Bayi Mengalami Hemangioma, Apakah Berbahaya?
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 27 Des 2021
5157
Saat bayi lahir dengan anggota tubuh yang lengkap, rasa lega langsung memenuhi hati setiap orangtua. Namun, bagaimana tidak kaget bila kemudian Bunda melihat adanya tanda lahir berupa benjolan merah yang sangat jelas di tubuh Si Kecil? Apa sebenarnya bercak merah yang mirip dengan bercak stroberi ini?
Orangtua mana yang tidak khawatir saat menemukan benjolan berwarna merah yang tidak biasa pada bayi yang baru saja lahir? Berbagai pikiran buruk pasti berkecamuk dalam benak Bunda, mempertanyakan kemunculan benjolan merah tersebut.
Nama benjolan merah pada tubuh Si kecil tersebut adalah hemangioma, Bun. Dan betul, hemangioma bukan penyakit kulit biasa. Hemangioma pada bayi adalah bentuk dari tumor non-kanker (jinak) yang terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah abnormal.
Benjolan hemangioma terbentuk dari sekumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal dan menjadi satu. Hemangioma pada bayi biasanya muncul pada masa awal kelahiran bayi atau dalam beberapa minggu setelah lahir.
Hemangioma atau biasa disebut strawberry mark ini sering ditemukan pada kulit kepala, wajah, dada, perut, atau punggung, dengan ukuran yang berbeda-beda.
Pada 5 bulan pertama, hemangioma akan tumbuh dengan drastis. Pada saat itu, Bunda pasti khawatir apakah hemangioma akan menutupi seluruh tubuh Si Kecil atau tidak.
Namun Bunda tidak perlu panik. Hemangioma pada bayi biasa terjadi dan akan mencapai batas ukuran maksimum saat bayi berusia 3 bulan.
Dan seiring bertambahnya usia, hemangioma akan hilang sedikit demi sedikit. Biasanya hemangioma pada bayi akan mulai menyusut saat bayi berusia 6-18 bulan. Lalu, hemangioma akan benar-benar hilang pada usia 5-10 tahun.
Hanya 4-5 persen bayi yang mengalami hemangioma. Sampai saat ini, belum ada informasi yang pasti mengenai alasan mengapa hemangioma dapat terjadi pada bayi yang satu namun tidak pada bayi yang lain.
Kondisi ini memang dapat terjadi dalam keluarga, tetapi tidak ada faktor genetik yang ditemukan sebagai penyebabnya.
Hemangioma pada bayi juga tidak memiliki gejala lain selain munculnya benjolan merah pada tubuh Si Kecil yang dapat jelas terlihat dengan mata langsung.
Bayi yang memiliki risiko lebih besar mengalami hemangioma adalah bayi dengan karakteristik sebagai berikut:
Hemangioma terbagi atas tiga kategori ,yaitu sebagai berikut:
Hemangioma ini adalah jenis paling umum yang sering terjadi pada bayi. Hemangioma ini berwujud benjolan kenyal berwarna merah menyala seperti permukaan buah stroberi.
Merupakan hemangioma dalam kulit yang terlihat seperti benjolan dan membuat bagian tubuh tersebut bengkak. Namun permukaan kulit tampak halus dan hanya ada semburat biru seperti lebam.
Hemangioma jenis ini merupakan gabungan antara keduanya, yaitu berupa benjolan merah di permukaan tubuh dan juga hemangioma yang berada di dalam seperti bengkak atau memar.
Walau mayoritas bayi yang mengalami hemangioma mengalami kasus ringan yang dapat hilang seiring usia, ketentuan baru American Academy of Pediatrics (AAP) kini menganjurkan Bunda untuk lebih waspada terhadap hemangioma yang dapat menyebabkan komplikasi pada bayi.
Untuk itu, Bunda disarankan agar mulai memeriksakan si Kecil ke dokter sejak ia berusia 1 bulan, sehingga lebih mudah ditangani karena belum tumbuh terlalu besar.
Berikut beberapa komplikasi hemangioma yang dapat terjadi pada bayi, dan perlu segera ditangani:
Termasuk di dalamnya adalah hemangioma yang menghambat jalan napas, yang berhubungan dengan gagal jantung, atau yang menyebabkan perdarahan hebat pada Si Kecil.
Hemangioma yang terletak di area tersebut memiliki risiko mengganggu penglihatan, pernapasan, ataupun pendengaran.
Beberapa komplikasi penglihatan yang dapat ditimbulkan, yaitu:
Hemangioma yang pecah dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi. Sekitar 5-20 dari 100 kasus hemangioma mengalami ulserasi (pecah).
Perdarahan karena benjolan yang pecah biasanya bukan kasus berat dan dapat berhenti dengan penekanan saja.
Hemangioma pada bayi bisa jadi merupakan bagian dari kelainan kongenital lain, yang disebut sindrom PHACE (biasanya terdapat kelainan lainnya di mata, otak, pembuluh darah, dan jantung). Hemangioma pada sindrom PHACE seringkali besar, dengan diameter lebih dari 5 cm, terdapat di wajah, kulit kepala, dan/atau leher.
Meski bisa mengecil dengan sendirinya, seringkali hemangioma menyisakan bekas luka. Bekas luka ini tidak mengancam nyawa, namun dapat memengaruhi kehidupan sosial anak ketika sudah lebih besar.
Mayoritas hemangioma yang terjadi pada bayi akan hilang dengan sendirinya, namun tetap akan menimbulkan warna kulit yang berbeda dengan kulit di sekitarnya.
Berikut adalah perawatan hemangioma pada bayi yang biasanya disarankan dokter sesuai dengan kondisi bayi:
Ketika menyangkut Si Kecil, Bunda ingin selalu memberikan yang terbaik, termasuk dalam menangani hemangioma. Tetap ikuti petunjuk dokter apakah Hemangioma yang dialami Si Kecil termasuk yang perlu segera ditangani atau tidak.
Bila iya, jangan lakukan dengan terburu-buru, dan pastikan Si Kecil sudah pada usia tertentu untuk dapat menjalani perawatan Hemangioma yang diperlukan ya, Bun!
Sumber:
Alodokter. 2019. Hemangioma.
Healthychildren. 2018. Infantile Hemangiomas: About Strawberry Baby Birthmarks.
Sehatq. 2019. Waspadai Tanda Hemangioma pada Bayi yang Harus Segera Ditangani.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010