Infeksi Postpartum: Gejala dan Cara Menghadapinya
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 10 Jun 2021
1096
Infeksi postpartum, atau di Indonesia lebih dikenal dengan infeksi masa nifas, merupakan salah satu penyebab kematian ibu yang signifikan di dunia. Infeksi ini mencakup semua peradangan yang terjadi akibat masuknya kuman ke dalam vagina saat persalinan dan nifas.
Periode postpartum biasanya berlangsung sampai enam minggu setelah persalinan, dan jumlah ibu baru melahirkan yang mengalami infeksi pada periode ini mencapai 5-7 persen di seluruh dunia.
Mayoritas infeksi postpartum terjadi akibat trauma fisiologis dan iatrogenik di dinding rahim serta saluran reproduksi, genital, dan saluran kemih yang terjadi selama persalinan dan setelahnya.
Hal ini memungkinkan masuknya bakteri ke dalam lingkungan yang biasanya steril, terutama bakteri Streptokokus, Stafilokokus, dan bakter-bakteri lainnya yang dapat menyebabkan infeksi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu baru melahirkan terkena infeksi adalah:
Operasi caesar memiliki faktor risiko tertinggi sebagai penyebab terjadinya infeksi postpartum, risikonya sebesar 20 kali lipat dibanding melahirkan normal.
Karena itu, praktik pencegahan dan pengendalian infeksi sangat ditekankan sebagai solusi untuk infeksi ini, baik di lingkungan rumah sakit maupun di tempat tinggal ibu dan bayi.
Tanda-tanda dan gejala-gejala Bunda mengalami infeksi postpartum adalah:
Selain di rahim dan area sekitarnya, infeksi lain yang umum dialami oleh ibu baru melahirkan adalah infeksi di payudara berupa mastitis.
Infeksi ini ditandai dengan munculnya garis-garis merah atau benjolan di payudara yang sebelumnya tidak ada dan menyebabkan rasa nyeri. Ini terjadi saat saluran ASI tersumbat, jadwal menyusui tertunda, atau payudara bengkak karena penuh ASI.
Saat bakteri penyebab infeksi masuk ke aliran darah, disebut dengan sepsis, maka tubuh akan mengalami syok hebat, ditandai dengan demam, kedinginan, berkeringat hebat, napas menjadi cepat, detak jantung meningkat, merasa kebingungan, dan merasa sakit yang luar biasa.
Jika tidak segera ditangani, sepsis dapat menyebabkan kematian. Karena itu, jika Bunda mengalami gejala-gejala ini, maka harus segera ke rumah sakit.
Sebenarnya penderita infeksi postpartum sudah sangat menurun sejak ditemukannya antiseptik dan penisilin.
Jumlah penderita infeksi ini cenderung rendah di negara-negara maju yang memiliki fasilitas kesehatan dengan layanan berkualitas tinggi serta layanan sanitasi yang bagus.
Sayangnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kualitas layanan fasilitas kesehatan masih rendah. Ditambah dengan kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia, membuat jumlah kematian ibu baru melahirkan akibat infeksi ini masih tinggi, yaitu 10 persen.
Namun Bunda tak perlu panik. Selain harus waspada dengan gejala-gejala terjadinya infeksi postpartum selama periode tersebut berlangsung, Bunda juga harus teliti tentang perawatan luka-luka akibat persalinan.
Praktikkan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan disiplin. Untuk informasi lebih lengkapnya, Bunda bisa bertanya ke dokter kandungan atau bidan.
Sumber:
Boushra, Marina, et al. Postpartum Infection. StatPearls Publishing: 2021.
March of Dimes. 2018. Warning Signs of Health Problems After Birth.
World Health Organisation. 2015. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of Maternal Peripartum Infections.
Healthline. 2016. Puerperal Infections.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010