Cara Hitung Usia Kandungan Dengan Kalender Kehamilan
Ditinjau oleh
dr. Linda Lestari, Sp. OG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 19 Jul 2022
2533
Kalender kehamilan sering digunakan para calon Bunda yang ingin mengetahui usia kandungan. Bagaimana cara menggunakannya dan apakah efektif menggunakan kalender kehamilan? Temukan jawabannya di sini.
Saat ini banyak metode yang dapat Bunda gunakan untuk menghitung usia kehamilan, misalnya dengan kalender kehamilan maupun kalkulator kehamilan. Bahkan saat ini pun banyak aplikasi kalender kehamilan yang dapat Bunda manfaatkan sebagai panduan.
Selain menghitung usia kehamilan, Bunda dapat menggunakan kalender ini untuk memperkirakan HPL atau Hari Perkiraan Lahir. Bukan itu saja, kalender kehamilan dapat membantu Bunda untuk mengetahui:
Dengan memiliki aplikasi kalender seperti ini tentunya Bunda akan merasa terbantu dalam mempersiapkan segala sesuatunya sampai si Kecil lahir.
Meski demikian, perhitungan yang diberikan oleh kalender kehamilan sifatnya hanya estimasi, yang berarti apa yang terhitung bisa terjadi lebih cepat maupun lebih lambat sekitar dua minggu.
Faktanya, hanya 1 dari 20 wanita yang melahirkan tepat pada hari yang diperkirakan melalui perhitungan kalender kehamilan.
Namun apakah penggunaan kalender kehamilan menjadi kurang penting? Tidak juga, Bun.
Panduan melalui kalender kehamilan akan membantu mengingatkan Bunda akan apa saja yang perlu disiapkan dan untuk mencocokkan dengan apa yang Bunda rasakan.
Terdapat banyak metode untuk memperkirakan usia bayi di dalam kandungan dengan hasil yang cukup akurat. Beberapa di antaranya adalah:
Usia gestasi adalah waktu antara saat konsepsi dengan kelahiran, atau berapa lama usia kehamilan dalam ukuran minggu. Usia gestasional diukur dari hari pertama dari haid terakhir (HPHT) sampai dengan minggu kehamilan Bunda saat ini.
Secara umum, kehamilan berlangsung antara 38-42 minggu atau sekitar 280 hari. Bila bayi dilahirkan sebelum minggu ke 37, maka disebut sebagai kelahiran bayi prematur.
Metode perhitungan lainnya adalah dengan perkiraan usia janin. Usia janin dihitung dari usia yang sesungguhnya di dalam kandungan.
Cara perhitungannya adalah:
Cara ini sebenarnya cukup sulit untuk menjadi patokan pasti, karena hanya sedikit orang yang bisa benar-benar mengetahui kapan dirinya mulai hamil.
Meskipun Bunda melakukan hubungan seksual pada masa subur, tidak ada yang dapat memastikan kehamilan terjadi pada saat itu juga.
Hal ini juga mempertimbangkan bahwa sperma dapat hidup selama lima hari di dalam saluran tuba Bunda. Pembuahan dapat terjadi pada hari pertama sperma masuk ke dalam tubuh, maupun setelah lima hari hubungan seksual terjadi.
Bila Bunda ingin menggunakan metode manual ini, maka catatlah seluruh pola haid Bunda, termasuk tanggal Bunda berhubungan seksual.
Metode perhitungan ini dapat dilakukan bila kehamilan Bunda sudah mulai terlihat. Cobalah untuk meraba bagian rahim Bunda.
Kemudian ukuran jarak antara tulang kemaluan sampai bagian puncak rahim. Bila jaraknya sekitar 18 cm, maka usia kandungan dapat diperkirakan sudah memasuki usia 28 minggu.
Kekurangan dari cara ini adalah untuk beberapa Bunda, perut tidak terlalu membesar, sehingga sulit untuk menentukan puncak rahimnya.
Bila Bunda memiliki siklus haid yang tetap, yaitu setiap 28 hari, maka perhitungan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aturan atau rumus Naegele, yaitu dengan menghitung tanggal hari pertama haid yang terakhir, ditambah satu tahun, kemudian ditambah 7 hari dan dikurangi dengan 3 bulan.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Jika tanggal pertama dari haid terakhir Bunda adalah 11 Januari 2019, maka:
Rumus ini merupakan pengembangan dari rumus Naegele dengan hasil yang lebih akurat. Perhitungannya didasarkan pada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kehamilan pertama biasanya lebih lambat (rata-rata 288 hari dari HPHT).
Sementara untuk kehamilan berikutnya, HPL-nya rata-rata jatuh pada 283 hari.
Caranya:
Rumus ini banyak digunakan untuk Bunda yang memiliki periode haid tidak teratur. Perkiraan HPL dihitung dari menambahkan 9 bulan dari tanggal haid terakhir, dikurangi dengan 21 hari, kemudian ditambah dengan durasi siklus haid sebelumnya.
Rumus ini dianggap sebagai modifikasi dari rumus Naegele, namun dengan hasil perhitungan yang cukup baik dengan potensi ketidakakuratan rendah.
Bun, metode perhitungan mandiri apa pun yang Bunda pilih tetap harus diperkuat dengan hasil pemeriksaan melalui USG oleh dokter. Dengan cara ini, Bunda akan lebih nyaman karena dapat mempersiapkan kelahiran sejak awal.
Sumber:
Hai Bunda. 2021. Bun, Ini Dia 5 Metode Kalkulator Kehamilan untuk Menghitung Hari Perkiraan Lahir.
Flo Health. Due Date Calculator.
Klikdokter. 2019. Benarkah Kalender Masa Kehamilan Selalu Akurat?
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010