main-logo
header-image-18084

Diterbitkan 10 Agt 2022

share-icon

942


Walau Hari Perkiraan Lahir (HPL) masih jauh, tapi apakah Bunda sudah berencana menentukan berbagai macam hal? Seperti ingin melahirkan dengan metode apa, ditemani siapa, dan bersalin dengan dokter atau bidan?





Jika belum berencana, mungkin saatnya Bunda membuat rencana persalinan! Rencana persalinan bukan hanya sekadar catatan saja, lho. Kira-kira apa ya manfaatnya? 





Apa itu Rencana Persalinan?









Rencana persalinan ( birth plan ) adalah catatan yang memungkinkan untuk dokter/ tenaga medis Bunda mengetahui preferensi persalinan dan kelahiran Bunda.





Ibarat bertemu dengan si Kecil adalah tujuan Bunda, namun Bunda memiliki banyak jalur pilihan untuk mencapainya. Walaupun mungkin ada jalan memutar di sepanjang rute, rencana persalinan bisa mendorong Bunda untuk mempertimbangkan semua pilihan persalinan dan mengomunikasikan preferensi Bunda kepada dokter, tenaga medis, atau keluarga Bunda. 





Walaupun semua mungkin akan berjalan tidak sesuai dengan rencana, rencana persalinan diperlukan untuk mengatasi berbagai macam hal yang tidak Bunda inginkan.





Hal yang Perlu Dipertimbangkan saat Menulis Rencana Persalinan









Sebelum Bunda menulis rencana persalinan, perlu Bunda ketahui dulu apa pilihan metode persalinan Bunda. Kunjungi rumah sakit atau pusat bersalin Bunda dan temukan prosedur dan praktiknya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:





  • Apakah mereka memiliki peralatan persalinan yang memadai? (Misal, jika tiba-tiba Bunda perlu melakukan tindakan operasi caesar apakah fasilitasnya memadai?)
  • Apakah mereka menawarkan bius atau penghilang rasa sakit selama persalinan?
  • Apakah ada batasan berapa banyak orang yang bisa berada di ruang bersalin pada satu waktu? 
  • Prosedur apa yang harus dilakukan sebelum melakukan proses persalinan? (Misalnya, di era pandemi seperti ini perlukah tes PCR terlebih dahulu?)
  • Apakah fasilitas kesehatan yang Bunda pilih bisa melakukan pembayaran dengan asuransi atau BPJS? 




Beberapa hal Ini akan membantu Bunda menentukan apa yang Bunda inginkan untuk persalinan dan kelahiran dan apa yang harus disertakan dalam rencana kelahiran Bunda.





Saatnya Menulis Rencana Persalinan!









Satu tips untuk Bunda, buatlah tetap sederhana! Rencana kelahiran tidak perlu bertele-tele jadi buatlah sesingkat mungkin ya, Bunda. Bunda bisa gunakan poin-poin dan jadikan itu satu halaman saja.





Berikut poin apa saja yang perlu Bunda jadikan rencana persalinan:





  • Tulis sedikit tentang diri Bunda.




Perkenalkan sedikit tentang diri Bunda! Sedikit biodata Bunda seperti nama, tempat tanggal lahir, berat badan awal dan tinggi badan, juga golongan darah menjadi bisa pembuka awal yang baik untuk rencana persalinannya. 





  • Siapa yang akan menemani Bunda saat persalinan?




Siapa nih kira-kira suporter utama yang bakal menemani Bunda? Suami? Ibu atau mungkin saudara Bunda? Coba tuliskan ya, kira-kira kenapa Bunda memilih sosok tersebut sebagai suporter utama. 





  • Siapa lagi yang Bunda inginkan di kamar? 




Selain suporter utama, siapa yang Bunda iinginkan dalam perjalanan ini? Apakah Bunda berencana membawa keluarga atau teman? Atau Bunda hanya ingin ditemani pendamping utama saja?





  • Siapa dokter/ bidan pilihan Bunda?




Tuliskan juga siapa dokter/bidan pilihan Bunda untuk melakukan persalinan. Poin ini bisa dilengkapi dengan Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan yang juga jadi tempat praktik tenaga medisnya, ya Bunda. Pilihan dokter juga bisa beragam, tergantung juga dengan metode melahirkan yang akan Bunda pilih. 





  • Metode melahirkan




Metode melahirkan apa yang sudah menjadi pilihan Bunda? Tentu hal ini juga perlu didiskusikan oleh dokter/bidan/tenaga medis yang bersangkutan. Jika Bunda belum mengetahui kira-kira metode melahirkan apa yang nyaman untuk Bunda, bisa baca selengkapnya di sini.





  • Di mana kah Bunda akan menjalani persalinan?




Apakah di rumah sakit? Atau di klinik? Atau mungkin di rumah? Ruangan idaman seperti apa yang Bunda inginkan ketika melalui persalinan? Jelaskan detail seperti apakah perlu ada kamar mandi atau suasana seperti di kamar hotel? Biarkan Bunda berimajinasi, ya.





  • Apakah Bunda menerima tindakan medis lain?




Misalnya, jika Bunda merencanakan persalinan normal, apakah Bunda menerima proses induksi persalinan? Atau Bunda menerima tindakan operasi caesar ? Bunda juga bisa mendiskusikan hal ini bersama dokter/bidan yang menangani Bunda ya.





  • Biaya persalinan




Apakah Bunda membayar secara pribadi semua biaya persalinan? Bunda memakai asuransi/BPJS? Jika Bunda belum memiliki rencana atau tabungan biaya persalinan, sekarang saatnya untuk dipikirkan, ya!





  • Nama si Kecil




Tuliskan nama lengkap si Kecil beserta arti dari namanya ya, Bunda. Jangan lupa untuk memberikan nama panggilannya. Apakah Bunda sudah punya rencana untuk nama anak laki-laki dan perempuan? Coba tuliskan, ya!





  • Menyusui atau susu formula?




Memang tidak ada yang lebih baik dari ASI namun Bunda juga perlu memilih, apakah Bunda akan menyusui si Kecil atau tidak? Jika, ya, Bunda bisa langsung merencanakan untuk segera melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah melahirkan. 





  • Perlukah dokumentasi?




Apakah perlu melakukan dokumentasi persalinansecara profesional? Seperti sewa fotografer/videografer untuk mengabadikan momen persalinan? Jika Bunda dan Ayah menginginkan, cobalah bertanya kepada fasilitas kesehatan yang menjadi rencana tempat Bunda bersalin, ya.





Sumber:





Parents. 2020. How to Create Your Birth Plan





Babylist. 2019. How to Write a Birth Plan





What to Expect. 2021. How to Create a Birth Plan


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010