Bahayanya Membiarkan Bayi Tidur Menggunakan Bantal
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 2 Jul 2021
4179
Mungkin Bunda pernah mendengar anjuran bayi tidur menggunakan bantal atau tidur di permukaan yang empuk agar kepalanya tidak menjadi datar atau peang di bagian belakang. Padahal, anjuran ini sangat tidak disarankan untuk dilakukan.
Baik IDAI dan AAP ( American Academy of Pediatrics ) tidak menyarankan bayi menggunakan bantal dan guling saat tidur atau tidur di permukaan yang empuk. Karena dapat membuat bayi terbekap dan terperangkap, yang berpotensi menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak.
Mungkin saat bayi tidur, Bunda ingin membuatnya terasa nyaman dengan memberinya bantal, alas tidur yang empuk, selimut tebal, dan boneka-boneka lucu sebagai teman tidurnya. Padahal semua ini tidak perlu, Bunda, malah dapat menyebabkan masalah yang mengarah ke sindrom kematian bayi mendadak.
Belum ada data akurat tentang jumlah kematian bayi mendadak yang berkaitan dengan tidur di dunia, namun di Amerika Serikat, jumlahnya mencapai 3.500 bayi setiap tahun.
Menurut rekomendasi Safe Sleep yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics (APP), untuk menghindari sindrom ini, orang tua harus menciptakan lingkungan yang aman bagi bayi untuk tidur.
Hal yang paling utama adalah bayi harus tidur dalam posisi telentang, tidak boleh menyamping apalagi tengkurap karena dapat menyebabkan bayi menjadi sulit bernapas. Hal ini harus dilakukan sampai usianya paling tidak satu tahun.
Bayi juga disarankan untuk tidur di matras yang padat, jangan yang empuk. Bungkus matras dengan sprei yang ketat agar lebihan kain tidak tertarik dan menutupi wajah bayi.
Selain itu, tidak disarankan bayi tidur menggunakan bantal, apalagi jika bantal dijadikan alas tidur termasuk bantal menyusui. Bayi yang tidur di atas bantal tanpa pengawasan orang tua dapat berguling dan wajahnya tertutup bantal sehingga ia tidak dapat bernapas.
Pada prinsipnya bayi harus terus mendapat pengawasan agar jalan napasnya tidak terhalang oleh benda-benda disekitarnya
Bayi yang sering diletakkan telentang tanpa bantal dikhawatirkan akan mengalami sindrom kepala datar, yaitu perubahan bentuk kepala bagian belakang menjadi peang atau datar di salah satu sisi ( plagiocephaly ) atau kepala bagian belakang menjadi datar seluruhnya sehingga kepala menjadi melebar ( brachycephaly ).
Padahal sebenarnya sindrom kepala datar ini tak dapat dicegah dengan bayi tidur menggunakan bantal.
Sindrom kepala datar cukup banyak terjadi pada bayi, karena tulang-tulang di kepala bayi masih relatif lembut sehingga dapat berubah bentuk jika ada tekanan terus-menerus di tempat-tempat tertentu, misalnya selalu berada dalam posisi telentang.
Otot leher yang tegang juga dapat membuat bayi hanya dapat memposisikan kepalanya di satu sisi saat telentang, sehingga bagian kepala di sisi tersebut lama-kelamaan akan menjadi datar dan bentuk kepala menjadi peang.
Penyebab lain yang menyebabkan perubahan bentuk kepala bayi adalah kepala janin mendapat tekanan terus-menerus selama di dalam kandungan.
Bayi yang lahir prematur juga umum menderita sindrom kepala datar karena tulang kepalanya masih sangat lembut dan bayi masih belum dapat menggerakkan kepalanya, sehingga ia cenderung memposisikan kepalanya di satu sisi saja.
Posisi bayi tidur telentang karena posisi tidur inilah yang disarankan demi keselamatan bayi dan mencegah sindrom kematian bayi mendadak.
Namun jika ingin mencegah kepala bayi bentuknya menjadi peang atau datar di bagian belakang, Bunda bisa melakukan beberapa hal ini:
Sumber:
IDAI. 2016. Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap di Rumah?
AAP. 2021. Safe Sleep: Recommendations.
NHS UK. 2018. Plagiocephaly and Brachycephaly (Flat Head Syndrome)
Web MD. 2021. Is It Safe to Let Baby Sleep with Pillow?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010