Bolehkah Makan Daging Kambing Saat Hamil?
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 23 Jun 2021
642
Untuk menjaga keselamatan kandungan, Bunda banyak mendengar larangan yang perlu dihindari saat hamil. Pro dan kontra antara larangan yang telah dipakai selama puluhan tahun di masyarakat Indonesia atau dari sisi medis menjadi pertimbangan Ibu.
Lalu bagaimana dengan makanan lezat seperti daging kambing? Perlukah Bunda menghindari makan daging kambing selama hamil?
Selain memiliki cita rasa yang lezat dan dapat dibuat berbagai macam menu yang menggiurkan, daging kambing sebenarnya mengandung kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan protein pada daging kambing, sangat baik dan berkontribusi pada peningkatan kebutuhan protein selama kehamilan yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin.
Daging kambing juga kaya akan zat besi yang mampu menjaga tingkat hemoglobin, yang dapat membantu pembentukan sel darah merah.
Selain itu, zat besi yang terkandung dalam daging kambing dapat dengan mudah terserap ke dalam tubuh.
Makan daging kambing juga menjamin Bunda mengonsumsi kandungan seng yang tinggi dalam membantu mengembangkan sistem kekebalan janin, serta memastikan keseluruhan pertumbuhan seiring dengan pembelahan sel.
Daging kambing juga kaya akan vitamin B12 yang mampu menjaga sistem saraf tetap sehat, membantu pembentukan sel darah merah, dan mencegah anemia.
Tembaga yang terkandung dalam daging kambing memastikan bayi mendapatkan pertumbuhan maksimalnya sampai lahir.
Walau mengandung nutrisi yang baik, Ibu hamil perlu menakar banyaknya jumlah daging kambing yang dikonsumsi.
Daging kambing misalnya, mengandung kolesterol dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan signifikan pada kadar lipid darah. Hal ini tentunya tidak baik untuk kehamilan.
Daging kambing juga kaya akan kandungan natrium, tetapi terlalu banyak asupan natrium dapat meningkatkan tingkat tekanan darah selama kehamilan yang dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
Histamin pada daging kambing dan domba dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Eksem adalah salah satu bentuk infeksi yang paling umum.
Mengonsumsi makanan apa pun secara berlebihan, akan memberikan efek samping yang tidak baik. Begitu juga dengan mengonsumsi daging kambing. Bunda hamil, tidak dilarang merasakan kelezatan daging hamil, namun Ibu perlu menakar jumlahnya.
Satai daging kambing adalah salah satu menu yang diolah dari daging kambing. Ibu tetap boleh mengonsumsinya, namun pastikan sate yang dibakar telah matang betul. Hal ini dalam upaya untuk mencegah infeksi parasit bernama toksoplasma.
Kista toksoplasma bisa menempel pada daging hewan seperti kambing. Jika tidak dimasak dengan matang, kista dapat menginfeksi ibu hamil dan menyebabkan masalah pada janin.
Setelah makan daging kambing, pastikan Bunda minum air putih yang banyak. Bunda juga disarankan makan serat untuk mencegah kesulitan BAB. Apalagi bila Bunda termasuk yang sering mengalami sembelit.
Seperti juga daging kambing, semua daging yang ibu konsumsi, baik sapi maupun ayam, tetap boleh dikonsumsi bila sudah dimasak hingga matal betul.
Daging beku seperti chorizo , salami and prosciutto tidak dimasak sebelum dilakukan proses fermentasi. Namun, bila menaruhnya terlebih dahulu ke freezer selama 3-4 hari, Bunda tetap dapat mengonsumsinya.
Telur setengah matang juga perlu dihindari. Bunda dapat menikmati manfaat dari telu dengan memastikan putih dan kuning telur telah matang betul.
Beberapa jenis ikan seperti hiu, swordfish , dan marlin tidak boleh dikonsumsi oleh Bunda hamil. Sedang ikan seperti tuna masih boleh namun hanya 140 gram setiap minggunya.
Sushi masih boleh dikonsumsi selama telah dibekukan terlebih dahulu. Sedang, segala macam kerang perlu dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Pastikan Ibu hanya makan kerang yang dalam keadaan terbuka saat sudah dimasak.
Semua keju yang teksturnya lembut dan memiliki lapisan berwarna putih seperti brie, camembert, atau chevre perlu dihindari oleh Ibu hamil. Alasannya, untuk menghindari terjangkitnya bakteri yang berbahaya seperti Listeria.
Tidak seperti keju yang keras, keju dengan tekstur lembut diduga lebih mudah terjangkit bakteria. Pate baik daging maupun sayur sebaiknya juga dihindari.
Sumber:
Alodokter. 2020. Saat Idul Adha, Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?
Halodoc. 2020. Amankah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?
Mom Junction. 2019. 5 Health Benefits Of Eating Lamb During Pregnancy.
Ada. 2018. Foods to Avoid During Pregnancy.
Klikdokter. Toksoplasmosis.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010