main-logo
header-image-3689
author-avatar-3689

Ditinjau oleh

dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 28 Mar 2024

share-icon

324


Jika selama ini Bunda memiliki kebiasaan merokok, saat hamil adalah momen yang tepat untuk berhenti. Bukan menakut-nakuti, tapi faktanya merokok bisa membahayakan bayi yang berada di dalam kandungan. Namun berita baiknya adalah Bunda bisa berhenti merokok, tentunya dengan usaha dan kemauan.





Apa saja hal yang bisa Bunda lakukan untuk berhenti merokok saat hamil? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.





Apa Efek Merokok bagi Bayi?





Merokok selama hamil membuat Bunda dan bayi terpapar banyak bahan kimia berbahaya, yang membatasi persediaan oksigen dan penyerapan nutrisi oleh bayi. Nikotin bisa merusak otak bayi dan paru-parunya secara permanen. 





Selain itu, merokok selama hamil juga menimbulkan banyak risiko kesehatan lain, di antaranya: 





  • Keguguran
  • Komplikasi, termasuk pendarahan dan masalah dengan plasenta, yang penting bagi bayi untuk menyediakan oksigen dan nutrisi
  • Kelahiran prematur
  • Bayi lahir dengan berat rendah (bayi dari ibu yang merokok rata-rata 200 gram lebih ringan dibandingkan bayi lain)
  • Meninggal dini (bayi dengan ibu merokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami hal ini dibandingkan ibu yang tidak merokok) karena sudden infant death syndrome (SIDS)




Merokok selama hamil juga memberikan efek kesehatan setelah bayi lahir, yakni meningkatkan risiko: 





  • Kolik (bayi yang sehat sering menangis secara berlebihan)
  • Asma
  • Obesitas pada anak
  • Masalah hiperaktif dan atensi 
  • Masalah tingkah laku 




Bagaimana jika Bunda bukan perokok tapi pasangan atau orang-orang di sekitar yang merokok? Sayangnya, asap dari rokok mereka tetap bisa memengaruhi Bunda dan bayi sebelum dan sesudah lahir.





Secondhand smoke juga bisa mengurangi berat bayi saat lahir dan meningkatkan risiko SIDS. Bayi-bayi yang orangtuanya merokok sering kali dirawat di rumah sakit karena isu bronkitis dan pneumonia dalam tahun pertama mereka. 





Bagaimana dengan Vaping atau Rokok Elektrik?





Rokok elektrik merupakan sesuatu yang baru dan masih banyak yang belum diketahui tentang produk ini. Meski begitu, mayoritas rokok elektrik ( e-cigarettes ) mengandung nikotin, yang bisa merusak perkembangan otak bayi dan organ-organ tubuh lainnya secara permanen.





E-cigarettes juga mengandung bahan pembakar—yang digunakan untuk menghasilkan uap—dan aditif berbahaya lain yang mungkin tidak aman untuk bayi. Memang e-cigarettes mengandung lebih sedikit bahan-bahan beracun dibandingkan dengan rokok biasa.





Akan tetapi, paparan nikotin tetap berbahaya untuk bayi. Itulah sebabnya, Food and Drug Administration di Amerika Serikat merekomendasikan agar ibu hamil tidak menggunakan produk ini, apa pun bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. 





Apa yang Bisa Dilakukan agar Berhenti Merokok Saat Hamil? 





Berita baiknya, tidak peduli berapa usia kehamilanmu, berhenti merokok sekarang juga bisa melindungi bayi. Berhenti merokok bahkan di minggu-minggu terakhir kehamilan tetap bisa memberikan efek baik. Meski memang, semakin cepat berhenti, semakin baik. 





Sebagai informasi, berhenti merokok sebelum minggu ke-15 pada masa kehamilan akan membawa efek kesehatan yang sangat besar. Sementara berhenti sebelum trimester ketiga bisa mengeliminasi kemungkinan bayi lahir dengan berat badan kurang. 





Berikut beberapa trik yang bisa Bunda lakukan agar sukses berhenti merokok saat hamil. 





  • Singkirkan semua rokok, asbak dan pemantik. Bersihkan rumah dan baju untuk menyingkirkan bau rokok. 
  • Jika pasangan atau anggota keluarga juga merokok, ajak mereka untuk sama-sama berhenti merokok. Jika ini sepertinya sulit, minta untuk tidak merokok di sekitarmu. 
  • Hindari tempat-tempat yang memperbolehkan orang merokok. 
  • Ubah rutinitas dan hindari hal-hal yang membuatmu ingin merokok. (Misalnya, jika biasanya Bunda merokok setelah minum kopi di pagi hari, hindari kopi dan ganti dengan sarapan.)
  • Pikirkan strategi saat keinginan merokok ( craving ) menghampiri. Misalnya dengan minum air putih, mengonsumsi permen karet atau menikmati camilan sehat seperti potongan buah atau sayuran. Atau sibukkan tangan dengan aktivitas lain. 
  • Lakukan olahraga ringan seperti berenang, jalan kaki, yoga (dengan supervisi) untuk membantu tubuh menyesuaikan diri tanpa rokok.
  • Konsultasikan dengan dokter tentang metode pengobatan yang mungkin bisa Bunda jalani. 




Jika godaan untuk merokok begitu besar dan Bunda akhirnya menghisap rokok lagi, jangan menghukum diri atau putus asa. Banyak perokok yang mengalami ini, sebelum akhirnya benar-benar berhenti total. Kembali ke rencana awal, teguhkan hati lagi, dan terus ingat mengapa Bunda berhenti merokok.





Jika Bunda berhasil stop dalam beberapa minggu, intensitas craving akan semakin berkurang dan frekuensinya akan semakin jarang. Dengan kata lain, targetmu untuk berhenti merokok akan semakin bisa tercapai. 





Dan setelah Bunda berhasil berhenti merokok secara total, jangan lupa menghadiahi diri sendiri dengan sesuatu yang menyenangkan seperti perawatan spa atau manikur. Bunda berhak mendapatkan ini setelah usaha keras dan perjuangan yang dilakukan selama berbulan-bulan.





Sumber: 





  • Mayo Clinic, 2020. Smoking and pregnancy: Understand the risks.
  • Quit. How to quit when you're pregnant.
  • Baby Centre. How to stop smoking during pregnancy.
  • University of Michigan Health System, 2019. Quitting Smoking and Avoiding Smoke During Pregnancy.
  • NHS, 2019. Stop smoking in pregnancy.

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010