main-logo

Bunda Harus Tahu, Ini Gejala Botulisme pada Bayi

header-image-15068
author-avatar-15068

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 21 Sep 2021

share-icon

649


Ada alasannya mengapa bayi di bawah usia 12 bulan dilarang untuk diberikan madu, yaitu untuk mencegah terjadinya botulisme pada bayi.





Jika tertelan, bakteri Clostridium botulinum , yang umum ditemukan pada madu, dapat meracuni bayi dan menyebabkan komplikasi yang fatal, bahkan sampai kematian.





Apa Sebenarnya Botulisme?









Botulisme adalah penyakit langka yang terjadi saat bakteri C. botulinum masuk ke tubuh seseorang dan berkembang biak di dalamnya.





Bakteri ini kemudian memproduksi racun botulinum yang dapat memengaruhi sistem saraf tubuh, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Jika tidak segera ditangani, maka dapat berakibat serius sampai ke kematian.





Ada lima jenis botulisme yang umum terjadi, yaitu:





1. Botulisme pada bayi ( infant botulism )





Terjadi saat spora bakteri C. botulinum masuk dan berkembang biak di usus besar bayi. Bakteri ini kemudian memproduksi racun yang menjadi penyebab botulisme.





2. Botulisme luka





Terjadi saat bakteri C. botulinum terpapar di luka dan memproduksi racun botulinum. Orang-orang yang menggunakan narkoba dengan cara disuntik rentan terpapar bakteri ini, begitu pula dengan luka akibat kecelakaan dan luka operasi.





3. Botulisme bawaan makanan





Terjadi saat mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi racun botulinum. Jenis makanan yang umum tercemar adalah bahan makanan segar yang kemudian diawetkan sendiri di rumah kemudian dikemas dalam wadah.





Jika proses pengawetannya kurang baik, maka bakteri C. botulinum dapat leluasa berkembang biak.





4. Botulisme iatrogenik





Terjadi saat terlalu banyak racun botulinum yang diinjeksi ke tubuh dengan alasan kosmetik, misalnya untuk mengatasi keriput, atau bisa juga karena alasan medis.





5. Toksemia usus orang dewasa





Mirip dengan botulisme pada bayi, namun terjadi pada orang dewasa. 





Botulisme pada Bayi dan Gejala-Gejalanya









Botulisme pada bayi umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan yang telah tercemar oleh spora bakteri C. botulinum , dan makanan yang menjadi penyebab utamanya adalah madu.





Walaupun demikian, tak menutup kemungkinan bayi terpapar bakteri tersebut saat menghirup debu yang terkontaminasi bakteri C. botulinum .





Bakteri ini kemudian akan berkembang biak di usus besar bayi dan memproduksi racun botulinum, yang bersifat neurotoksin. Gejala-gejala bayi yang terkena racun tersebut di antaranya adalah: 





  • Sembelit
  • Kesulitan bernapas, bahkan berpotensi untuk napasnya terhenti
  • Kesulitan menyusu
  • Refleks mengisap saat menyusu berkurang
  • Ptosis (mata sulit dibuka)
  • Pupil mata lambat bergerak
  • Tangisan yang lemah
  • Ekspresi wajah datar
  • Lesu saat beraktivitas
  • Secara keseluruhan, tubuh menjadi terkulai lemah




Jika bayi Bunda memiliki gejala-gejala ini secara bersamaan, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter anak atau langsung dibawa ke UGD rumah sakit terdekat.





Penanganan Bayi yang Menderita Botulisme









Jika hasil tes menunjukkan bayi memang menderita botulisme, maka bayi diharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit karena bayi harus dipantau dengan intensif dan seksama.





Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi akibat botulisme pada bayi. Sebagai pengobatan, akan diberikan antitoksin dari racun botulinum. 





Jika otot-otot pernapasan bayi sudah terdampak, maka kemungkinan ia akan dirawat di ICU karena membutuhkan mesin bantu pernapasan.





Jika bayi kemudian menderita komplikasi akibat botulisme, maka dampaknya bisa terjadi cacat permanen atau bahkan kematian.   





Kasus botulisme pada bayi belum pernah terjadi di Indonesia, tapi tak ada salahnya Bunda melakukan pencegahan. Caranya dengan tidak memberikan madu pada bayi yang berusia di bawah 12 bulan sama sekali, apa pun bentuknya. 





Selain itu, menjaga kebersihan rumah juga penting untuk meminimalkan bayi terpapar debu dan kotoran yang mengandung bakteri C. botulinum .









Sumber:





CDC. 2021. Kinds of Botulism





Nadine Cox, M.D., Randy Hinkle, D.O (2002). Infant Botulism. Am Fam Physician. 2002 Apr 1;65(7):1388-1393





Medline Plus. 2019. Infant Botulism.





NSW Government – Health. 2018. Botulism Fact Sheet.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010