main-logo

Ini Cara Pemberian Oralit untuk Bayi Saat Diare

header-image-16324
author-avatar-16324

Ditinjau oleh

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A, Dokter Spesialis Anak

Diterbitkan 2 Nov 2021

share-icon

23983


Saat si Kecil menderita diare, Bunda mungkin pernah mendapat anjuran untuk memberinya oralit. Apakah Bunda sudah paham mengenai kandungan oralit dan keamanan oralit untuk bayi? Jika belum, Bunda bisa mendapatkan informasinya berikut ini.





Oralit, Mencegah Dehidrasi Saat Diare





oralit untuk bayi




Oralit menjadi pilihan utama untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang saat ada anggota keluarga yang mengalami diare, baik orang dewasa maupun anak-anak. Saat diare, pemberian air putih saja tidak cukup karena di dalamnya tidak terkandung garam elektrolit.





Oralit, atau juga bisa disebut dengan cairan rehidrasi oral, berisi campuran garam elektrolit berupa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat. Selain itu, di dalam oralit juga terdapat glukosa anhidrat. 





Paduan garam dan glukosa dalam oralit ini dapat diserap dengan baik oleh pencernaan penderita diare. Dengan demikian, keseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat terjaga. Oralit biasanya tersedia dalam bentuk bubuk yang kemudian dicampurkan ke dalam air putih.





Saat anak menderita diare, ada tiga derajat dehidrasi yang bisa dialami anak. Berikut ini penjelasannya dan gejala-gejalanya:





  • Diare tanpa dehidrasi: Anak dalam keadaan baik dan sadar, mata tidak cekung, tidak merasa kehausan, dan saat kulit perutnya dicubit (turgor) langsung kembali ke kondisi semula.
  • Diare dehidrasi ringan-sedang: Anak gelisah dan rewel, mata cekung, ingin minum terus karena merasa haus, dan turgor lambat kembali ke kondisi semula.
  • Diare dehidrasi berat: Anak dalam keadaan lesu, lemas, bahkan tidak sadar. Matanya cekung, ia malas minum, dan turgor sangat lambat kembali ke kondisi semula.




Penanganan setiap derajat dehidrasi ini berbeda-beda, tapi semua akan diberikan oralit sampai diarenya berhenti. Oralit bisa diberikan untuk mengganti cairan tubuh anak yang telah hilang dan mencegah anak dehidrasi sebelum diperiksakan ke dokter anak.





Memberikan Oralit untuk Bayi, Apakah Aman?





mengganti popok




Dalam Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare), langkah-langkah yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mengatasi anak yang mengalami diare adalah:





  1. Memberikan oralit.
  2. Memberikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut.
  3. Tetap memberikan ASI dan makanan.
  4. Memberikan antibiotik secara selektif.
  5. Memberikan nasihat kepada ibu dan keluarga.




Langkah-langkah ini diterapkan pada dua kelompok anak, yaitu anak di bawah usia satu tahun (bayi) dan anak di atas usia satu tahun. Berdasarkan hal ini, maka oralit untuk bayi dapat diberikan dan aman bagi bayi selama mengikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter anak. 





Bayi rentan untuk mengalami dehidrasi, Bunda sebaiknya mengikuti petunjuk dokter anak mengenai terapi rehidrasi saat ia menderita diare. Berikut ini anjuran pemberian oralit untuk bayi berdasarkan derajat dehidrasinya:





Diare tanpa dehidrasi





Berikan cairan lebih banyak daripada biasanya, baik berupa ASI dan susu formula (untuk yang tidak diberi ASI). Oralit diberikan sebagai tambahan. Dosis oralit untuk bayi dalam derajat ini adalah 50-100 ml atau 5-10 ml per kg berat badan (BB) setiap kali buang air besar. Berikan oralit sampai diare berhenti.





Diare dehidrasi ringan-sedang





Saat bayi mengalami dehidrasi derajat ini, Bunda harus memeriksakannya ke dokter anak. Dosis oralit yang diberikan dalam tiga jam pertama adalah 75 ml per kg berat badan. Jika BB bayi tidak diketahui persis, maka pemberian oralit dibagi menjadi:





  • Usia <4 bulan (BB<6 kg): 200-400 ml
  • Usia 4-12 bulan (BB 6-10 kg): 400-700 ml




Bunda akan diminta untuk terus memberikan ASI. Jika bayi sudah mengonsumsi MPASI, maka MPASI diberikan setelah penggantian kehilangan cairan dengan pemberian ASI dan oralit.





Diare dehidrasi berat





Pada derajat dehidrasi ini, bayi harus sesegera mungkin dibawa ke UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan terapi rehidrasi melalui infus (intravena).





Untuk pembuatan cairan oralit, Bunda dapat mencampurkan satu bungkus oralit ke dalam satu gelas air matang (200 ml). Oralit dapat digunakan dalam 24 jam dibuat.





Walau telah mengetahui dosis pemberian oralit untuk bayi saat mengalami diare tanpa dehidrasi, tapi sebaiknya Bunda tetap berkonsultasi dengan dokter anak dan mengikuti petunjuk yang diberikan.









Sumber:





Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare – Lima Langkah Tuntaskan Diare. 





IDAI. 2014. Bagaimana Menangani Diare pada Anak.





Web MD. 2019. Treating Dehydration in Children Under 12 Years Old.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010