Hamil Dilarang Berdekatan dengan Kucing? Ini Penjelasannya
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 9 Mei 2023
14357
Percayakah Bunda pada anggapan bahwa bahaya memelihara kucing saat hamil? Atau, masih ragu akan kebenarannya? Daripada kecewa dengan informasi yang tidak jelas dan menghilangkan kesempatan bermain dengan kucing kesayangan, yuk cari tahu akan kebenaran bahaya kucing pada ibu hamil berikut!
Sampai saat ini, masih banyak kekhawatiran ibu untuk berdekatan dengan kucing selama masa kehamilan. Padahal ibu hamil, bisa jadi bermain atau berdekatan dengan hewan berbulu ini.
Memang, kucing dapat membawa parasit T. gondii yang menyebabkan toksoplasmosis, infeksi yang dapat membahayakan kandungan. Parasit ini melewati plasenta dan menimbulkan gangguan pada janin, keguguran, atau kelahiran prematur.
Namun, penularan toksoplasmosis tidak serta merta terjadi saat menyentuh kucing. Penularan terjadi, saat ibu bersentuhan langsung dengan kotoran kucing.
Kucing yang dimaksud adalah kucing liar yang makanannya mungkin berasal dari tikus, dan bukan makanan kucing yang sehat. Parasit akan masuk ke dalam saluran pencernaan kucing dan akan dikeluarkan melalui tinja kucing.
Jika ibu menyentuh langsung kotoran kucing, kemudian menyentuh mata, mulut, wajah tanpa mencuci tangan, baru ibu berisiko terinfeksi toksoplasmosis.
Penularan toksoplasmosis sebenarnya tidak melulu berasal dari kucing. Karena toksoplasma bisa terdapat pada hewan mamalia lainnya dan burung.
Daging setengah matang dan terinfeksi toksoplasma yang ibu konsumsi dapat menjadi sumber toksoplasmosis. Mengonsumsi buah dan sayur yang tidak dicuci bersih dan tercemar toksoplasma menjadi penyebab lain. Atau, transfusi darah dari penderita toksoplasmosis.
Bila ibu melakukan banyak kegiatan di kebun, menggali tanah dan sebagainya, juga perlu waspada. Kucing biasa membuang hajat di kebun, dan berkebun dapat menjadi pemicu terjadinya toksoplasmosis bila tidak dilakukan dengan menjaga kebersihan.
Dengan demikian, penularan toksoplasmosis pada dasarnya lebih banyak berasal dari sumber lain, dan tidak hanya berasal dari kucing.
Bagaimana agar penyayang binatang atau khususnya kucing dapat berdekatan dengan kucing? Kuncinya adalah menjaga kebersihan. Baik kebersihan kucing maupun kebersihan ibu sendiri.
Kucing sebenarnya adalah hewan bersih. Namun, bila ibu memiliki kucing peliharaan, tetap pastikan kucing terawat kebersihannya maupun lingkungan hidupnya. Hindari kontak langsung dengan kucing liar yang dapat menimbulkan risiko pada ibu hamil.
Ibu sendiri juga harus rajin-rajin menjaga kebersihan. Selalu cuci tangan dengan sabun setelah bersentuhan atau bermain dengan kucing peliharaan.
Untuk menghindari makanan yang tidak higienis, beri makanan kering atau kaleng pada kucing peliharaan. Hal ini dapat mencegah kucing mencari makanan lain seperti tikus, burung, atau kecoa.
Binatang peliharaan dapat memberikan kenyamanan pada beberapa pecinta binatang. Kenyamanan ini akan memberikan sensasi menenangkan yang dibutuhkan ibu hamil. Kehadiran kucing dapat mengurangi risiko stres dan depresi pada ibu hamil.
Hanya sekarang, bagaimana ibu hamil bertanggung jawab untuk memelihara kebersihan binatang peliharaan dan menjaga keselamatan janin saja.
Sumber:
Halodoc. 2019. Hati-Hati, Ini Bahaya Bulu Kucing untuk Ibu Hamil.
Alodokter. 2020. Amankah Memelihara Kucing Saat Hamil?
The Asian Parent Indonesia. Berapa Besar Bahaya Kucing untuk Ibu Hamil dan Keluarga?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010