Bayi Baru Lahir Tidur Terus, Normalkah?
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 14 Okt 2021
1358
Bayi baru lahir yang tidur terus kadang membingungkan para orang tua baru. Apakah hal ini normal? Penjelasan berikut mungkin dapat jadi gambaran Bunda.
Pada saat si Kecil berada di dalam kandungan, hampir sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk tidur. Itu sebabnya saat ia baru lahir, kebiasaan ini masih berlanjut.
Berikut ini adalah gambaran umum dari pola tidur bayi baru lahir:
Dalam 24 jam, si Kecil mungkin akan tidur 14-17 jam sehari. Lamanya tidur berkisar antara 1-2 jam, sebelum mereka terbangun untuk menyusu.
Dalam 24 jam banyaknya tidur mulai berubah, yaitu antara 12-16 jam. Lamanya tidur mungkin sekitar 2-3 jam di siang hari. Lama kelamaan, si Kecil akan mulai tidur lebih lama di malam hari.
Bayi yang usianya 4 bulan mungkin tidur selama 6-8 jam di malam hari, sementara bayi yang usianya 6 bulan bisa tidur selama 10-11 jam. Menjelang usia 1 tahun, biasanya si Kecil akan tidur sekitar 10-12 jam di malam hari.
Bayi baru lahir tidur terus juga dipengaruhi perutnya yang kecil, sehingga mudah penuh atau merasa kenyang. Setelah kenyang, ia akan kembali tidur. Kenyamanannya tidur juga ditambah oleh hangatnya dekapan Bunda atau karena diayun saat digendong.
Untuk bayi baru lahir, tidur sama pentingnya dengan makan dan minum. Berikut ini adalah beberapa alasan si Kecil perlu banyak tidur, yaitu:
Tidur membantu pertumbuhan bayi yang baru lahir. Saat ia tidur, terjadi proses sekresi hormon pertumbuhan yang dibutuhkan oleh tubuhnya untuk dapat berkembang dengan baik.
Menurut penelitian diketahui bahwa si Kecil yang tidur 2 kali sehari, perkembangan otaknya lebih cepat dan lebih baik, sehingga ia menjadi lebih cerdas.
Menurut para pakar, sistem saraf pusat bayi baru lahir semakin bertumbuh saat ia tidur.
Dengan tidur, tubuhnya akan membangun sistem imun sehingga lebih kuat melawan penyakit.
Sebagian bayi mungkin saja tidur lebih banyak daripada yang lain, bahkan tidak terbangun untuk menyusu. Bunda perlu memerhatikan hal ini, terutama dalam dua minggu pertama.
Bayi kuning, sakit, atau setelah imunisasi kadang menyebabkannya tidur terus. Bila perlu, Bunda perlu membangunkannya untuk menyusu, agar ia terhindar dari dehidrasi. Bayi yang kurang menyusu berat badannya akan sulit naik.
Namun ingatlah Bunda, bahwa si Kecil yang kurang tidur cenderung akan rewel dan menangis terus, bahkan sulit untuk ditenangkan.
Bunda juga perlu memastikan bahwa kebiasaan tidur panjangnya bukan merupakan masalah kesehatan tertentu. Dokter akan memeriksa kondisi si Kecil, termasuk mengecek berat badannya. Bila ia memiliki berat badan yang mencukupi, maka tidur panjang bukan menjadi masalah.
Sementara bayi yang berat badannya kurang, perlu dibangunkan setiap 3 jam sekali untuk menyusu.
Agar bayi memiliki rutinitas tidur yang baik, Bunda perlu mengajarkan si Kecil untuk punya pola harian yang teratur, dengan cara berikut:
Nikmati masa-masa si Kecil bisa tidur panjang, Bun. Dengan demikian, Bunda pun bisa ikut beristirahat dan memulihkan kondisi setelah melahirkan.
Sumber:
Healthline. 2016. How Can I Tell if My Newborn Is Sleeping Too Much?
Medical News Today. 2020. Is My Newborn Sleeping Too Much?
What to Expect. 2020. Can Babies Sleep Too Much?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010