Bunda, Begini Cara Mengatasi Cacar Air Pada Bayi
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 9 Nov 2021
861
Cacar air mengincar orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah termasuk pada bayi. Oleh karena itu, Bunda harus waspada terhadap gejala dan mengetahui cara menghadapinya ketika Si Kecil terkena cacar air.
Vaksin cacar air sudah ditemukan sejak tahun 1995. Sebelumnya, cacar air menyebar secara mendunia dan 90 persen remaja menderita cacar air sebelum berusia 20 tahun. Sejak itu, vaksin cacar air harus diberikan pada Si Kecil saat ia berusia 12-15 bulan. Kemudian, vaksin lanjutan pada usia 4-6 tahun.
Anak yang sudah diberikan vaksin cacar air akan terlindungi setidaknya sebesar 90%. Bila memang Si Kecil terjangkit cacar setelah divaksin, efeknya baik ruam maupun demam, tidak akan seburuk bila Si Kecil belum divaksin.
Anak yang tidak divaksin bisa saja mengalami radang paru, ensefalitis atau peradangan otak, hingga sepsis atau komplikasi berbahaya akibat infeksi.
Memang ada efek samping vaksin cacar pada SI Kecil, yaitu kemungkinan terjadinya demam tinggi. Namun, hal ini sangat normal terjadi. Jadi, Bunda tetap disarankan untuk memberikan vaksin cacar kepada Si Kecil daripada mengalami risiko yang lebih buruk.
Cacar air itu adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus varisela zoster . Penyakit ini sangat menular dan bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali bayi. Penyakit menyebar melalui kontak langsung dengan luka lecet, ludah, atau lendir seseorang yang menderita.
Penularan virus juga dapat terjadi melalui udara saat seorang batuk atau bersin. Cacar air dapat menular, bahkan setelah bintik lepuhan mengering.
Ciri dan gejala cacar air pada bayi sebenarnya mirip dengan yang dialami oleh anak maupun orang dewasa, yaitu munculnya demam yang disertai dengan bintik merah pada kulit. Gejala awal ini biasanya muncul 10-21 hari setelah bayi terpapar virus.
Demam biasanya muncul 1-2 hari sebelum bintik merah muncul. Bintik merah yang muncul akan melenting dan berisi cairan dalam 2-4 hari.
Awalnya, bintik merah akan muncul di tangan dan wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain seperti kaki, kepala, perut, dan punggung. Cacar air ini dapat berlangsung selama 5-10 hari.
Cacar bayi juga menimbulkan rasa gatal. Saat bayi tidak bisa berbicara tentang rasa gatal ini, Bunda perlu awas dengan gejala lainnya yang menunjukkan gejala cacar air agar dapat segera memberikan tindakan yang tepat, seperti:
Cacar air tidak memerlukan pengobatan khusus. Bunda dapat melakukan perawatan di rumah, dengan cara sebagai berikut:
Saat bayi mengalami cacar air, terus beri ASI pada bayi agar ia mendapatkan kekebalan tubuh yang banyak terdapat pada ASI.
Dengan kondisi kulit yang mengalami ruam dan gatal, bayi memerlukan pakaian yang nyaman seperti katun yang longgar dan lembut.
Losion kalamin akan membantu mengurangi gatal karena memberikan efek dingin di kulit.
Saat terkena cacar air, bayi tetap perlu mandi untuk menghindari infeksi bakteri kulit. Kebersihan bayi seperti selalu mencuci tangan Si Kecil, juga menjadi tindakan pencegahan yang ampuh.
Untuk menghindari risiko infeksi dan bekas luka pada area yang digaruk, guntinglah kuku Si Kecil, atau kenakan sarung tangan pada kedua tangannya.
Obat cacar air pada bayi umumnya adalah obat pereda nyeri dan demam yang aman seperti paracetamol dan acetaminophen. Selain kedua obat tersebut, obat cacar air lainnya yang bisa digunakan adalah obat acyclovir.
Acyclovir adalah obat antivirus oral yang dapat mengurangi atau mempersingkat waktu proses penyembuhan. Namun, untuk penggunaan obat pada Si Kecil, Bunda harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.
Agar bayi terhindar dari cacar air, lakukan beberapa hal berikut:
Walau tidak berbahaya, Bunda perlu mempertimbangkan untuk konsultasi dengan dokter bila telah terlihat gejala:
Cacar air pada bayi adalah hal yang normal terjadi. Pada saat terjadi, Bunda perlu memastikan Si Kecil, yang belum dapat berbicara, agar tidak kekurangan cairan, tetap merasa nyaman dan beristirahat yang cukup.
Sumber:
Mayo Clinic. Chickenpox.
Healthline. 2018. What to Expect from Chickenpox in Babies.
Klikdokter. 2019. Ciri-ciri dan Gejala Cacar Air pada Bayi.
SehatQ. 2019. Pentingnya Vaksin Cacar Air untuk Masa Depan Anak.
The Asian Parent. Ini Alasannya Vaksin Cacar air Penting Untuk Anak!
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010