Bayi BAB Sedikit-Sedikit Tapi Sering, Normalkah?
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 18 Jul 2022
46306
BAB (Buang Air Besar) dan feses bayi merupakan sesuatu yang harus Bunda perhatikan karena dapat memberi petunjuk tentang kondisi bayi. Saat bayi BAB sedikit-sedikit tapi sering, maka Bunda harus perhatikan kondisi fesesnya, karena bisa jadi bayi menderita diare.
Untuk mengetahui apakah frekuensi BAB bayi dan kondisi fesesnya normal atau tidak, Bunda tentu harus lebih dahulu memahami normalnya seperti apa. Berikut ciri BAB dan feses bayi yang normal dari saat bayi baru lahir sampai saat usianya bertambah.
Saat bayi baru lahir sampai berusia 24 jam, ia akan mengeluarkan mekonium paling tidak satu kali.
Mekonium adalah hasil buangan dari semua yang dicerna janin selama di dalam kandungan, memiliki warna gelap serta tekstur yang kental dan lengket. Bayi akan mengeluarkan mekonium sampai beberapa hari setelah lahir.
Setelah fase mengeluarkan mekonium selesai, maka feses bayi ASI akan berubah menjadi lebih lembut dan cair, seperti ada biji-bijian berwarna putih, dan kadang keluar sedikit lendir.
Warnanya berubah menjadi lebih terang, dimulai dari kecokelatan, kehijauan, lalu menjadi kekuningan. Frekuensinya pun meningkat menjadi 3-5 kali sehari.
Warna dan tekstur feses bayi tidak akan berubah banyak sampai nantinya ia mulai mengonsumsi MPASI. Jika ada perubahan, maka yang berubah adalah frekuensinya yang berkurang setelah usia bayi mencapai enam minggu.
Kebanyakan bayi ASI akan BAB sebanyak satu kali sehari, bahkan ada yang sampai beberapa hari sekali.
Bayi yang diberi susu formula akan BAB lebih jarang dibanding bayi ASI. Jika sudah beberapa hari bayi baru BAB, maka feses bayi biasanya padat dan berukuran besar.
Saat bayi sudah diberi MPASI, maka feses bayi akan berubah warna mengikuti warna makanan yang ia konsumsi, atau yang paling umum adalah warna kecokelatan.
Selain itu, teksturnya juga menjadi lebih padat dan aromanya lebih menyengat. Sedangkan frekuensi BAB-nya cenderung tidak berubah.
Sebenarnya tak ada aturan baku tentang BAB dan feses bayi, terutama setelah bayi melewati fase bayi baru lahir.
Bayi bisa BAB setiap ia selesai menyusu atau bisa juga baru BAB beberapa hari kemudian. Kedua kondisi ini bisa tergolong normal saat bayi telah melewati usia enam minggu.
Saat bayi BAB sedikit-sedikit tapi sering, maka ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebabnya, yaitu:
Karena BAB dan feses bayi dapat dengan mudah berubah setiap saat, maka sebenarnya Bunda tak perlu panik jika ada ada perubahan. Selama bayi terlihat baik-baik saja, tetap ceria, dan berlaku seperti biasa, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Namun Bunda sebaiknya segera memeriksakan bayi ke dokter anak jika ia terlihat tidak nyaman, menjadi rewel, kesakitan, menangis saat BAB, atau di fesesnya ada darah. Karena bisa jadi, ada masalah di sistem pencernaannya.
Sumber artikel:
La Leche League International. 2018. Baby’s Poop.
Medical News Today. 2020. How Often Should a Newborn Poop?
Raising Children. 2020. Poos and Wees.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010