Benarkah Bentuk Panggul Sempit Susah Melahirkan?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Agt 2022
2355
Bentuk panggul yang sempit sering disebut sebagai penyebab terjadinya kesulitan pada Bunda saat menjalani proses persalinan. Kenali bentuk-bentuk panggul dan bagaimana pengaruh panggul sempit terhadap proses persalinan.
Seperti halnya bentuk tubuh yang lain, bentuk panggul setiap wanita bisa berbeda. Masing-masing perbedaan bentuk panggul dapat memberi pengaruh yang berbeda juga saat menjalani proses persalinan.
Dalam dunia medis dikenal ada empat bentuk umum panggul, yaitu:
Merupakan bentuk yang paling ideal untuk melahirkan secara normal. Pasalnya, rongga panggul lebar dan luas, sehingga memberikan lebih banyak ruang bagi bayi saat melewati vagina.
Hampir 50% wanita memiliki bentuk panggul seperti ini. Bunda dengan bentuk panggul ini relatif tidak mengalami kesulitan saat bersalin dan bayi dapat melalui jalan lahir dengan sempurna.
Pada panggul dengan bentuk ini, bentuk bagian depan panggul agak lonjong, menyerupai telur. Bunda dengan bentuk panggul ini berpeluang melahirkan normal namun ada kalanya terjadi kesulitan.
Bentuk panggul ini menyerupai segitiga atau hati. Panggul bentuk ini membuat persalinan normal cenderung lebih lama karena areanya agak menyempit.
ini adalah bentuk panggul oval yang pipih. Bentuk panggul ini agak jarang, sekitar 3% dari populasi wanita di dunia.
Bentuk panggul ini umumnya membuat Bunda cukup berisiko untuk melakukan persalinan secara normal, sehingga biasanya sejak awal dokter sudah menyarankan persalinan melalui bedah Caesar.
Biasanya dokter melakukan pemeriksaan dalam dan USG panggul untuk mengetahui apakah panggul Bunda cukup lebar untuk menjalani persalinan normal. Bila ternyata Bunda diperkirakan memiliki panggul sempit, biasanya dokter akan merekomendasikan Bunda untuk bersiap menjalani bedah.
Panggul sempit berisiko menyebabkan bayi akan tersangkut pada jalan lahir, apalagi bila tubuh si Kecil cukup besar. Masalah panggul sempit biasanya disebut dengan Cephalopelvic disproportion (CPD).
Selain itu, panggul yang sempit juga bisa meningkatkan risiko Caesar emergensi karena proses bersalin yang terlalu lama. Dalam hal ini, pelvimetri (MRI untuk menilai keadaan pelvis pasien) pasca persalinan direkomendasikan dan hasilnya harus dipakai ketika memutuskan metode kelahiran kehamilan berikutnya.
Selain ditentukan oleh faktor genetik, ada beberapa kondisi juga yang diperkirakan menjadi penyebab panggul sempit, yaitu:
Meski ada risiko-risiko yang mungkin timbul, persalinan normal pada panggul sempit atau kondisi CPD masih bisa dilakukan, dengan beberapa persyaratan:
Selama proses percobaan persalinan normal ini, Bunda mungkin akan diminta untuk melakukan beberapa posisi yang dianggap dapat membantu pembukaan panggul sehingga lebih lebar, misalnya duduk, berjongkok ( squatting ), mengubah-ubah posisi tubuh, atau berada pada posisi merangkak.
Saat masa persalinan aktif atau saat Bunda harus mengejan, mungkin dokter akan menggunakan beberapa alat bantu, seperti vakum atau forceps , untuk lebih memudahkan keluarnya bayi dari jalan lahir.
Tetapi begitu terlihat adanya kondisi yang kurang baik, misalnya kontraksi melemah, pembukaan rahim yang terhenti atau gawat janin, langkah darurat berupa bedah Caesar akan segera dilakukan.
Sumber:
Healthline. 2020. The 4 Main Pelvis Types and What They Mean for Giving Birth.
Verywell Family. 2021. Cephalopelvic Disproportion.
Alodokter. 2019. Panggul Sempit dan Pengaruhnya terhadap Proses Persalinan.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010