Flu Singapura Pada Bayi & Cara Mengatasinya
Ditinjau oleh
dr. Arnold Soetarso, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 24 Agt 2021
725
Sebelum terjadi pada Si Kecil, ada baiknya Bunda mengenal flu singapura. Mengapa? Karena virus ini seringkali menyerang anak-anak di bawah usia 5-10 tahun. Sehingga pada saat terjadi, Bunda tahu bagaimana mencari solusi terbaik yang dapat meringankan gejala yang dialami Si Kecil dengan cepat!
Flu singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut, ruam serta luka lepuh di kulit. Di dalam dunia medis, flu singapura disebut dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut ( hand, foot, and mouth disease ).
Flu singapura disebabkan oleh virus dari genus enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan flu singapura adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus.
Virus penyebab flu singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Seperti kebanyakan virus, penyebaran flu singapura terjadi karena adanya kontak dengan penderita.
Mungkin saja, sebelum terinfeksi Bunda sempat menitipkan Si Kecil pada keluarga terdekat yang terserang virus, bertemu dengan penderita. Atau menggunakan atau memegang perkakas yang sama, misalnya gagang pintu, meja, dan lainnya. Kebiasaan Si Kecil yang sering memasukkan tangan ke mulut juga menjadi penyebab terjadinya penularan.
Tidak hanya dapat menyebabkan demam seperti flu lainnya, flu singapura juga disertai kulit yang melepuh dan memerah. Beberapa gejala flu singapura adalah:
Masa inkubasi sampai gejala flu singapura mulai terlihat adalah selama 3-6 hari. Setelah tanda merah keluar pada bagian tubuh, diikuti dengan demam selama 1-2 hari. Setelah demam, timbul rasa sakit pada mulut dan tenggorokan.
Walau kemungkinan flu singapura berat ada, namun biasanya flu singapura bukan penyakit yang berbahaya. Dengan penanganan yang tepat, flu singapura akan hilang dalam hitungan hari atau minggu.
Namun, bagi Si Kecil, menderita selama beberapa hari dengan rasa sakit tentu tidak menyenangkan. Oleh karena itu, sebelum terjadi, Bunda disarankan untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan sebagai berikut:
Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir sampai bersih, setiap kali selesai mengganti popok Si Kecil, dan sebelum menyiapkan makanan dan minuman. Selalu sedia hand sanitizer dan jug tisu basah yang mengandung alkohol.
Membiasakan hidup bersih dengan cara membersihkan semua area dan perkakas yang sering dipakai dengan sabun dan juga desinfektan. Apalagi bila Si Kecil sering dipegang atau bertemu dengan kerabat atau tetangga.
Bila anak sudah cukup besar, Bunda dapat mengajarkan untuk tidak memasukkan jari dan tangan ke mulut. Juga agar Si Kecil tidak mempunyai kebiasaan mengusap atau mengucek mata dan menutup mulut dan hidung bila bersin.
Kebiasaan untuk tidak saling berbagi alat makan dan perkakas lainnya akan menjadi salah satu cara pencegahan penularan. Apalagi bila ada kerabat atau teman yang terinfeksi.
Bila teman atau kerabat yang terkena penyakit flu singapura dan tinggal berdekatan, jangan melakukan kontak terlebih dahulu, dan biarkan ia mengisolasikan diri sampai sembuh betul.
Untuk meredakan flu singapura pada bayi, lakukan beberapa hal berikut:
Bila demam tidak kunjung hilang dan Si Kecil mulai terlihat lemas karena dehidrasi dan tidak bisa makan, lakukan pemeriksaan dokter secepatnya.
Sumber:
IDAI. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Mayo Clinic. Hand, Foot, and Mouth Disease.
Kids Health. 2016. Hand, Foot, and Mouth Disease.
Hello Sehat. 2021. Flu Singapura.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010