Bolehkah Bayi Tidur Satu Ranjang dengan Orangtua?
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 30 Jun 2021
1368
Pro dan kontra tentang baik-tidaknya bayi dan orangtua di satu ranjang, terutama bayi baru lahir, masih berlangsung sampai sekarang. Ada pihak yang berpendapat bahwa bayi tidak aman tidur dengan orangtua di satu ranjang karena berpotensi untuk mengalami sindrom kematian bayi mendadak.
Sementara pihak lain berpendapat bahwa tidur bersama orangtua malah aman untuk bayi karena orangtua lebih sadar dengan apa yang terjadi pada bayi. Ada banyak pro-kontra, sehingga membuat Bunda bingung sebaiknya melakukan apa.
Kondisi bayi tidur seranjang dengan orangtua memang sering dikaitkan dengan sindrom kematian bayi mendadak dan kecelakaan-kecelakaan tidur yang fatal lainnya.
Di Amerika Serikat, sindrom kematian bayi mendadak saat bayi tidur dengan orangtua di satu ranjang menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian bayi, terutama bayi di bawah usia tiga bulan. Risiko menjadi tinggi saat Bunda dan pasangan terlalu lelah atau sedang tidak enak badan, bayi sedang tidak enak badan, atau bayi lahir prematur.
Namun seorang antropologis James J. McKenna, yang menjabat sebagai Direktur Emeritus Mother-Baby Behavioral Sleep Laboratory di University of Notre Dame, berpendapat bahwa sebaiknya orang tua dan bayi tidur berdekatan demi alasan keselamatan, keamanan, dan kemudahan.
Menurutnya, membuat bayi tidur terpisah dengan orangtua untuk melatihnya mandiri hanya merupakan sesuatu yang dianggap modern.
Saat bayi, terutama bayi baru lahir, tidur berdekatan dengan orang tuanya, maka detak jantung, gelombang otak, kondisi tidur, level oksigen, temperatur, dan pernapasan akan memengaruhi satu sama lain.
Menurut McKenna, hal ini sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi, terutama pada beberapa bulan pertama usianya. Karena itu, ia menyarankan bayi tidur dengan orangtua di satu ranjang, asalkan dilakukan pengaturan keselamatan yang tepat.
Di negara-negara Barat, sudah dibedakan antara bayi tidur dengan orang tua di satu ranjang dan di satu kamar. Tidur di satu ranjang adalah bayi dan orangtua tidur di satu ranjang dan di atas kasur yang sama.
Sementara, jika bayi dan orangtua tidur di satu kamar, maka bayi memiliki tempat tidurnya sendiri, berupa boks bayi atau bassinet yang bisa diletakkan menempel di samping tempat tidur orangtuanya.
Jika bayi tidur dengan orangtua di satu ranjang tidak dianjurkan karena faktor keamanan, maka tidur di satu kamar malah sangat dianjurkan.
American Academy of Pediatrics, misalnya, menganjurkan bayi dan orang tua tidur di satu kamar tapi tidak di satu ranjang. Dengan demikian, bayi tetap berada di jarak yang dekat dengan Bunda sehingga mudah dijangkau jika ingin menyusui.
Ditambah lagi, bayi lebih aman karena memiliki area tidurnya sendiri. Anjuran ini berlaku sampai bayi berusia enam bulan, tapi akan lebih baik jika dilakukan sampai usianya satu tahun.
Terkadang sulit menghindari tertidur dengan bayi dalam satu ranjang, terutama saat sedang menyusui. Jika hal ini terjadi, maka bayi sebaiknya segera dipindahkan ke tempat tidurnya sendiri begitu Bunda terbangun. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak.
Jika karena alasan-alasan tertentu Bunda tetap ingin tidur seranjang dengan bayinya, maka Bunda harus menyadari risiko sindrom kematian bayi mendadak yang mengintai agar dapat memastikan keselamatan bayi saat tidur. Beberapa saran yang dapat Bunda terapkan adalah:
Sumber:
Raising Children. 2021. Co-sleeping with Your Baby.
AAP. 2021. Safe Sleep: Recommendation.
Greater Good Magazine. 2020. How Cosleeping can Help You and Your Baby.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010