Ini Bahaya Merokok Saat Menyusui
Ditinjau oleh
dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi
Diterbitkan 29 Jun 2021
7076
Meski sudah banyak sekali himbauan dan pembatasan tentang rokok, kebiasaan yang satu ini memang sulit untuk dihilangkan. Bagi Bunda yang menyusui, ketahui bahaya merokok saat menyusui dan dampaknya pada si Kecil yang menghirupnya melalui ASI.
Tidak dapat dipungkiri bahwa meskipun sudah begitu banyak data dan fakta yang menyatakan bahwa merokok memberi dampak yang tidak baik untuk kesehatan—dalam keadaan tidak hamil, apalagi saat hamil—banyak wanita yang akhirnya mencoba mencari “jalan tengah”.
Misalnya berhenti merokok saat hamil, namun akan kembali merokok setelah melahirkan. Atau malah memilih untuk tidak menyusui karena khawatir zat-zat di dalam rokok memengaruhi ASI, atau mulai merokok kembali setelah menyelesaikan masa menyusui.
Bunda, ketahuilah bahwa bagaimanapun “jalan tengah” yang coba Bunda ambil, merokok adalah kebiasaan yang tetap perlu dihentikan.
Banyak penelitian ilmiah yang telah membuktikan bahwa rokok tidak saja memberi dampak negatif pada perkembangan janin, namun juga berpengaruh pada bayi saat masa menyusui.
Rokok dapat menurunkan pasokan ASI, lho, Bunda. Nikotin dan berbagai toksin yang ada di dalam rokok dapat meresap ke dalam ASI sehingga dapat tertelan oleh si Kecil.
Bila hal itu terjadi, si Kecil akan berisiko mengalami kegelisahan atau sering rewel, merasa mual atau muntah, bahkan sulit tidur. Selain itu, ASI yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan sistem imun, kualitasnya bisa terganggu bila terkontaminasi zat-zat berbahaya dari rokok.
Bahan-bahan berbahaya selain nikotin yang terkandung di dalam rokok di antaranya adalah arsenik, sianida, timbal, juga formaldehida.
Ketahuilah Bunda, bahwa masih banyak efek samping lain dari rokok yang bisa memengaruhi kondisi Bunda dan si Kecil. Di antaranya:
Lembaga kesehatan Amerika Serikat, CDC, menyatakan bahwa rokok elektrik, vape, maupun berbagai perangkat merokok modern yang dioperasikan dengan baterai tetap berpotensi untuk menyebarkan nikotin, perasa, juga zat-zat kimia lainnya melalui asap dan uap yang ditimbulkannya.
Sayangnya, sampai saat ini belum banyak penelitian ilmiah mendalam yang bisa memaparkan lebih jauh tentang bahaya dari perangkat rokok model baru ini.
Meski demikian, CDC sudah memastikan bahwa rokok elektrik dan yang semacamnya tetap berbahaya dan perlu dihentikan penggunaannya, terutama oleh ibu menyusui.
Bunda harus bisa membuat pertimbangan yang matang sebelum memutuskan untuk menghentikan ASI hanya karena tidak dapat menghentikan kebiasaan merokok saat menyusui.
Sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh WHO dan lembaga kesehatan manapun, ASI adalah asupan terbaik untuk si Kecil. ASI sangat direkomendasikan untuk si Kecil, setidaknya 6 bulan pada awal kehidupannya, dan diteruskan setidaknya sampai 2 tahun.
Jadi, meskipun masih merokok saat menyusui, pemberian ASI harus terus diberikan kepada si Kecil. Bunda bisa mulai mengurangi jumlah rokok yang Bunda konsumsi, dengan pertimbangan semakin sedikit rokok, semakin sedikit pula paparannya kepada si Kecil.
Lebih baik lagi jika Bunda mulai menghentikan kebiasaan merokok secara perlahan sambal tetap terus menyusui.
Selain itu, cobalah untuk menjauh dari si Kecil bila Bunda merokok. Setelah merokok, segera cuci tangan dan ganti baju untuk mengurangi residu rokok yang bisa terhirup oleh si Kecil.
Ada juga yang menyarankan untuk memberi jarak setidaknya 1,5 jam setelah merokok untuk menyusui.
Hal ini diperkuat dengan hasil salah satu penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa waktu 1,5 jam dapat mengeliminasi jumlah nikotin di dalam tubuh, sehingga di dalam ASI konsentrasi nikotinnya akan menjadi lebih rendah.
Sumber:
NHS. 2018. Breastfeeding and Smoking.
Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Tobacco and E-Cigarettes.
Healthline. 2016. How Harmful Is Smoking While Breast-Feeding?
AIMI. 2012. Menyusui, Tapi Sulit Berhenti Merokok?
Kompas. 2017. Ibu Menyusui Tetap Merokok, Amankah bagi Bayi?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010