tubuh akan rentan mengalami varises atau pelebaran pada pembuluh darah. Meski banyak faktornya, tetapi salah satu hal yang bisa memicunya adalah memakai high heels. 





Saat menggunakan high heels , kaki akan dipaksa berdiri dalam posisi berjinjit. Hal tersebut dapat membuat otot di area betis dan kaki menjadi lebih tegang, kemudian menyebabkan tekanan pada pembuluh darah. Tekanan tersebut membuat aliran darah menjadi menumpuk dan bila terjadi terus menerus maka bisa membentuk varises.





2. Kram betis





Saat Bunda berjinjit karena memakai high heels, saraf-saraf di kaki terutama bagian betis akan menegang. Hal ini bisa menimbulkan kram betis. Meski kram mungkin akan sering dirasakan selama kehamilan, terlalu sering memakai high heels bisa menjadi salah satu penyebabnya.





3. Nyeri pada punggung





Sepatu hak tinggi dapat mengubah postur tubuh Bunda. Untuk menyeimbangkan badan saat berjalan dengan high heels, tubuh cenderung akan membusung dan membuat punggung membentuk S. Padahal, saat hamil postur itu sudah otomatis terbentuk karena Anda menahan beban di perut. 





Jika ibu hamil pakai heels , postur tersebut akan lebih parah dan membuat punggung menjadi lebih lelah dan nyeri. Maka dari itu, supaya postur tubuh lebih rileks, para ahli menyarankan ibu hamil untuk memakai alas kaki yang datar sehingga lebih nyaman untuk dipakai. 





4. Kaki menjadi bengkak





Ibu hamil juga akan merasakan perubahan pada tubuhnya, salah satunya adalah edema atau pembengkakan kaki . Hal ini disebabkan karena cairan tubuh akan lebih banyak mengisi tubuh bagian bawah, salah satunya kaki. Bila kaki Bunda sendiri sudah mengalami pembengkakan karena cairan, high heels bisa makin memperparah pembengkakan. 





5. Kaki terkilir atau keseleo





Saat ibu hamil pakai heels , Bunda harus berjalan dengan benar untuk menyeimbangkan tubuh karena center of gravity -nya berubah. Namun, karena berat badan yang makin bertambah seiring membesarnya perut, hal ini jadi lebih sulit dilakukan. Maka dari itu, memakai heels akan memperbesar kemungkinan jalan menjadi lebih sulit dan kaki rentan terkilir. Bila hal itu terjadi, tak hanya kaki menjadi besar dan lebih bengkak, tetapi bengkak akan makin parah akibat saraf yang terjepit. 





Bila hal ini terjadi, kemungkinan hilang keseimbangan dan jatuh pun juga makin besar. Jika Bunda terjatuh, resiko cedera pun juga bisa terjadi. Tak hanya Bunda yang mengalami cedera, tetapi janin dalam kandungan pun bisa dalam bahaya seperti keguguran pada kehamilan awal atau bahkan solusio plasenta pada usia kehamilan lanjut.





Apakah Ibu Hamil Boleh Memakai Wedges ?









Jika high heels dilarang, apakah memakai wedges diperbolehkan? Perlu diketahui, wedges juga termasuk high heels , lho. Meskipun bagian solnya tebal dan lebar, wedges   tetap memiliki hak yang lebih tinggi. Jadi, memakai wedges saat hamil tetap tidak disarankan. 





Bila hendak pergi ke pesta atau acara formal, ibu hamil lebih disarankan memakai flat shoes atau mules pendek. Jika benar-benar harus memakai heels , pakailah heels yang tingginya tidak lebih dari 3 cm. 





Lalu, hindari juga memakai model heels seperti stiletto , kitten heels , atau heels yang bagian haknya meruncing. Model heels seperti itu membuat tubuh jadi lebih tidak seimbang sehingga memperbesar resiko ibu hamil jatuh. Carilah heels dengan hak yang lebar seperti block heels untuk lebih menyeimbangkan tubuh. 





Selain itu, pastikan juga memakai heels tidak terlalu lama. Apabila Bunda memakai heels terlalu lama, sering-seringlah mengistirahatkan kaki sejenak dengan melepas heels dan melakukan peregangan ringan pada kaki. 





Namun, hal ini hanya berlaku untuk ibu hamil muda atau trimester pertama. Jika sudah hamil tua atau memasuki trimester ketiga, sebaiknya penggunaan heels benar-benar dihindari. 





Sumber:





Mom Junction. 2022. 6 Risks Of Wearing Heels During Pregnancy





Baby Center. 2021. Is it safe to wear heels while I'm pregnant?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010