Bingung Air Ketuban Pecah atau Urine ya? Begini 3 Cara Membedakannya
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 8 Feb 2023
2949
Tidak sedikit Bunda yang merasa kebingungan dalam membedakan antara air ketuban dan urine atau air kencing. Ketika sudah mendekati waktu persalinan, Bunda mungkin akan mengalami pecah ketuban. Jika tidak diamati dengan baik, bisa saja air ketuban yang keluar dianggap hanya air kencing seperti saat Bunda mengompol. Padahal air ketuban yang keluar secara tiba-tiba menjadi salah satu penanda penting pada proses persalinan, sehingga Bunda harus segera mendapat pemeriksaan lebih lanjut dari dokter.
Secara umum ada 3 hal yang membedakan air ketuban dengan urine. Yuk, simak penjelasannya berikut ini:
Saat pecah ketuban, air ketuban yang keluar tidak bisa dikendalikan atau ditahan. Jadi air akan terus keluar sampai proses persalinan selesai. Jika air yang keluar masih bisa Bunda tahan, maka artinya yang keluar adalah urine.
Warna air ketuban cenderung bening sedikit kekuningan dengan tekstur yang berlendir. Biasanya, air ketuban juga memiliki bintik-bintik merah mirip darah. Sementara itu, urine memiliki warna yang lebih beragam dan yang pasti tidak berlendir. Jika saat buang air kecil Bunda merasa ada cairan berlendir yang ikut keluar, maka Bunda harus waspada air ketuban pecah. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi kandungan agar Bunda dan Si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciri lain untuk membedakan antara air ketuban dan urine adalah aroma yang tercium saat cairan tersebut keluar. Umumnya, air ketuban mengeluarkan aroma yang pahit. Sebagian orang mengaku mencium aroma seperti air kelapa saat ketubannya pecah.
Berbeda dengan air ketuban, urine memiliki aroma yang lebih menyengat seperti amoniak, atau kita lebih kenal dengan bau pesing. Walaupun warna urine berubah-ubah, namun aromanya cenderung mirip.
Memeriksa kondisi ketuban secara rutin sangat penting untuk memastikan kondisi kandungan tetap sehat. Biasanya, dokter akan menyarankan tindakan apabila air ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak. Setelah Bunda mengalami ketuban pecah, segera kunjungi dokter atau bidan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Sumber
The Bump. 2017. Amniotic Fluid: What It Is and Why It's Important
Healthline. 2021. How to Tell if Your Water Broke or You Just Peed
Pediaa. 2019. What is the Difference Between Amniotic Fluid and Urine
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010