Bayi Pakai Gurita, Amankah?
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
904
Ada banyak persepsi tentang bayi pakai gurita. Ada yang bilang memakaikan gurita pada bayi dapat membuat si Kecil tidak masuk angin, menghangatkan perut, mencegah perut buncit, bahkan menghindari “bodong” pada bagian pusar.
Dalam kajian parenting modern, pemakaian gurita akhirnya menjadi kontroversi. Para dokter anak bersepakat bahwa gurita justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada bayi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah menegaskan bahwa penggunaan kain gurita tidak disarankan, karena dapat menimbulkan masalah berikut:
Ikatan gurita yang terlalu ketat akan menekan lambung bayi, yang kemudian dapat mengganggu pernapasannya.
Untuk bayi yang baru lahir, bayi bernapas dengan menggerakkan otot perutnya, sehingga kalau terbatasi oleh ikatan-ikatan kain gurita, maka oksigen yang masuk ke dalam paru-parunya pun menjadi berkurang.
Selain itu, banyak orangtua yang merasa khawatir karena melihat si Kecil bernapas sangat cepat, sehingga segera terpikir untuk memasangkan gurita untuk “menormalkan” ritme napasnya. Ini salah ya, Bun.
Bayi yang baru lahir memang ritme nafasnya cenderung lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga pemakaian kain gurita malah akan mengganggu ritme normal dari napasnya.
Mengenakan gurita untuk mencegah perut buncit pada dasarnya adalah mitos ya, Bun. Perlu diingat bahwa si Kecil yang baru lahir tubuhnya masih sangat lemah dan rentan, terutama organ-organ bagian dalamnya.
Alasan yang sering digunakan oleh orang tua saat memakaikan bayi gurita alasan adalah untuk mencegah perutnya buncit. Padahal faktanya, perut yang terlihat membuncit pada bayi adalah hal yang lumrah.
Timbunan lemak dan otot-otot perut si Kecil yang masih lemahlah yang menyebabkan penampilan yang seolah-olah buncit. Dengan mengikatkan kain gurita pada bagian perut si Kecil, justru akan menekan otot dan lambung si Kecil sehingga meningkatkan risiko terjadinya gumoh atau muntah pada si Kecil.
Masalah pusar yang terlihat “bodong” atau agak menonjol keluar sering menjadi alasan orang tua untuk mengikatkan kain gurita pada bayinya. Dalam dunia medis, pusar yang agak menonjol ini dikenal dengan hernia umbilikal.
Kondisi ini relatif normal pada bayi yang baru lahir, namun tidak membahayakan atau merupakan indikasi dari kondisi kesehatan tertentu. Seiring pertumbuhannya, pusar yang agak menonjol ini lazimnya akan membaik setelah si Kecil berusia 3-5 tahun.
Untuk membuatnya nyaman, Bunda cukup memakaikan baju yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat, juga yang sesuai dengan kondisi di sekitar.
Saat cuaca cukup dingin, Bunda bisa menambahkan selimut agar si Kecil lebih hangat. Sementara saat cuaca panas, Bunda dapat memakaikan baju berbahan agak tipis.
Selain itu, untuk menghangatkan tubuhnya, Bunda bisa memakaikan minyak telon, atau juga bisa dengan cara sering memeluk dan menggendongnya.
Sumber:
Tempo. 2020. Alasan Gurita Bayi Tidak Disarankan, Ini 4 Risiko yang Mengintai.
The Asian Parent Indonesia. 2021. Jangan Gunakan Gurita pada Bayi Baru Lahir, Ini Risiko yang Perlu Diwaspadai!
Hello Sehat. 2020. Bayi Ternyata Tak Boleh Pakai Gurita. Apa Bahayanya?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010