Cara Merawat Luka Jahitan Pasca Lahiran Normal
Ditinjau oleh
dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 21 Mar 2022
4034
Pada persalinan normal, beberapa ibu terkadang perlu mendapatkan sayatan atau robekan pada area di sekitar vagina saat melahirkan. Sayatan ini wajar diberikan untuk memberi jalan bagi keluarnya bayi. Kadangkala dapat terjadi robekan secara spontan.
Tentunya setelah itu Bunda akan mendapatkan jahitan untuk menutup area yang disayat atau robek tersebut. Area yang luka pasti terasa sakit dan memerlukan perawatan khusus. Cari tahu informasi lengkapnya tentang cara merawat luka jahit persalinan normal lewat tulisan ini.
Jahitan pada persalinan normal merupakan salah satu langkah untuk menutup kembali area yang robek atau terluka saat proses persalinan. Terkadang dokter atau bidan harus menggunting area di sekitar vagina pada saat proses persalinan. Prosedur ini disebut episiotomi .
Irisan atau bedah ini dilakukan untuk membuat ruang vagina menjadi lebih lebar sehingga mempercepat dan memudahkan proses persalinan. Terkadang, saat proses melahirkan vagina Bunda juga dapat robek dengan sendirinya. Robekan ini bisa lebih besar, tidak beraturan dan sukar untuk dijahit kembali sehingga proses penyembuhan seringkali terhambat. Maka itu, langkah episiotomi sering diambil oleh dokter dan bidan untuk meminimalisir potensi luka yang lebih besar dan juga supaya dapat mengarahkan arah luka ke arah samping vagina, bukan ke arah bawah (arah area anus).
Episiotomi juga perlu dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan medis, seperti ketika ukuran bayinya sangat besar, proses persalinan lama/ macet, posisi bayi yang sungsang atau ketika detak jantung bayi yang menurun saat proses persalinan sehingga terjadi gawat janin/ fetal distress . Ini merupakan kondisi dimana bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan harus segera dikeluarkan.
Beberapa alasan lain episiotomi dilakukan juga untuk melebarkan ruang vagina agar alat bantu persalinan sepert forceps (berupa sendok besar untuk menjepit kepala bayi) atau vakum dapat masuk untuk mengambil bayi keluar dengan lebih mudah.
Setelah episiotomi dilakukan dan bayi berhasil dikeluarkan, dokter atau bidan akan melakukan jahitan untuk menutup kembali area yang terbuka.
Sebelum diberi jahitan, Bunda akan diberikan suntikan lokal anastesi untuk membuat area di sekitar vagina kebal. Jika sebelumnya Bunda sudah diberikan epidural, maka kemungkinan dosis anestesi akan ditambahkan.
Tentunya luka jahitan persalinan normal akan terasa nyeri dan tidak nyaman. Untuk mempercepat penyembuhan, Bunda perlu merawat luka jahitan pada persalinan normal dengan benar. Perawatan yang tepat akan meminimalisir potensi infeksi pada luka. Ini dia beberapa langkah merawat luka jahit persalinan normal.
Untuk mengurangi rasa nyeri pada luka jahit persalinan normal, Bunda bisa melakukan kompres dengan es batu atau air dingin. Pengaplikasian es batu tidak boleh langsung ditempelkan ke luka jahit.
Bunda perlu membungkus es batu di dalam kain, lalu mulai mengkompresnya pada area luka. Pastikan Bunda tidak menggosok area luka saat mengkompres karena dapat menyebabkan luka dan menimbulkan rasa nyeri.
Mengonsumsi obat penahan sakit (pain killer) seperti contohnya paracetamol atau asam mefenamat terbilang aman untuk ibu yang baru melahirkan. Paracetamol dan asam mefenamat juga aman untuk dikonsumsi oleh ibu yang menyusui. Meski demikian. Bunda harus mengecek dan meminta rekomendasi dari dokter terlebih dahulu.
Namun, hindari obat anti nyeri berupa aspirin karena kandungannya dapat mempengaruhi ASI Bunda dan diteruskan pada bayi.
Saat ke toilet pastilah merupakan hal yang sulit bagi Bunda karena perasaan takut perih saat pipis atau takut luka jahitan terbuka saat buang air besar. Bunda perlu memastikan area luka jahitan persalinan normal tetap bersih agar terhindar dari infeksi.
Setelah buang air kecil, Bunda bisa menyiram area vagina dan area luka jahit dengan air hangat. Siram secara perlahan pada area luka.
Saat sedang buang air besar, Bunda bisa menekan luka dengan pads secara perlahan. Ini dapat mengurangi tekanan pada luka saat buang air besar.
Setelahnya, pastikan Bunda membilas area vagina dari depan ke belakang agar bakteri pada anus tidak menempel pada luka dan menyebabkan infeksi.
Bunda juga perlu mengonsumsi banyak makanan berserat agar tekstur feses lunak dan memudahkan Bunda buang air besar tanpa banyak tekanan. Jika Bunda merasa feses terasa padat dan sulit keluar, Bunda bisa minta diresepkan obat untuk melunakan feses.
Sebelum membersihkan area luka jahit persalinan normal, Bunda harus selalu mencuci tangan dengan sabun antibakteri. Setelah membersihkan area luka, Bunda juga perlu mengeringkan area luka dengan kain. Bunda bisa menepuk-nepuk perlahan area luka dengan kain agar cepat kering.
Cara lain, Bunda bisa menggunakan hair dryer untuk mengeringkan area luka jahit. Namun, pastikan suhu yang digunakan paling dingin dan berjarak 20 cm dari vagina.
Ibu yang baru melahirkan akan mengalami masa nifas. Selama masa nifas, Bunda harus rajin mengganti pembalut setidaknya dua sampai empat jam sekali. Mengganti pembalut juga dapat mengurangi resiko infeksi pada luka jahitan persalinan normal.
Luka jahitan pada persalinan normal tentunya memerlukan waktu untuk sembuh. Bunda yang sedang mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seks perlu mengenali luka jahitan yang ada.
Dilansir dari Bannerhealth, dr. Allen menyatakan bahwa tidak ada waktu pasti kapan seseorang dinyatakan bisa kembali berhubungan seks dengan riwayat jahitan pasca persalinan normal. Namun, jika Bunda tidak mengalami komplikasi dan jahitan tidak lagi nyeri, hubungan seks dapat dilakukan dua hingga empat minggu setelah melahirkan atau setelah dipastikan kondisi luka jahitan perineum sudah sembuh.
Akan tetapi, jika luka jahitan persalinan normal masih terasa nyeri bahkan muncul masalah, Bunda perlu menunda hubungan seks hingga idealnya delapan minggu setelah melahirkan.
Itu dia beberapa cara merawat luka jahit persalinan normal yang dapat Bunda lakukan di rumah. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Sumber:
Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. Perineal Wound Dehiscence.
NHS. 2020. Episiotomy and Perineal Tears
Banner Health. Date Night: What You Need To Know About Sex After Having a Baby
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010