Ini Cara Pemberian Oralit untuk Bayi Saat Diare
Ditinjau oleh
dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak
Diterbitkan 2 Nov 2021
23983
Saat si Kecil menderita diare, Bunda mungkin pernah mendapat anjuran untuk memberinya oralit. Apakah Bunda sudah paham mengenai kandungan oralit dan keamanan oralit untuk bayi? Jika belum, Bunda bisa mendapatkan informasinya berikut ini.
Oralit menjadi pilihan utama untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat ada anggota keluarga yang mengalami diare, baik orang dewasa maupun anak-anak. Saat diare, pemberian air putih saja tidak cukup karena di dalamnya tidak terkandung garam elektrolit.
Oralit, atau juga bisa disebut dengan cairan rehidrasi oral, berisi campuran garam elektrolit berupa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat. Selain itu, di dalam oralit juga terdapat glukosa anhidrat.
Paduan garam dan glukosa dalam oralit ini dapat diserap dengan baik oleh pencernaan penderita diare. Dengan demikian, keseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat terjaga. Oralit biasanya tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampurkan ke dalam air putih.
Saat anak menderita diare, ada tiga derajat dehidrasi yang bisa dialami anak. Berikut ini penjelasannya dan gejala-gejalanya:
Penanganan setiap derajat dehidrasi ini berbeda-beda, tapi semua akan diberikan oralit sampai diarenya berhenti. Oralit bisa diberikan untuk mengganti cairan tubuh anak yang telah hilang dan mencegah anak dehidrasi sebelum diperiksakan ke dokter anak.
Dalam Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare), langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mengatasi anak yang mengalami diare adalah:
Langkah-langkah ini diterapkan pada dua kelompok anak, yaitu anak di bawah usia satu tahun (bayi) dan anak di atas usia satu tahun. Berdasarkan hal ini, maka oralit untuk bayi dapat diberikan dan aman bagi bayi selama mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter anak.
Bayi rentan untuk mengalami dehidrasi, Bunda sebaiknya mengikuti petunjuk dokter anak mengenai terapi rehidrasi saat ia menderita diare. Berikut ini anjuran pemberian oralit untuk bayi berdasarkan derajat dehidrasinya:
Berikan cairan lebih banyak daripada biasanya, baik berupa ASI dan susu formula (untuk yang tidak diberi ASI). Oralit diberikan sebagai tambahan. Dosis oralit untuk bayi dalam derajat ini adalah 50-100 ml atau 5-10 ml per kg berat badan (BB) setiap kali buang air besar. Berikan oralit sampai diare berhenti.
Saat bayi mengalami dehidrasi derajat ini, Bunda harus memeriksakannya ke dokter anak. Dosis oralit yang diberikan dalam tiga jam pertama adalah 75 ml per kg berat badan. Jika BB bayi tidak diketahui persis, maka pemberian oralit dibagi menjadi:
Bunda akan diminta untuk terus memberikan ASI. Jika bayi sudah mengonsumsi MPASI, maka MPASI diberikan setelah penggantian kehilangan cairan dengan pemberian ASI dan oralit.
Pada derajat dehidrasi ini, bayi harus sesegera mungkin dibawa ke UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan terapi rehidrasi melalui infus (intravena).
Untuk pembuatan cairan oralit, Bunda dapat mencampurkan satu bungkus oralit ke dalam satu gelas air matang (200 ml). Oralit dapat digunakan dalam 24 jam dibuat.
Walau telah mengetahui dosis pemberian oralit untuk bayi saat mengalami diare tanpa dehidrasi, tapi sebaiknya Bunda tetap berkonsultasi dengan dokter anak dan mengikuti petunjuk yang diberikan.
Sumber:
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare – Lima Langkah Tuntaskan Diare.
IDAI. 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak.
Web MD. 2019. Treating Dehydration in Children Under 12 Years Old.
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010