Hb Rendah saat Hamil: Gejala, Bahaya dan Cara Mencegahnya
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
468
Rendahnya kadar hemoglobin (hb) menimbulkan dampak yang tidak nyaman pada seseorang, terlebih-lebih pada ibu hamil. Risiko yang ditanggung, bukan hanya akan dirasakan ibu, namun juga pada janin.
Seberapa bahaya risiko ibu hamil dengan kadar hb yang rendah? Dan bagaimana mengatasinya?
Hemoglobin adalah protein yang ada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah menjadi merah. Pada kadar normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi pada tubuh, seperti mengangkut oksigen dan karbondioksida.
Kadar hemoglobin seseorang ditentukan oleh usia dan jenis kelamin. Pada wanita, kadar normal hemoglobin berkisar antara 12-15 g/dl, dan pada laki-laki 13-17 g/dl.
Pada ibu hamil, kadar hemoglobin bisa turun menjadi 105 g/dl.
Faktor-faktor seperti kehamilan kembar, pola makan yang tidak sehat, dan juga latar belakang anemia sebelum hamil, dapat menyebabkan kekurangan sel darah merah saat hamil. Hal lainnya yang menyebabkan anemia adalah:
Ibu hamil mengalami anemia pada saat tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin.
Tubuh membutuhkan folat untuk menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel darah merah. Saat hamil, ada kalanya wanita tidak dapat memenuhi kebutuhan folat yang cukup yang akhirnya membuat tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup.
Vitamin B12, berfungsi untuk membantu tubuh membentuk sel darah merah. Kekurangan asupan vitamin B12 menyebabkan ibu hamil mengalami anemia.
Kadar hemoglobin rendah menandakan tubuh mengalami anemia. Pada ibu hamil, anemia normal terjadi. Namun, bukan berarti ibu tidak perlu mawas diri. Ibu hamil memerlukan lebih banyak darah untuk mendukung pertumbuhan janin.
Hb rendah saat hamil menyebabkan ibu tidak dapat memproduksi sel darah merah yang berguna untuk pembentukan darah. Akibatnya bukan hanya dirasakan oleh ibu, namun juga bagi pertumbuhan janin.
Hb rendah saat hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur dan juga berat badan lahir rendah pada bayi. Anemia juga meningkatkan risiko postpartum depression , bayi dengan anemia, anak dengan keterbelakangan mental, bahkan kematian bayi.
Dengan bahaya tersebut, Ibu disarankan untuk waspada terhadap gejala anemia. Ibu dengan anemia akan mengalami gejala berwajah pucat, merasa lelah dan lemah, pusing, napas pendek, detak jantung tidak teratur, dan sulit konsentrasi.
Untuk menghindari terjadinya anemia, Ibu perlu memastikan asupan zat besi selama hamil yaitu sebanyak 27 mg zat besi setiap harinya. Beberapa hal berikut dapat membantu tercukupinya kebutuhan zat besi ibu hamil:
Ferrous sulphate adalah suplemen zat besi yang biasanya dikonsumsi oleh ibu hamil. Suplemen ini diminum 2-3 kali sehari.
Namun, ada efek samping dari penggunaan suplemen ini, yaitu sakit perut, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati, mual, dan tinja yang berwarna gelap.
Mengatur pola makan yang benar adalah cara mudah dan tanpa efek samping guna mendapatkan asupan zat besi.
Ibu dapat mencoba kombinasi makanan berikut setiap harinya: ikan-daging merah-ayam, sayur berwarna hijau gelap, kacang-kacangan dan biji-bijian, sereal yang telah difortifikasi zat besi, tahu dan telur.
Vitamin C dapat membantu terserapnya zat besi dalam tubuh. Konsumsi makanan mengandung vitamin C tinggi seperti jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Lebih baik lagi, bila ibu mengonsumsi makanan dengan kadar zat besi dan vitamin C yang cukup.
Sumber:
Alodokter. 2010. Gejala Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya.
Web MD. 2020. Anemia in Pregnancy.
Medicine Net. Anemia During Pregnancy.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010