Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 11 Agt 2022
4020
Bagi sebagian orang dewasa, kerokan adalah solusi terampuh saat meriang yang juga dikenal dengan istilah masuk angin. Kebiasaan ini terus dilakukan bahkan ketika sedang mengandung. Namun, muncul pertanyaan: apakah kerokan aman untuk ibu hamil? Baca terus artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.
Secara klinis, kerokan memang belum memiliki bukti dapat menyembuhkan meriang. Namun, karena sudah bagian dari tradisi turun temurun, kerokan menjadi hal yang biasa dilakukan di Indonesia.
Kerokan banyak dilakukan saat gejala meriang seperti demam, tubuh menggigil, keluar keringat dingin, kembung, pilek, mual, muntah, nafsu makan menurun, dan diare, mulai terjadi.
Kerokan dilakukan dengan mengerok bagian kulit atau membuat peradangan di permukaan kulit hingga memerah. Akibat dari kerokan adalah melebarnya pembuluh darah di area yang dikerok sehingga aliran darah dapat lebih lancar. Ketika aliran darah lancar, maka meriang akan mudah diatasi.
Pada dasarnya, kerokan masih aman dilakukan oleh ibu hamil. Namun, jangan lakukan dengan tekanan yang keras, atau sampai mengeluarkan darah.
Bunda juga tidak disarankan mengerok di area perut. Ibu dalam rentang usia kehamilan sebelum minggu ke-37 tidak disarankan kerokan saat sedang demam. Jadi Bunda lebih baik memilih alternatif lain untuk meringankan demam.
Meski masih menjadi alternatif bagi sebagian orang untuk meringankan meriang, Bunda perlu mawas diri akan efek samping dari kerokan yang dilakukan terlalu keras. Di antaranya:
Gerakan kerokan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya menimbulkan peradangan pada permukaan kulit.
Secara alami, ketika tubuh mengalami peradangan maka tubuh akan membuat sistem pertahanan tubuh dengan melepaskan cytokines , yaitu sel yang memperkuat tubuh saat virus menyerang tubuh.
Cytokines kemudian akan memicu pelepasan hormon prostaglandin, yang berisiko bagi Bunda karena menyebabkan kontraksi pada rahim.
Akibat lain dari kerokan adalah terbukanya pori-pori kulit menjadi lebih lebar. Hal ini akan semakin meningkatkan risiko masuknya bakteri dan virus pada Bunda dengan lebih mudah.
Akibat kontraksi yang terjadi karena kerokan, akan memungkinkan terjadinya kelahiran lebih cepat. Apalagi bila Bunda melakukan kerokan dengan intensitas yang tinggi, misalnya tiap hari karena faktor kebiasaan kerokan.
Inflamasi atau peradangan yang terjadi akibat kerokan menimbulkan risiko pecahnya pembuluh darah. Selain itu, peradangan juga menyebabkan reaksi kardiovaskuler yang akan meningkatkan suhu tubuh.
Kebiasaan atau sugesti bahwa kerokan akan menyembuhkan bisa jadi sebab orang yang terbiasa kerokan akan melakukannya terus setiap kali ia merasa tidak enak badan.
Gerakan kerokan yang melukai kulit, menyebabkan pori kulit melebar. Bila dilakukan terlalu sering dan menjadi kebiasaan yang menahun, tampilan pori-pori dan kulit akan terlihat berbeda dengan area kulit lainnya yang bukan area kerokan.
Meriang pada dasarnya akan hilang dengan sendirinya saat imun tubuh sudah kembali. Daripada memilih kerokan yang berisiko bila dilakukan dengan cara yang salah, Bunda dapat melakukan hal alami dan sederhana seperti berikut untuk mengatasi meriang:
Meriang adalah reaksi tubuh mempertahankan diri dari masuknya virus atau bakteri. Agar Bunda tidak mudah meriang, ada baiknya Bunda melakukan hal berikut sebelum meriang terjadi:
Sumber:
Klikdokter. 2021. Ibu Hamil Masuk Angin, Sebaiknya Kerokan atau Dipijat?
Babyologist. 2017. Bolehkah Ibu Hamil Kerokan?
Hamil. Bahaya Kerokan Bagi Ibu Hamil Muda dan Tua.
Alodokter. 2019. Penanganan dan Obat Flu pada Ibu Hamil.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010