Ingin Minum Antibiotik Saat Menyusui? Baca Ini Dulu
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 16 Jun 2021
244
Saat menyusui dan ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, kemungkinan besar Bunda memiliki banyak pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan. Salah satunya, bolehkah mengonsumsi antibiotik saat sedang menyusui? Berikut penjelasannya.
American Academy of Pediatricians (AAP) mengatakan antibiotik adalah obat-obatan yang umum dipakai oleh Ibu menyusui.
Obat yang ibu konsumsi akan mengalir di darah dan juga pada ASI. Namun, kadar obat yang ada pada ASI lebih kecil dari yang mengalir di darah.
Apakah berpengaruh pada bayi? Pengaruhnya pada bayi tergantung dari usia bayi. Pada bayi baru lahir dan bayi prematur, bayi dengan gangguan kesehatan, atau ada gangguan pada ginjal, pengaruh antibiotik tentunya sangat berpengaruh besar.
Namun beberapa penelitian juga menemukan bahwa pemakaian antibiotik tenis tertentu saat menyusui memiliki akibat yang buruk pada bayi di masa yang akan datang.
Pemakaian penisilin misalnya, akan meningkatkan permasalahan dari kemampuan bersosialisasi dan agresi Si Kecil. Penggunaan antibiotik dikatakan juga berpengaruh pada pembentukan alergi dan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Bunda yang tidak memiliki pilihan lain dan harus mengonsumsi antibiotik, perlu memberitahu dokter bahwa Ia sedang menyusui.
Biasanya, dokter akan memberikan obat sesuai dengan kondisi ibu. Minta agar dokter memberikan resep obat dalam jangka waktu pendek dan dengan dosis yang paling rendah.
Untuk meminimalisir pengaruh antibiotik pada Si Kecil, Bunda dapat mengonsumsinya setelah menyusui atau memompa ASI. Bunda dapat juga memilih mengonsumsi probiotik, untuk menjaga keseimbangan bakteri baik saat mengonsumi antibiotik.
Bunda juga perlu memerhatikan perubahan sikap pada bayi saat sedang mengonsumsi antibiotik. Biasanya, setelah mengonsumsi antibiotik bayi akan terlihat gelisah atau mengalami sakit perut, ruam kulit, sering mengantuk, dan diare.
Bunda yang mengalami batuk pilek saat menyusui, aman untuk mengonsumsi obat yang mengandung dekongestan. Obat ini digunakan untuk melegakan hidung tersumbat karena flu dan pilek.
Gejala flu mungkin bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Maka, Bunda menyusui memerlukan obat flu yang juga mengandung antihistamin. Ibu dapat memilih antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk, seperti loratadine dan fexofenadine.
Obat flu dan pilek dengan kandungan parasetamol atau acetaminophen juga masuk dalam daftar obat yang aman buat ibu menyusui. Bunda juga bisa minum obat parasetamol untuk meredakan nyeri.
Obat batuk lain yang aman dikonsumsi ibu menyusui yakni lozenges. Jenis obat batuk ini kandungannya tidak mudah larut ke dalam ASI.
Obat batuk jenis lozenges yang mengandung zat antibakteri atau benzydamine dapat meredakan rasa nyeri pada tenggorokan yang kering akibat batuk.
Sementara jika mengalami diare, oralit adalah langkah pertolongan pertama yang aman untuk ibu hamil dengan tujuan mengembalikan cairan yang hilang akibat diare. Oralit tersedia dalam sediaan serbuk yang harus dilarutkan dengan air matang atau dalam sediaan obat cair siap minum.
Larutan ini terbuat dari campuran garam, gula, dan air yang mengandung senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
Obat ini bekerja mengisi ulang cairan dan kandungan elektrolit serta mineral dalam tubuh yang hilang akibat diare. Dalam 8-12 jam setelah dikonsumsi, oralit akan mengembalikan kadar cairan tubuh dalam
Sebagian besar flu ringan disebabkan oleh virus sehingga tidak memerlukan antibiotik sebagai pengobatannya. Bunda yang mengalami gejala flu ringan, dapat melakukan cara lain selain mengonsumsi obat-obatan untuk meringankan gejalanya.
Hal pertama yang dapat Ibu lakukan adalah berkumur dengan air garam. Air garam mengandung antiseptik yang dapat mengurangi radang tenggorokan.
Bunda dapat juga mengurangi gejala demam dengan menghirup uap panas. Taruh air panas pada ember, lalu posisinya wajah di atasnya sambil menutupinya dengan handuk bersih. Hiruplah udara yang hangat yang keluar dari air panas tersebut.
Selain itu, Bunda juga dapat minum air hangat. Ibu juga dapat memilih pengobatan lain, seperti penyemprotan dari hidung untuk menghindari masuknya obat pada aliran darah.
Untuk penganangan diare, ibu menyusui dapat membuatnya sendiri. Caranya dengan melarutkan 6 sendok teh gula pasir dan 1/2 sdt garam dalam 1 liter air. Aduk merata, dan minum segelas tiap 4-6 jam sekali.
Sumber:
Healthline. 2020. Breastfeeding and Antibiotics: What You Need to Know.
Todays Parent. 2017. Could Taking Antibiotics during Pregnancy or Breastfeeding Impact Your Child’s Behaviour?
Hello Sehat. 2021. Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010