Begini Tahapan Pembukaan Persalinan
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 8 Agt 2022
2313
Proses persalinan terdiri dari 4 kala, yaitu: kala 1—ketika mulai terjadi pembukaan hingga pembukaan 9, kala 2—ketika pembukaan lengkap hingga bayi lahir, kala 3—setelah bayi lahir hingga plasenta lahir, dan kala 4—fase setelah plasenta lahir.
Untuk mengetahui tahapan pembukaan saat proses persalinan dan kapan Bunda harus berangkat ke rumah sakit, simak infonya berikut ini.
Bunda mungkin sering mendengar istilah pembukaan saat bersalin, tapi apa yang sebenarnya terbuka itu Bunda belum mengetahui. Secara garis besar, pembukaan persalinan adalah proses dilatasi atau membukanya mulut rahim/serviks secara bertahap yang berlangsung saat persalinan.
Saat hamil, serviks menutup untuk mencegah janin keluar dari rahim. Bagi wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya, serviks akan teraba sedikit terbuka namun kurang dari 1 cm, ini wajar dan bukan disebut pembukaan. Saat melahirkan, serviks membuka perlahan agar janin dapat keluar dari rahim dan turun ke jalan lahir. Pada kehamilan yang cukup bulan, umumnya serviks akan terbuka sampai 10 cm, inilah yang disebut pembukaan lengkap.
Pembukaan persalinan ini dipicu oleh terjadinya kontraksi otot-otot rahim yang mendorong bayi untuk turun ke jalan lahir. Proses terbukanya serviks akan berlangsung sejalan dengan kontraksi rahim. Semakin kuat kontraksi otot-otot rahim, maka serviks akan membuka semakin lebar sampai akhirnya terbuka maksimal.
Pada kala 1 persalinan, Bunda akan mengalami 2 fase sampai akhirnya masuk ke kala 2. Fase-fase ini memiliki pembukaan serviks yang berbeda besarnya. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
Pada fase ini, Bunda akan mengalami kontraksi-kontraksi ringan dan teratur namun durasinya pendek dan jarak antar kontraksi masih cukup lama. Kontraksi dirasakan masih jarang. Pada fase ini, serviks akan membuka dimulai dari 1 cm lalu bertahap menjadi 3 cm dengan perkiraan lebar pembukaan 0,5-0,7 cm per jam. Karena fase ini bisa berlangsung sangat lama, hitungan jam hingga hari (terutama pada persalinan pertama)—maka Bunda dapat memperhitungkan waktu yang tepat mengenai kapan harus berangkat ke rumah sakit. Di beberapa rumah sakit di Indonesia dan mayoritas rumah sakit di luar negri, Bunda hanya akan dirawat inap bila pembukaan sudah memasuki fase aktif, kecuali ada kondisi penyerta seperti pecah ketuban atau bekas sesar.
Pada fase ini, pembukaan akan berlangsung mulai pembukaan 4 sampai 9 cm untuk bayi turun ke jalan lahir. Ini terjadi karena kontraksi sudah semakin kuat, sering, dan teratur. Ini membuat serviks terbuka sekitar 1 cm setiap jamnya. Kontraksi pada fase ini akan terasa lebih sakit dan makin lama per kontraksinya. Bunda bisa meminta untuk diberikan Pereda nyeri seperti epidural. Jangan lupa pertimbangkan keuntungan dan kekurangan penggunaan epidural ya Bun!
Pada fase ini, Bunda sebaiknya sudah berada di rumah sakit, sehingga jika ada masalah, bisa langsung ditangani dokter. Terutama bagi Bunda yang sedang hamil kedua dan seterusnya, perlu dipahami bahwa fase aktif bisa berlangsung lebih cepat dari sebelumnya.
Ketika pembukaan lengkap atau disebut juga kala 2 persalinan, maka kontraksi akan makin intens, makin dekat, dan makin lama agar bayi keluar melalui vagina ibu.
Persalinan kala 2 ini bisa berlangsung hingga 3 jam. Tentu dalam 3 jam ini akan dipantau kondisi ibu dan bayi, karena ini fase krusial bagi keduanya.
Bagi persalinan pertama, waktu kala 2 maksimal adalah 2 jam namun bila menggunakan epidural waktu maksimal adalah 3 jam. Bagi persalinan kedua dan seterusnya, waktu maksimal adalah 1 jam. Lebih singkat lagi bila persalinan ini adalah VBAC— vaginal birth after cesarean , maka waktu kala 2 hanya 30 menit.
Tak semua persalinan dapat berjalan ideal, begitu dengan pembukaan persalinan. Kadang ada ibu hamil yang mengalami pembukaan serviks terlalu lama sehingga proses persalinan pun menjadi lebih panjang.
Ada beberapa penyebab proses pembukaan ini berlangsung lebih lama dari seharusnya, seperti:
Proses pembukaan kala 1 yang berlangsung lambat ini tak hanya membuat persalinan jadi lebih panjang, tapi juga dapat menimbulkan masalah bagi kehamilan. Misalnya saja:
Bila Bunda berada dalam kondisi kala 2 yang terlalu lama, risiko bayi meninggal di jalan lahir akan meningkat. Kemungkinan bayi lahir tidak langsung menangis, kebutuhan perawatan di NICU (neonatal intensive care unite), hingga potensi terjadinya cerebral palsy atau lumpuh otak pada bayi.
Bunda juga akan kelelahan dan berisiko mengalami cidera kandung kemih, kesulitan BAK pasca persalinan, hingga robekan rahim. Robekan rahim ini bisa berakibat fatal bagi Bunda dan juga bayi dalam kandungan Bunda.
Saat Bunda mengalami pembukaan persalinan yang lambat, maka dokter akan melakukan evaluasi penyebabnya dan memberikan tindakan yang sesuai agar prosesnya menjadi lebih cepat, misalnya dengan pemberian obat-obatan hingga pertimbangan operasi sesar.
Perlu dipahami bahwa setiap Bunda dan janin yang dikandung memiliki kondisi berbeda dengan orang lain, sehingga keputusan mengenai tindakan apapun yang akan diambil tentu dengan pertimbangan Kesehatan dan keselamatan Bunda serta janin sebagai prioritas.
Dukungan dari orang-orang terdekat Bunda juga penting agar Bunda tidak stres dan takut dalam menjalani persalinan. Karena pembukaan persalinan lambat tidak selalu bisa diprediksi, maka Bunda bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Mintalah saran dari dokter kandungan dan bidan mengenai cara-cara yang tepat untuk menghadapi pembukaan yang lambat.
Sumber:
Healthline Parenthood. 2020. Cervix Dilation Chart: The Stages of Labor
Mayo Clinic. 2020. Stages of labor and birth: Baby, it's time!
SehatQ. 2021. Penyebab Pembukaan Lama Saat Melahirkan, Apa Saja?
Alodokter. 2019. Proses Persalinan Terlalu Lama Mungkin Bisa Membahayakan Bayimu, lho!
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010