Berbagai Macam Posisi Janin dan Artinya
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Agt 2022
5743
Saat si Kecil tumbuh selama kehamilan, mereka mungkin bergerak sedikit di dalam rahim Bunda. Kadang Bunda merasa ada gerakan yang bayi sedang berputar-putar di perut atau merasakan tendangan
Selama bulan terakhir kehamilan, bayi jadi lebih besar dan tidak memiliki banyak ruang gerak. Biasanya, dokter/bidan akan terus meninjau posisi bayi Bunda. Posisi bayi menjadi lebih penting saat Hari Perkiraan Lahir (HPL) semakin dekat. Ini karena si Kecil perlu mendapatkan posisi terbaik untuk mempersiapkan persalinan.
Karena itu perlu Bunda ketahui berbagai macam posisi janin si Kecil selama kehamilan.
Dalam dunia medis mengenai perihal posisi janin di dalam kandungan kita mengenal berbagai istilah yaitu fetal lie , fetal presentation , fetal attitude sama fetal position.
Fetal lie (letak janin)
Letak janin mengacu pada sumbu badan Bunda, yang dapat dibagi menjadi 3 yaitu, longitudinal (memanjang dari atas ke bawah atau sebaliknya), transversal (melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya) atau oblik (miring 45 derajat).
Fetal presentation (presentasi janin)
Bagian terendah dari janin mengacu pada jalan lahir Bunda. Bila letak janin memanjang, maka presentasi janin dapat berupa presentasi kepala dan presentasi bokong (sungsang). Terdapat tiga variasi posisi bayi sungsang:
Posisi sungsang tidak ideal untuk melahirkan. Meskipun sebagian besar bayi sungsang dilahirkan sehat, mereka mungkin memiliki risiko cacat lahir atau trauma yang lebih tinggi selama persalinan.
Pada persalinan sungsang, kepala bayi merupakan bagian terakhir tubuhnya yang keluar dari vagina, sehingga lebih sulit untuk melewati jalan lahir. Posisi ini juga bisa menjadi masalah karena meningkatkan risiko terbentuknya lingkaran di tali pusat yang dapat menyebabkan cidera pada bayi jika dilahirkan melalui vagina.
Dokter Bunda biasanya akan mendiskusikan pilihan untuk mencoba mengubah bayi menjadi posisi kepala di bawah sebelum Bunda memasuki minggu-minggu terakhir kehamilan. Mereka mungkin menyarankan teknik yang disebut External Cephalic Version (ECV). Prosedur ini melibatkan pemberian tekanan pada perut Bunda. Akan timbul rasa tidak nyaman, tetapi itu tidak berbahaya. Detak jantung bayi akan dipantau dengan sangat ketat dan prosedur akan segera dihentikan jika terjadi masalah.
Teknik ECV berhasil sekitar separuh waktu. Jika ECV tidak bekerja, Bunda mungkin memerlukan operasi caesar untuk melahirkan bayi sungsang dengan aman. Hal ini terutama berlaku dalam kasus sungsang kaki.
Fetal attitude (sikap janin)
Sikap tulang belakang janin di dalam kandungan, yaitu dapat dalam sikap konveks (fleksi/ meringkuk) atau sikap konkaf (extensi atau meregang).
Fetal position (posisi janin)
Mengacu pada posisi janin terhadap jalan lahir Bunda. Dapat berada pada posisi kanan atau kiri dari jalan lahir, anterior (menghadap ke atas) dan posterior (menghadap ke punggung Bunda).
Bayi seringkali berguling-guling selama kehamilan. Bunda mungkin tidak akan merasakan gerakan mereka sampai pertengahan trimester kedua. Mereka akhirnya akan menetap di posisi untuk melahirkan, posisi idealnya adalah menunduk dan menghadap ke belakang pada minggu ke-36. Namun terdapat beberapa hal lainnya yang dapat mempengaruhi, yaitu kelenturan perut bunda, tebal lemak bunda, tebal otot perut bunda. Seringkali janin menjadi lebih fleksibel pada Bunda yang menjalani kehamilan ke 2 atau seterusnya.
Semakin mendekat dengan persalinan, bayi mengendap lebih dalam ke panggul Bunda. Ini berarti lebih sedikit tekanan pada diafragma Bunda dan membuat lebih mudah untuk bernafas juga membawa lebih sedikit tendangan bayi ke tulang rusuk. Gejala ini juga menjadi salah satu tanda pertama bahwa tubuh Bunda bersiap-siap untuk melahirkan.
Sebelum tiba waktu tersebut, Bunda tidak perlu terlalu khawatir tentang posisi janin. Umumnya, bagi bayi saat di posisi posterior masih menyesuaikan posisi mereka sendiri selama persalinan dan sebelum tahap mendorong. Cobalah untuk tetap santai dan positif selama waktu ini.
Namun bila bayi tidak dalam posisi ideal sebelum tanggal persalinan, Bunda harus melakukan persalinan di rumah sakit untuk perawatan terbaik.
Keadaan darurat selama jenis persalinan ini perlu ditangani oleh tenaga medis ahli. Pastikan untuk berbicara dengan dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang posisi bayi Bunda saat HPL sudah semakin dekat.
Terkadang, bayi mungkin tidak berada pada posisi yang benar untuk melahirkan. Penting untuk mengetahui apakah bayi Bunda tidak dalam posisi oksipito-anterior tepat sebelum lahir. Posisi bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi saat melahirkan.
Untuk membantu mencegah hal tersebut, ada beberapa metode yang dapat Bunda gunakan untuk mengarahkan si Kecil ke posisi yang tepat:
Memang pada kenyataannya, tips ini tidak selalu berhasil. Jika bayi Bunda tetap dalam posisi posterior saat persalinan dimulai, itu mungkin karena bentuk panggul Bunda. Dalam beberapa kasus, operasi caesar akan diperlukan.
Sumber:
William Obstetric Textbook 25th ed.
Healthline. 2018. What Your Baby’s Position in the Womb Means
Cleveland Clinic. 2020. Fetal Positions for Birth.
Medical News Today. 2018. Different baby positions during pregnancy: What to know
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010