Cara Terbaik Memperkenalkan Daging kepada Bayi
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 10 Jun 2021
847
Saat bayi sudah cukup usia untuk diberikan MPASI, Bunda disarankan untuk memberikan makanan yang bervariasi sejak awal. WHO menyarankan agar protein hewani sudah diberikan dalam MPASI kepada bayi dan diberikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Namun kenyataannya, masih banyak ibu yang menunda memperkenalkan daging kepada bayi, baik daging merah maupun putih, dan memilih memberikan MPASI dalam bentuk puree buah atau bubur nasi.
Ada alasannya mengapa WHO dan IDAI menyarankan agar bayi diberikan protein hewani sejak awal MPASI.
Dari usia 0-6 bulan, bayi yang mendapat ASI eksklusif hanya mendapatkan semua nutrisi dari ASI. Namun seiring pertambahan usianya, kebutuhan nutrisi bayi bertambah dan tak lagi dapat dipenuhi oleh ASI.
Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan bayi yang dapat dipenuhi oleh protein hewani, terutama daging, adalah zat besi. Kebutuhan zat besi harian untuk bayi usia 7-12 bulan adalah sebesar 11 mg.
Saat ini, anemia defisiensi besi pada bayi dan anak-anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dengan memberikan daging kepada bayi sejak awal lewat MPASI, maka diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi. Karena simpanan zat besi yang dimiliki bayi mulai menyusut jumlahnya saat bayi memasuki usia empat bulan.
Daging merah merupakan sumber zat besi tertinggi dengan kandungan 2 mg zat besi dalam 100 gramnya. Walau tak setinggi daging merah, namun daging putih, yaitu daging unggas dan ikan, juga memiliki kandungan zat besi tinggi. Karena itu, Bunda sebaiknya jangan menunda memberikan protein hewani kepada bayi.
Untuk masa-masa awal pemberian MPASI, Bunda dapat memperkenalkan daging kepada bayi dalam bentuk puree . Bunda bisa membuatnya sendiri di rumah menggunakan blender atau food processor . Gunakan ASI atau air putih untuk membuatnya lebih cair.
Sebagai selingan puree daging, Bunda bisa membuat puree dari sup berisi daging dan bahan-bahan lain seperti sayuran dan karbohidrat. Akan lebih baik jika ada bahan yang mengandung Vitamin C karena vitamin ini membantu penyerapan zat besi oleh tubuh.
Jika bayi sudah siap untuk makan dengan tekstur cincang, maka Bunda dapat membuat sup sayuran cincang yang ditambahkan parutan daging. Caranya, Bunda bisa memarut daging beku, baik daging sapi maupun daging unggas, lalu parutan daging dimasak bersama sayuran untuk dijadikan sup.
Selanjutnya, jika bayi sudah dapat makan finger food pada usia 8-9 bulan, maka Bunda dapat memperkenalkan daging kepada bayi, baik daging sapi, unggas, ataupun ikan. Olahan daging yang diberikan sudah dimasak sampai lunak kemudian disuwir atau diiris tipis.
Bunda juga bisa memberikan rolade atau bakso yang diiris tipis. Hindari memberikan daging dalam bentuk potongan dadu karena berpotensi membuat bayi tersedak.
Bagaimana pun cara Bunda memperkenalkan daging kepada bayi, pastikan Bunda memperhatikan faktor keselamatannya:
Sumber:
Healthline. 2020. Feeding Meat to Your Baby: What You Should Know.
What to Expect. 2021. Introducing Meat to Your Baby.
Parents. 2019. Why You Shouldn't Delay Meat for Babies.
Kids Health NZ. 2013. Tips For Preparing Meat For Your Baby.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010